Profil Ryan Adriandhy, Komika yang jadi Animator & Sutradara Film Animasi Jumbo
31 August 2022 |
15:02 WIB
Visinema Pictures mengumumkan film animasi Jumbo akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 2023. Meski masih bakal menyapa penonton setahun lagi, Jumbo sudah membuat para pencinta film penasaran lewat cuplikan video pertamanya yang telah dirilis di YouTube Visinema Pictures.
Jumbo akan menjadi film animasi yang membahas seputar kehidupan keluarga yang dibumbui isu perundungan anak. Rumah produksi Visinema memang dikenal gandrung membuat film-film bertema keluarga.
Setelah sukses dengan Keluarga Cemara, Nussa, dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini, Visinema kembali menelurkan karya film bertema keluarga lewat Jumbo. Film layar lebar original pertama Visinema Animation tersebut akan disutradarai oleh Ryan Adriandhy.
Baca juga: Film Animasi Jumbo Ajak Anak-Anak Berpetualang Seru dalam Persahabatan
Dalam official teaser yang sudah dirilis, film itu menjanjikan tontonan yang layak untuk dinantikan. Adegan awal cuplikan video menunjukkan sisi magis dengan adanya cahaya yang terbang menuju sebuah rumah. Seorang anak kecil lantas terbangun dan ingin dibacakan dongeng pengantar tidur oleh sang ayah.
Animator sekaligus sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, menuturkan dunia anak-anak sering kali berisi petualangan yang seru. Film panjang pertamanya ini disebutnya terinspirasi dari potret anak-anak semasa dirinya kecil yang penuh dengan imajinasi.
“Jumbo adalah sebuah cerita yang termanifestasikan dari kerinduan saya akan petualangan itu. Ketika hal sesederhana bermain bersama sahabat terasa seperti sesuatu yang berskala besar, tidak ada habisnya, dan segalanya terasa mungkin,” ujar Ryan dalam keterangannya, Rabu (31/8).
Namun, di antara petualangan, tawa, dan imajinasi, ternyata perundungan masih saja menghantui banyak anak di Indonesia. Padahal, perundungan punya dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak. Ia tidak hanya membahayakan mental, tetapi juga fisik anak-anak.
Melalui film tersebut, Ryan ingin memberikan tontonan soal perundungan di dunia anak dan bagaimana seharusnya disikapi, terutama oleh orang tua dan si anak itu sendiri. Ryan berharap film ini jadi pengingat bahwa anak-anak berhak merasa aman dan mendapatkan dunianya yang seharusnya penuh kasih sayang.
Berbicara sebuah film memang tidak bisa lepas dari peran dan racikan tangan sutradara. Sebelum jadi sutradara dan animator, ternyata Ryan Adiandhy dahulu lebih dikenal sebagai komika. Seperti apa profilnya? Simak, yuk!
Ryan saat itu dikenal dengan komika yang sering menghadirkan candaan (jokes) cerdas. Beberapa kali dia juga memakai teknik impersonasi (impersonate) yang memukai para penggemar stand up comedy. Dengan keahlian yang dimiliki, dia berhasil menjadi juara dalam kompetisi SUCI 1.
Web series yang bertema komedi itu pun juga ikut melambungkan namanya. Dengan gaya mokumenter, Ryan mampu berperan apik di serial web tersebut. Perannya yang sering kali beradu akting dengan Raditya Dika pun membuatnya tampil kocak pada setiap episodenya.
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, dia pun mulai mengurangi pekerjaannya di dunia hiburan. Ryan lantas berkuliah lagi di Rochester Institute of Technology mengambil gelar Master of Fine Arts – MFA, Film and Animation. Seusai lulus, dia ikut terlibat dalam beberapa film animasi di Indonesia. Kini, film animasi panjang pertamanya berjudul Jumbo pun akan hadir dan penyapa penikmat film Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Jumbo akan menjadi film animasi yang membahas seputar kehidupan keluarga yang dibumbui isu perundungan anak. Rumah produksi Visinema memang dikenal gandrung membuat film-film bertema keluarga.
