2 Lukisan Karya Affandi Terjual dengan Harga Fantastis di Art Jakarta 2022
28 August 2022 |
18:30 WIB
Dua lukisan karya maestro seni lukis Indonesia, Affandi, berjudul Aceh Village (1978) dan Madurese Boat at Beach (1964) ludes terjual di ajang Art Jakarta 2022, yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta, dari 26-28 Agustus 2022. Lukisan yang dibawa oleh galeri Art Agenda pada perhelatan itu, masing-masing dibanderol dengan harga Rp2 miliar dan Rp7,2 miliar.
Pihak galeri tidak membeberkan secara rinci terkait sosok kolektor yang memborong lukisan tersebut. Namun, Zineng, Founder Art Agenda memastikan bahwa mereka adalah pembeli baru. Bukan kolektor yang selama ini menjadi langganan galeri mereka.
"Semuanya kolektor baru, dan orang yang berbeda [Pembeli karya Affandi]," katanya kepada Hypeabis.id.
Zineng mengatakan bahwa kolektor-kolektor tersebut tertarik membeli karya Affandi karena mereka memang penggemar karya-karya maestro itu. Selain itu, sambung Zineng, mereka juga telah lama mengamati perjalanan karya Affandi.
Khusus untuk karya Aceh Village, salah seorang kolektor melihat karya bermedium minyak pada kanvas berukuran 100 × 128 cm terbilang jarang nongol di pasar seni. Lantaran hal itulah, dia tertarik membeli lukisan tersebut.
Sebelum diboyong, Zineng menuturkan bahwa lukisan tersebut milik seorang kolektor. Art lover itu membelinya langsung dari tangan Affandi, saat seniman itu menggelar pameran tunggal di Aceh pada 1978. Pembeli lukisan itu, kemudian, membawa lukisan Aceh Village ke Bali.
Dalam perjalanannya, sang pemilik lukisan telah meninggal dunia pada tahun lalu akibat Covid-19, dan sang istri kemudian datang untuk menjualnya. Dengan demikian, Zineng mengatakan bahwa lukisan Aceh Village yang dijual di ajang ini adalah lukisan koleksi pribadi.
Selain dua karya tersebut, dia menuturkan Art Agenda juga telah menjual karya Affandi lainnya sebelum perhelatan ajang ini dimulai, yakni Balinese Boat (oil on canvas, 107,5 x 140 cm, 1965).
Semasa hidupnya, Affandi dikenal sebagai seniman sederhana. Akan tetapi, karya-karyanya telah diakui di dunia. Mengutip laman Affandi.org, sang seniman merupakan salah satu tokoh dunia pelukis modern di Indonesia yang menganut aliran ekspresionisme murni. Pda awal berkarier, sang seniman menunjukkan karya dalam seni lukis fotografi realis yang berarti lukisannya seperti gambar yang diambil dari kamera.
Dari 1960an sampai akhir hayatnya, sang seniman menggunakan teknik dengan cara memeras cat dari tabung ke kanvas lalu menggunakan tangannya untuk melukis atau plototan.
Sang seniman juga menempatkan kreativitas pada pemuasan emosi dan naluri untuk menciptakan keindahan yang berkembang dalam proses penciptaan, yang berlangsung secara spontan sesuai dengan objek dan suasananya pada saat itu.
Dia menuturkan bahwa Art Agenda membawa sekitar 30 karya di ajang Art Jakarta 2022. Karya-karya tersebut, klaimnya, adalah karya yang terbaik untuk para penikmat seni yang datang ke ajang ini.
"Karya bagus pasti ada orang tertarik, dan untuk acara ini, Art Jakarta 2022, kami menampilkan karya yang terbaik untuk para audiens," katanya.
Dia menuturkan bahwa sejauh ini para penikmat seni yang datang ke ajang Art Jakarta 2022, dan berkunjung ke booth Art Agenda cukup antusias. Menurutnya, berbagai kolektor datang ke ajang ini, baik kolektor muda, kolektor musiman, dan kolektor yang sudah kenal.
Editor: Dika Irawan
Pihak galeri tidak membeberkan secara rinci terkait sosok kolektor yang memborong lukisan tersebut. Namun, Zineng, Founder Art Agenda memastikan bahwa mereka adalah pembeli baru. Bukan kolektor yang selama ini menjadi langganan galeri mereka.
"Semuanya kolektor baru, dan orang yang berbeda [Pembeli karya Affandi]," katanya kepada Hypeabis.id.
Zineng mengatakan bahwa kolektor-kolektor tersebut tertarik membeli karya Affandi karena mereka memang penggemar karya-karya maestro itu. Selain itu, sambung Zineng, mereka juga telah lama mengamati perjalanan karya Affandi.
Khusus untuk karya Aceh Village, salah seorang kolektor melihat karya bermedium minyak pada kanvas berukuran 100 × 128 cm terbilang jarang nongol di pasar seni. Lantaran hal itulah, dia tertarik membeli lukisan tersebut.
Sebelum diboyong, Zineng menuturkan bahwa lukisan tersebut milik seorang kolektor. Art lover itu membelinya langsung dari tangan Affandi, saat seniman itu menggelar pameran tunggal di Aceh pada 1978. Pembeli lukisan itu, kemudian, membawa lukisan Aceh Village ke Bali.
Dalam perjalanannya, sang pemilik lukisan telah meninggal dunia pada tahun lalu akibat Covid-19, dan sang istri kemudian datang untuk menjualnya. Dengan demikian, Zineng mengatakan bahwa lukisan Aceh Village yang dijual di ajang ini adalah lukisan koleksi pribadi.
Madurese Boat at Beach (Sumber gambar: Hypeabis/Yudi Supriyanto)
Aceh Village (Sumber gambar: Hypeabis/Yudi Supriyanto)
Semasa hidupnya, Affandi dikenal sebagai seniman sederhana. Akan tetapi, karya-karyanya telah diakui di dunia. Mengutip laman Affandi.org, sang seniman merupakan salah satu tokoh dunia pelukis modern di Indonesia yang menganut aliran ekspresionisme murni. Pda awal berkarier, sang seniman menunjukkan karya dalam seni lukis fotografi realis yang berarti lukisannya seperti gambar yang diambil dari kamera.
Dari 1960an sampai akhir hayatnya, sang seniman menggunakan teknik dengan cara memeras cat dari tabung ke kanvas lalu menggunakan tangannya untuk melukis atau plototan.
Sang seniman juga menempatkan kreativitas pada pemuasan emosi dan naluri untuk menciptakan keindahan yang berkembang dalam proses penciptaan, yang berlangsung secara spontan sesuai dengan objek dan suasananya pada saat itu.
Antusiasme Kolektor
Selain karya dari Affandi, ungkapnya, lukisan dari seniman lainnya, Srihadi Soedarsono berjudul Landscape (oil on canvas, 110 x 100 cm, 1967) juga telah laku terjual.Dia menuturkan bahwa Art Agenda membawa sekitar 30 karya di ajang Art Jakarta 2022. Karya-karya tersebut, klaimnya, adalah karya yang terbaik untuk para penikmat seni yang datang ke ajang ini.
"Karya bagus pasti ada orang tertarik, dan untuk acara ini, Art Jakarta 2022, kami menampilkan karya yang terbaik untuk para audiens," katanya.
Dia menuturkan bahwa sejauh ini para penikmat seni yang datang ke ajang Art Jakarta 2022, dan berkunjung ke booth Art Agenda cukup antusias. Menurutnya, berbagai kolektor datang ke ajang ini, baik kolektor muda, kolektor musiman, dan kolektor yang sudah kenal.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.