Online Food Delivery Diyakini Telah Menjadi Juru Selamat Bagi Usaha Kuliner Lokal
21 August 2022 |
18:00 WIB
Industri online food delivery atau pesan antar makanan di Indonesia terus berkembang, terutama sejak masa pandemi Covid-19. Banyak masyarakat yang memanfaatkan layanan tersebut di tengah keterbatasan sosial. Bukan hanya masyarakat, layanan ini nyatanya juga membantu banyak pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang kuliner untuk dapat terus bertahan dan bertumbuh.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Momentum Works, nilai transaksi layanan pesan antar di Asia Tenggara meningkat signifikan di masa pandemi dari US$4,2 miliar pada 2019 menjadi US$11,9 miliar pada 2020 atau meningkat 183 persen, dan terus melonjak mencapai US$15,5 miliar pada 2021. Adapun, Indonesia menjadi pasar yang paling besar dengan nilai transaksi bruto mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp52 triliun.
Tak mengherankan bila Indonesia dipandang sebagai pasar yang seksi dan membuat banyak pemain meliriknya.
Baca juga: Review Nasi Krawu, Kuliner Otentik dari Gresik
Setelah ShopeeFood hadir pada 2021 yang langsung melesat menyaingi GoFood dan GrabFood, kini persaingan layanan food delivery kian ramai dengan masuknya Airasia Food di Indonesia pada awal tahun ini.
Pengamat dan Penulis Kuliner, Kevindra Soemantri mengatakan bahwa onlline food delivery telah mengubah lanskap kuliner di Indonesia. Sebab, melalui aplikasi ini kuliner lokal dan kuliner legendaris yang mungkin nyaris sudah hampir gulung tikar dapat kembali bergairah.
"Online food delivery ini memberikan cross exposure dari kuliner lokal. Banyak tempat makan, rumah makan, kedai kuliner yang tadinya mati suri lalu bisa bangkit kembali dan bahkan booming. Di sinilah kekuaran terbesar OFD dalam melestarikan legenda kuliner," jelasnya.
Selain itu, melalui aplikasi ini, seseorang yang tadinya harus keluar rumah dan butuh waktu lama mencari menu makanan dan kuliner otentik, kini hanya dengan memesan dan menunggu dari rumah, makanan akan tiba dalam waktu paling lama satu jam.
"Hal ini adalah dampak terbesar. Bahkan dari sini muncul kuliner baru yang unik dan beragam karena adanya cross exposure antara pelaku, penikmat serta pelaku dan pelaku sendiri."
Salah satu pionir layanan pesan antar makanan di Indonesia yang hadir sejak 2015 masih terus bertahan bahkan telah menjadi top of mind untuk online food delivery adalah GoFood.
Global Head of Marketing GoFood, Ichmeralda Rachman mengatakan dalam setiap pengembangan usahanya, GoFood selalu menempatkan konsumen sebagai center of heart.
"Dengan kami mengerti kebutuhan dan apa yang dibutuhkan konsumen maka kita akan coba untuk men-deliver itu sehingga konsumen akan menikmati berbagai kemudahan yang kami tawarkan," ujarnya.
Salah satu perwujudannya adalah melalui berbagai inovasi yang akan membantu para konsumen, selain memberikan promo diskon menarik.
Misalnya saja melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman kuliner pelanggan seperti kampanye #RekomendAsik +62 yang didukung inovasi teknologi rekomendasi (recommendation engine) berbasis pencarian dengan pendekatan hyperlocal dan personalisasi data.
Teknologi ini berfokus pada kategori menu makanan, sehingga pelanggan akan mendapatkan rekomendasi berdasarkan algoritma dan lokasi, untuk mencicipi cita rasa favoritnya.
Di sisi lain, teknologi ini dapat mendukung mitra usaha GoFood, termasuk para UMKM kuliner, untuk memperoleh visibilitas yang lebih besar.
Teknologi berbasis pencarian ini menurutnya akan semakin memudahkan pelanggan mendapatkan beragam menu yang mungkin belum pernah dicoba sebelumnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Lintas Cita Rasa dari Airasia Food
"Konsumen perlu mendapatkan rekomendasi menu kuliner agar mereka tidak bosan makan yang itu-itu saja makanya kami menghadirkan teknologi ini agar konsumen bisa mengeksplorasi beragam makanan dengan referensi yang jelas. Apalagi GoFood saat ini memiliki lebih dari 41 juta menu yang bisa dipilih," ujarnya.