Setelah sukses dengan Keluarga Cemara, Nussa, dan Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini, Visinema kembali menelurkan karya film bertema keluarga lewat Jumbo. Film layar lebar original pertama Visinema Animation tersebut akan disutradarai oleh Ryan Adriandhy.
Baca juga: Film Animasi Jumbo Ajak Anak-Anak Berpetualang Seru dalam Persahabatan
Dalam official teaser yang sudah dirilis, film itu menjanjikan tontonan yang layak untuk dinantikan. Adegan awal cuplikan video menunjukkan sisi magis dengan adanya cahaya yang terbang menuju sebuah rumah. Seorang anak kecil lantas terbangun dan ingin dibacakan dongeng pengantar tidur oleh sang ayah.
Animator sekaligus sutradara Jumbo, Ryan Adriandhy, menuturkan dunia anak-anak sering kali berisi petualangan yang seru. Film panjang pertamanya ini disebutnya terinspirasi dari potret anak-anak semasa dirinya kecil yang penuh dengan imajinasi.
“Jumbo adalah sebuah cerita yang termanifestasikan dari kerinduan saya akan petualangan itu. Ketika hal sesederhana bermain bersama sahabat terasa seperti sesuatu yang berskala besar, tidak ada habisnya, dan segalanya terasa mungkin,” ujar Ryan dalam keterangannya, Rabu (31/8).
Namun, di antara petualangan, tawa, dan imajinasi, ternyata perundungan masih saja menghantui banyak anak di Indonesia. Padahal, perundungan punya dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembang anak. Ia tidak hanya membahayakan mental, tetapi juga fisik anak-anak.
Melalui film tersebut, Ryan ingin memberikan tontonan soal perundungan di dunia anak dan bagaimana seharusnya disikapi, terutama oleh orang tua dan si anak itu sendiri. Ryan berharap film ini jadi pengingat bahwa anak-anak berhak merasa aman dan mendapatkan dunianya yang seharusnya penuh kasih sayang.
Berbicara sebuah film memang tidak bisa lepas dari peran dan racikan tangan sutradara. Sebelum jadi sutradara dan animator, ternyata Ryan Adiandhy dahulu lebih dikenal sebagai komika. Seperti apa profilnya? Simak, yuk!
1. Juara Stand Up Comedy Season 1
Ryan Adriandhy mengawali kariernya sebagai seorang komika. Pada 2011, dia mengikuti sebuah kompetisi Stand Up Comedy Indonesia 1 (SUCI 1) di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Dalam ajang pencarian bakat itu, namanya mulai melejit.Ryan saat itu dikenal dengan komika yang sering menghadirkan candaan (jokes) cerdas. Beberapa kali dia juga memakai teknik impersonasi (impersonate) yang memukai para penggemar stand up comedy. Dengan keahlian yang dimiliki, dia berhasil menjadi juara dalam kompetisi SUCI 1.
2. Terjun ke Dunia Peran
Seusai menjuarai kompetisi SUCI 1, Ryan pun makin akrab dengan dunia entertainment. Dia juga mulai menjajal hal-hal baru, termasuk menjadi aktor. Ryan sempat menjadi aktor di web series Malam Minggu Miko yang digagas oleh sesama rekannya, Raditya Dika.Web series yang bertema komedi itu pun juga ikut melambungkan namanya. Dengan gaya mokumenter, Ryan mampu berperan apik di serial web tersebut. Perannya yang sering kali beradu akting dengan Raditya Dika pun membuatnya tampil kocak pada setiap episodenya.
3. Menggeluti Dunia Animasi
Setelah berkecimpung di dunia komika dan aktor, nama Ryan Adriandhy pelan-pelan mulai menjauh dari dunia layar kaca. Diarupanya memilih fokus mendalami dunia animasi. Dia ingin menjadi animator yang andal.Untuk mewujudkan cita-citanya itu, dia pun mulai mengurangi pekerjaannya di dunia hiburan. Ryan lantas berkuliah lagi di Rochester Institute of Technology mengambil gelar Master of Fine Arts – MFA, Film and Animation. Seusai lulus, dia ikut terlibat dalam beberapa film animasi di Indonesia. Kini, film animasi panjang pertamanya berjudul Jumbo pun akan hadir dan penyapa penikmat film Tanah Air.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.