Ingin Dagang Makanan Online? Berikut Lima Rahasia Sukses Berjualan Melalui Aplikasi GoFood
16 June 2021 |
13:57 WIB
Para pengusaha kuliner tentu sudah nggak asing lagi dengan jasa layanan aplikasi pesan antar makanan seperti GoFood atau GrabFood. Terlebih pada masa pandemi memaksa restoran atau rumah makan membatasi untuk melayani pelanggan makan di tempat dan beralih ke online.
Gojek mencatat adanya peningkatan jumlah ekosistem merchant yang tergabung di GoFood selama pandemi Covid-19 yakni bertumbuh 80 persen dari 500.000 merchant di tahun 2019 menjadi 900.000 merchant pada 2020.
“Pertumbuhan signifikan yang kami lihat ini didorong oleh keadaan pandemi yang membuat banyak pemilik usaha mencari solusi bisnis berbasis daring,” ujar Co-CEO Gojek Kevin Aluwi.
Namun, banyaknya merchant yang bergabung di aplikasi tersebut, membuat pelaku usaha harus lebih jeli dalam melihat peluang agar bisnis kulinernya laris manis dan mendapatkan banyak pesanan dari pembeli sehingga usahanya dapat bertumbuh dan berkembang.
Seperti halnya Dodi Sandra, pemilik Pempek Pistel Kiarin yang mengaku selama pandemi Covid-19 usaha yang dijalankannya terus melesat. Bahkan, pria yang mulanya bergabung di Gojek sebagai driver GoRide pada 2017 ini, mampu melebarkan sayap bisnisnya yang berkembang menjadi 3 jenis usaha di masa pandemi ini.
Lantas, apa saja upaya yang dia lakukan sehingga bisnisnya dapat berkembang signifikan?
Mulanya Dodi dan istri sempat kebingungan dalam memulai bisnis. Untuk itulah dia aktif mengikuti berbagai fasilitas dan pelatihan yang disediakan oleh GoFood untuk para merchant termasuk bergabung ke dalam Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).
Dari situ, Dodi banyak mendapatkan ilmu mulai dari cara memasarkan produk, teknik fotografi agar tamplian menu menarik, serta strategi promosi dengan memanfaatkan media sosial, semua dibagikan secara gratis.
1. Share Link GoFood ke Media Sosial
“Untuk pemasaran saya share link GoFood saya ke media yang naik daun seperti TikTok, dan instagram. Tak lupa juga ke facebook, twitter, pokoknya gencari promosi di sana untuk menarik konsumen. Jangan lupa juga untuk membuat promo karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan promo,” tuturnya.
2. Ikuti Program Promosi dan Beri Diskon
Menurutnya, saat pertama kali membuka usaha dia memang fokus ke sisi marketing dan promosi supaya dagangannya lebih dikenal oleh masyarakat. Dodi tidak mempermasalahkan meski keuntungan yang didapatkannya sedikit.
“Yang penting histori riwayat order konsumen banyak sehingga bisa menaikan rating. Kalau ada promo gini konsumen akan terus repeat order dan resto kita bisa menjadi favorit pelanggan,” ujarnya.
Tanpa perlu mengeluarkan biaya promosi tinggi, usahanya malah makin meraup keuntungan. Dia pun tak khawatir kalah bersaing dengan resto lainnya karena banyak program promosi dari GoFood yang rutin diikutinya
“Kalau kita ikut promosi, begitu pelanggan masuk ke banner promo GoFood, nama resto kita sudah pasti mudah ditemukan pelanggan. Setiap mengikuti program promosi GoFood, pendapatan usaha saya bisa meningkat sampai 50% setiap harinya,” ceritanya.
3. Pilih Nama Resto yang Tepat
Selain jeli melihat peluang, Dodi juga mengatakan bahwa kunci utama merintis sebuah usaha kuliner adalah nama resto itu sendiri. Keunikan nama resto tentu membuat orang penasaran, tapi yang terpenting adalah kesesuaian nama dengan menu utama yang kita sediakan, seperti nama resto Pempek Pistel Kiarin yang menu utamanya adalah pempek.
Terdengar sederhana, tetapi Dodi mengatakan bahwa hal ini pengaruhnya besar bagi usaha kuliner karena kecenderungan pelanggan yang mencari pilihan menu berdasarkan jenisnya.
4. Pastikan Kebersihan dan Keamanan Produk
Selanjutnya, Dodi juga benar-benar memastikan rasa aman kepada para customer bahwa produk yang dijual aman dan bebas dari risiko penularan virus, kuman dan penyakit. Caranya dengan diberi segel, membuat kemasan yang baik dan aman sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen untuk memesan kembali.
5. Buat Variasi Produk
Selain itu, dalam memasarkan produknya Dodi tak hanya menjual Pempek matang tetapi juga Pempek Frozen Food. Sebab, dalam masa pandemi ini, masyarakat khawatir dengan keamanan pangan sehingga mereka lebih memilih untuk memasak sendiri di rumah dan memesan produk makanan beku.
“Menu siap masak tinggal goreng atau frozen food ini meningkat banget. Misalnya mereka mau untuk sarapan bagi, biasanya malam-malam diorder sehingga pagi tinggal goreng,” tuturnya.
