Nikmati Sejarah Cagar Budaya dengan Cara Baru di Festival Indonesia Bertutur 2022
20 August 2022 |
20:30 WIB
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyelenggarakan agenda seni budaya Indonesia Bertutur 2022 atau INTUR. Mengangkat tema Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan, acara akan dihelat di Taman Wisata Candi Borobudur pada 7-11 September 2022.
Melalui ajang kolaborasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM), Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), acara Indonesia Bertutur 2022 dimaksudkan untuk menelisik cagar budaya melalui media baru.
Festival ini ingin menonjolkkan tradisi tutur sebagai sebuah kearifan lokal Indonesia dalam penggunaan lisan untuk menggambarkan peristiwa sejarah dan budaya.
Namun bertutur pada era sekarang tidak hanya menekankan pada lisan saja, namun dapat disampaikan dengan ragam cara, ritual, dan media baru. Bertutur dapat memberi pembelajaran dari masa lalu untuk mencari solusi dari banyak masalah aktual.
Baca juga: Sanur Village Festival Kembali Digelar
Adapun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam publikasinya menargetkan sebanyak 20 cagar budaya akan menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat.
Cagar budaya dimaksud yakni Sangiran, Liang Bua, Leang-Leang, Gugus Misool (Raja Ampat), Sangkulirang, Lore Lindu, Kutai, Tarumanegara, Kompleks Dieng, Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Prambanan, Candi Gunung Kawi, Muara Takus, Muaro Jambi, Candi Jago, Candi Singosari, Trowulan, dan Candi Bahal.
Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud menyebut pentingnya pemanfaatan cagar budaya sebagai bahan pembelajaran. “Kita harus bisa memanfaatkan keberadaan cagar budaya tersebut sebagai modal bagi generasi muda menghadapi situasi saat ini,” jelas Hilmar Farid.
Sebagai wadah penjagaan budaya Indonesia secara berkelanjutan, cagar budaya yang ada diharapkan mampu menggugah keinginan generasi muda untuk memahami filosofi dari sebagian peninggalan sejarah Indonesia tersebut.
Pada festival Indonesia Bertutur 2022, penggunaan media yang beragam berbentuk karya seni seperti film dan tarian akan digunakan untuk bertutur.
“Setelah melalui proses penciptaan kurasi, festival ini akan menyajikan dua program prafestival, dan enam program utama festival yang melibatkan 900 pelaku budaya, dan lebih dari 100 karya,” jelas Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo.
Setelah melalui rangkaian program prafestival, acara akan berfokus pada program utama berupa Selametan, Festival Cahaya, video pemetaan seni pertunjukan dan instalasi, pertunjukan seni kontemporer, Festival Film Tari, Ruwatan Bumi, dan pameran seni rupa Expanded Media.
Adapun pameran seni rupa Expanded Media berlokasi di empat ruang seni di Kawasan Candi Borobudur, yakni Museum H. Widayat, Apel Watoe Art Gallery, Limanjawi Art House, dan Eloprogo Art House.
Sejumlah seniman kondang yang berpartisipasi dalam Indonesia Bertutur 2022 ini ialah penyanyi Tulus, grup musik Letto, Ardhito Pramono, Fitri Setyaningsih, Choy Ka Fai, LZY Visual, Citra Sasmita, dan lainnya.
Baca juga: Cek Deretan Musisi yang Tampil di Festival Alur Bunyi 2022
Sementara itu, Direktur Festival Indonesia Bertutur 2022 Taba Sanchabakhtiar mengajak masyarakat untuk turut hadir dalam rangkaian acara bertema sejarah, yang terbuka untuk umum dan gratis tersebut.
“Harapan kami Indonesia Bertutur 2022 dapat menjadi festival yang mengedukasi, membagi pengalaman dan memberi inspirasi," kata Taba Sanchabakhtiar.
Editor: Fajar Sidik
Melalui ajang kolaborasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM), Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), acara Indonesia Bertutur 2022 dimaksudkan untuk menelisik cagar budaya melalui media baru.
Indonesia Bertutur 2022 (Sumber gambar: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi)
Festival ini ingin menonjolkkan tradisi tutur sebagai sebuah kearifan lokal Indonesia dalam penggunaan lisan untuk menggambarkan peristiwa sejarah dan budaya.
Namun bertutur pada era sekarang tidak hanya menekankan pada lisan saja, namun dapat disampaikan dengan ragam cara, ritual, dan media baru. Bertutur dapat memberi pembelajaran dari masa lalu untuk mencari solusi dari banyak masalah aktual.
Baca juga: Sanur Village Festival Kembali Digelar
Adapun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam publikasinya menargetkan sebanyak 20 cagar budaya akan menjadi bahan pembelajaran bagi masyarakat.
Cagar budaya dimaksud yakni Sangiran, Liang Bua, Leang-Leang, Gugus Misool (Raja Ampat), Sangkulirang, Lore Lindu, Kutai, Tarumanegara, Kompleks Dieng, Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Prambanan, Candi Gunung Kawi, Muara Takus, Muaro Jambi, Candi Jago, Candi Singosari, Trowulan, dan Candi Bahal.
Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud menyebut pentingnya pemanfaatan cagar budaya sebagai bahan pembelajaran. “Kita harus bisa memanfaatkan keberadaan cagar budaya tersebut sebagai modal bagi generasi muda menghadapi situasi saat ini,” jelas Hilmar Farid.
Sebagai wadah penjagaan budaya Indonesia secara berkelanjutan, cagar budaya yang ada diharapkan mampu menggugah keinginan generasi muda untuk memahami filosofi dari sebagian peninggalan sejarah Indonesia tersebut.
Pada festival Indonesia Bertutur 2022, penggunaan media yang beragam berbentuk karya seni seperti film dan tarian akan digunakan untuk bertutur.
“Setelah melalui proses penciptaan kurasi, festival ini akan menyajikan dua program prafestival, dan enam program utama festival yang melibatkan 900 pelaku budaya, dan lebih dari 100 karya,” jelas Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo.
Setelah melalui rangkaian program prafestival, acara akan berfokus pada program utama berupa Selametan, Festival Cahaya, video pemetaan seni pertunjukan dan instalasi, pertunjukan seni kontemporer, Festival Film Tari, Ruwatan Bumi, dan pameran seni rupa Expanded Media.
Adapun pameran seni rupa Expanded Media berlokasi di empat ruang seni di Kawasan Candi Borobudur, yakni Museum H. Widayat, Apel Watoe Art Gallery, Limanjawi Art House, dan Eloprogo Art House.
Sejumlah seniman kondang yang berpartisipasi dalam Indonesia Bertutur 2022 ini ialah penyanyi Tulus, grup musik Letto, Ardhito Pramono, Fitri Setyaningsih, Choy Ka Fai, LZY Visual, Citra Sasmita, dan lainnya.
Baca juga: Cek Deretan Musisi yang Tampil di Festival Alur Bunyi 2022
Sementara itu, Direktur Festival Indonesia Bertutur 2022 Taba Sanchabakhtiar mengajak masyarakat untuk turut hadir dalam rangkaian acara bertema sejarah, yang terbuka untuk umum dan gratis tersebut.
“Harapan kami Indonesia Bertutur 2022 dapat menjadi festival yang mengedukasi, membagi pengalaman dan memberi inspirasi," kata Taba Sanchabakhtiar.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.