Editor: Dika Irawan
Berdasarkan data yang dirilis oleh Momentum Works, nilai transaksi layanan pesan antar di Asia Tenggara meningkat signifikan di masa pandemi dari US$4,2 miliar pada 2019 menjadi US$11,9 miliar pada 2020 atau meningkat 183 persen, dan terus melonjak mencapai US$15,5 miliar pada 2021. Adapun, Indonesia menjadi pasar yang paling besar dengan nilai transaksi bruto mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp52 triliun.
Tak mengherankan bila Indonesia dipandang sebagai pasar yang seksi dan membuat banyak pemain meliriknya.
Baca juga: Review Nasi Krawu, Kuliner Otentik dari Gresik
Setelah ShopeeFood hadir pada 2021 yang langsung melesat menyaingi GoFood dan GrabFood, kini persaingan layanan food delivery kian ramai dengan masuknya Airasia Food di Indonesia pada awal tahun ini.
Pengamat dan Penulis Kuliner, Kevindra Soemantri mengatakan bahwa onlline food delivery telah mengubah lanskap kuliner di Indonesia. Sebab, melalui aplikasi ini kuliner lokal dan kuliner legendaris yang mungkin nyaris sudah hampir gulung tikar dapat kembali bergairah.
"Online food delivery ini memberikan cross exposure dari kuliner lokal. Banyak tempat makan, rumah makan, kedai kuliner yang tadinya mati suri lalu bisa bangkit kembali dan bahkan booming. Di sinilah kekuaran terbesar OFD dalam melestarikan legenda kuliner," jelasnya.
Selain itu, melalui aplikasi ini, seseorang yang tadinya harus keluar rumah dan butuh waktu lama mencari menu makanan dan kuliner otentik, kini hanya dengan memesan dan menunggu dari rumah, makanan akan tiba dalam waktu paling lama satu jam.
"Hal ini adalah dampak terbesar. Bahkan dari sini muncul kuliner baru yang unik dan beragam karena adanya cross exposure antara pelaku, penikmat serta pelaku dan pelaku sendiri."
Salah satu pionir layanan pesan antar makanan di Indonesia yang hadir sejak 2015 masih terus bertahan bahkan telah menjadi top of mind untuk online food delivery adalah GoFood.
Global Head of Marketing GoFood, Ichmeralda Rachman mengatakan dalam setiap pengembangan usahanya, GoFood selalu menempatkan konsumen sebagai center of heart.
"Dengan kami mengerti kebutuhan dan apa yang dibutuhkan konsumen maka kita akan coba untuk men-deliver itu sehingga konsumen akan menikmati berbagai kemudahan yang kami tawarkan," ujarnya.
Salah satu perwujudannya adalah melalui berbagai inovasi yang akan membantu para konsumen, selain memberikan promo diskon menarik.
Misalnya saja melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman kuliner pelanggan seperti kampanye #RekomendAsik +62 yang didukung inovasi teknologi rekomendasi (recommendation engine) berbasis pencarian dengan pendekatan hyperlocal dan personalisasi data.
Teknologi ini berfokus pada kategori menu makanan, sehingga pelanggan akan mendapatkan rekomendasi berdasarkan algoritma dan lokasi, untuk mencicipi cita rasa favoritnya.
Di sisi lain, teknologi ini dapat mendukung mitra usaha GoFood, termasuk para UMKM kuliner, untuk memperoleh visibilitas yang lebih besar.
Teknologi berbasis pencarian ini menurutnya akan semakin memudahkan pelanggan mendapatkan beragam menu yang mungkin belum pernah dicoba sebelumnya.
Baca juga: 5 Rekomendasi Kuliner Lintas Cita Rasa dari Airasia Food
"Konsumen perlu mendapatkan rekomendasi menu kuliner agar mereka tidak bosan makan yang itu-itu saja makanya kami menghadirkan teknologi ini agar konsumen bisa mengeksplorasi beragam makanan dengan referensi yang jelas. Apalagi GoFood saat ini memiliki lebih dari 41 juta menu yang bisa dipilih," ujarnya.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.