Saat ini, usaha yang dijalankan Dodi terus berkembang, tak hanya Pempek, ayah dari dua anak ini kini telah mengembangkan 3 outlet bisnis kuliner sekaligus dari dapur rumahannya, yaitu Pempek Pistel Kiarin, Ayam Black Sweet dan Cireng Isi Mercon.
Editor: M R Purboyo
Gojek mencatat adanya peningkatan jumlah ekosistem merchant yang tergabung di GoFood selama pandemi Covid-19 yakni bertumbuh 80 persen dari 500.000 merchant di tahun 2019 menjadi 900.000 merchant pada 2020.
“Pertumbuhan signifikan yang kami lihat ini didorong oleh keadaan pandemi yang membuat banyak pemilik usaha mencari solusi bisnis berbasis daring,” ujar Co-CEO Gojek Kevin Aluwi.
Namun, banyaknya merchant yang bergabung di aplikasi tersebut, membuat pelaku usaha harus lebih jeli dalam melihat peluang agar bisnis kulinernya laris manis dan mendapatkan banyak pesanan dari pembeli sehingga usahanya dapat bertumbuh dan berkembang.
Seperti halnya Dodi Sandra, pemilik Pempek Pistel Kiarin yang mengaku selama pandemi Covid-19 usaha yang dijalankannya terus melesat. Bahkan, pria yang mulanya bergabung di Gojek sebagai driver GoRide pada 2017 ini, mampu melebarkan sayap bisnisnya yang berkembang menjadi 3 jenis usaha di masa pandemi ini.
Lantas, apa saja upaya yang dia lakukan sehingga bisnisnya dapat berkembang signifikan?
Mulanya Dodi dan istri sempat kebingungan dalam memulai bisnis. Untuk itulah dia aktif mengikuti berbagai fasilitas dan pelatihan yang disediakan oleh GoFood untuk para merchant termasuk bergabung ke dalam Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).
Dari situ, Dodi banyak mendapatkan ilmu mulai dari cara memasarkan produk, teknik fotografi agar tamplian menu menarik, serta strategi promosi dengan memanfaatkan media sosial, semua dibagikan secara gratis.
1. Share Link GoFood ke Media Sosial
“Untuk pemasaran saya share link GoFood saya ke media yang naik daun seperti TikTok, dan instagram. Tak lupa juga ke facebook, twitter, pokoknya gencari promosi di sana untuk menarik konsumen. Jangan lupa juga untuk membuat promo karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan promo,” tuturnya.
2. Ikuti Program Promosi dan Beri Diskon
Menurutnya, saat pertama kali membuka usaha dia memang fokus ke sisi marketing dan promosi supaya dagangannya lebih dikenal oleh masyarakat. Dodi tidak mempermasalahkan meski keuntungan yang didapatkannya sedikit.
“Yang penting histori riwayat order konsumen banyak sehingga bisa menaikan rating. Kalau ada promo gini konsumen akan terus repeat order dan resto kita bisa menjadi favorit pelanggan,” ujarnya.
Tanpa perlu mengeluarkan biaya promosi tinggi, usahanya malah makin meraup keuntungan. Dia pun tak khawatir kalah bersaing dengan resto lainnya karena banyak program promosi dari GoFood yang rutin diikutinya
“Kalau kita ikut promosi, begitu pelanggan masuk ke banner promo GoFood, nama resto kita sudah pasti mudah ditemukan pelanggan. Setiap mengikuti program promosi GoFood, pendapatan usaha saya bisa meningkat sampai 50% setiap harinya,” ceritanya.
3. Pilih Nama Resto yang Tepat
Selain jeli melihat peluang, Dodi juga mengatakan bahwa kunci utama merintis sebuah usaha kuliner adalah nama resto itu sendiri. Keunikan nama resto tentu membuat orang penasaran, tapi yang terpenting adalah kesesuaian nama dengan menu utama yang kita sediakan, seperti nama resto Pempek Pistel Kiarin yang menu utamanya adalah pempek.
Terdengar sederhana, tetapi Dodi mengatakan bahwa hal ini pengaruhnya besar bagi usaha kuliner karena kecenderungan pelanggan yang mencari pilihan menu berdasarkan jenisnya.
4. Pastikan Kebersihan dan Keamanan Produk
Selanjutnya, Dodi juga benar-benar memastikan rasa aman kepada para customer bahwa produk yang dijual aman dan bebas dari risiko penularan virus, kuman dan penyakit. Caranya dengan diberi segel, membuat kemasan yang baik dan aman sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan konsumen untuk memesan kembali.
5. Buat Variasi Produk
Selain itu, dalam memasarkan produknya Dodi tak hanya menjual Pempek matang tetapi juga Pempek Frozen Food. Sebab, dalam masa pandemi ini, masyarakat khawatir dengan keamanan pangan sehingga mereka lebih memilih untuk memasak sendiri di rumah dan memesan produk makanan beku.
“Menu siap masak tinggal goreng atau frozen food ini meningkat banget. Misalnya mereka mau untuk sarapan bagi, biasanya malam-malam diorder sehingga pagi tinggal goreng,” tuturnya.
Saat ini, usaha yang dijalankan Dodi terus berkembang, tak hanya Pempek, ayah dari dua anak ini kini telah mengembangkan 3 outlet bisnis kuliner sekaligus dari dapur rumahannya, yaitu Pempek Pistel Kiarin, Ayam Black Sweet dan Cireng Isi Mercon.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.