Booth Galeri Zen1 di Art Jakarta 2022 (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Art Jakarta 2022 Hadirkan Bali Art Scene, Tampilkan Geliat Seni Rupa di Pulau Dewata

28 August 2022   |   11:46 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Gelaran Art Jakarta 2022 memasuki hari ketiga. Hari ini, Minggu (28/8/2022) menjadi kesempatan terakhir kalian untuk bisa menikmati ajang pekan seni internasional tersebut. Tahun ini, ada 7 segmen pameran yang bisa kalian nikmati di Art Jakarta 2022, salah satunya Bali Art Scene.

Bali Art Scene adalah bagian baru dalam gelaran Art Jakarta 2022 yang didedikasikan untuk galeri seni dari Bali. Sebagai sorotan khusus, Bali Art Scene akan menghadirkan seniman kontemporer Bali. Bagian ini akan memberikan wawasan tentang apa yang sedang terjadi di dunia seni Bali.

Energi baru dalam kancah seni rupa Bali dapat dilihat melalui perspektif dari beberapa galeri yang menghadirkan koleksinya di Art Jakarta 2022 seperti Galeri Seni TONYRAKA, Galeri Zen1, Galeri Art Xchange, dan Jagad Gallery.

Baca jugaPoco Loco, Ekspresi Gerak Dinamis dalam Karya Nyoman Nuarta
 

Salah satu lukisan koleksi Tonraka Art Gallery, Smart Alligator karya Mersuka Dopazo (202x204 cm, Mixed Media Canvas, 2022)-Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Salah satu lukisan koleksi Tonraka Art Gallery, Smart Alligator karya Mersuka Dopazo (202x204 cm, Mixed Media Canvas, 2022)-Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Menurut Direktur Galeri Zen1, Nicolaus F. Kuswanto, kondisi pandemi tidak menyurutkan geliat seni para seniman di Bali. Dia menilai dengan kondisi pembatasan yang ada, para seniman justru memiliki waktu lebih banyak untuk lebih produktif dan eksploratif dalam proses kekaryaannya.

Meskipun dari sisi penjualan karya mengalami dampak yang signifikan akibat pembatasan wisata di Bali selama pandemi, dia menilai bahwa dari segi kreativitas kekaryaan, para seniman masih produktif dalam membuat karya.

"Jadi di seni rupa [Bali] kalau saya bilang cukup mengalir, bisa survive di saat pandemi," katanya saat diwawancarai Hypeabis.id, Sabtu (27/8/2022).

Menariknya, Galeri Zen1 sendiri baru mulai beroperasi pada saat pandemi tepatnya pada Maret 2020. Dengan kondisi yang menantang seperti itu, sebagai pemilik galeri, Nico melakukan berbagai cara untuk bisa tetap menghidupkan galerinya seperti melakukan promosi melalui media sosial, termasuk tetap membuka galeri meski dalam kunjungan yang terbatas.

Berkolaborasi dengan para seniman, Galeri Zen1 tetap rutin membuat agenda seni selama pandemi meski dalam kondisi terbatas. Nico mengatakan dengan materi promosi yang menarik di media sosial, karya-karya yang ditawarkan oleh Galeri Zen1 tetap mendapatkan respon yang positif dari para kolektor.

Dia pun menilai bahwa tahun ini bisa menjadi momentum yang baik untuk kebangkitan ekosistem seni rupa, salah satunya didorong dengan agenda-agenda seni yang mulai digelar secara luring. "Orang mungkin kangen melihat langsung [karya] dan antusias untuk mengoleksinya justru lebih baik. Tetap lebih baik pada saat setelah pandemi. Mudah-mudahan cepat berakhir pandeminya," katanya.
 

f

Salah satu lukisan koleksi Tonraka Art Gallery, Big Brother is watching you karya Eddie Hara (40x50 cm, Acrylic on paper, 2019)-Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta

Dalam wawancara terpisah, Owner Tonyraka Art Gallery, Tony Hartawan, mengatakan geliat seni rupa Indonesia masih terus berkembang, yang salah satunya ditandai dengan kemunculan banyak kolektor muda. Hal itu juga kian didukung dengan pemahaman mereka tentang seni, dan keberanian untuk mengoleksi karya seni. Menurut Toni, kini tak sedikit kolektor yang mengoleksi karya karena didorong rasa kebutuhan akan seni itu sendiri.

"Kalau dulu kan orang mengoleksi karena prestige, hanya investasi. Kalau sekarang sudah bisa menggabungkannya dengan rasa suka dan excitement," katanya.

Baca jugaArt Jakarta 2022: Seniman Heri Dono Sebut Sudah Waktunya Karya Seniman Keluar dari Studio

Khusus di Bali, Toni menilai bahwa selama pandemi justru banyak galeri yang mulai beroperasi diiringi dengan agenda-agenda seni yang terus dihelat. Hal itu, lanjutnya, berdampak positif pada para seniman Bali dengan banyaknya karya yang terjual. "Saya melihatnya malah banyak seniman yang panen waktu pandemi," ungkapnya.

Terlebih, dengan mulai dibukanya kembali wisata di Bali pasca pandemi, dia menilai bahwa mulai banyak kolektor yang mencari karya seni baik dari wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Sementara itu, Art Jakarta 2022 sendiri akan digelar selama tiga hari, pada 26-28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Tahun ini, ajang pekan seni internasional itu menghadirkan sebanyak 62 galeri baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menampilkan koleksi-koleksi terbaik mereka.

Sebanyak 39 galeri dalam negeri yang berpartisipasi dalam gelaran Art Jakarta 2022 diantaranya 2Madison Gallery (Jakarta), Art XChange Gallery (Bali), ArtSociates (Bandung), CAN'S Gallery (Jakarta), Linda Gallery (Jakarta), Murai Art Project (Jakarta), dan Srisasanti Gallery (Yogyakarta).

Tak hanya dari dalam negeri, terdapat 23 galeri dari negara-negara di Asia juga turut hadir meramaikan Art Jakarta 2022 diantaranya Art Porters Gallery (Singapura), Da Xiang Art Space (Taipei), Gallery YEH (Korea Selatan), Mizuma Gallery (Singapore, Tokyo, New York), OTA Fine Art (Singapore, Tokyo, Shanghai), Richard Koh Fine Art (Kuala Lumpur), SAC Gallery (Bangkok), dan ShanghArt (Singapore, Shanghai, Beijing).

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor : Gita Carla
 

SEBELUMNYA

4 Kiat Sukses Jadi Konten Kreator Kuliner ala Andre Sarwono

BERIKUTNYA

7 Hal Penting yang Harus Dihapus dari Laptop Kantor saat Resign

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: