Apa Itu Femilift? Teknik Meremajakan Organ Intim Wanita
17 August 2022 |
22:30 WIB
Bagi para wanita yang baru melahirkan, kondisi organ intim biasanya menurun tidak seperti sebelumnya. Beberapa keluhan yang muncul antara lain jaringan vagina yang mengendur hingga berkurangnya kepekaan di organ intim tersebut.
Hal ini sebenarnya merupakan kondisi yang lumrah. Namun, bagi sebagian perempuan, kondisi tersebut tidak menyenangkan. Saat ada solusibagi para wanita yang kurang puas dengan kondisi organ intimnya tersebut.
Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 13 Agustus 2017, Yassin Yanuar, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah peremajaan fungsi vagina (vaginal rejuvenation). Terobosan di bidang kesehatan ini memang dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi vagina.
Baca juga: Bukan Pembenaran, Ternyata Ada 5 Manfaat Masturbasi untuk Kesehatan
Beberapa persoalan yang kerap muncul antara lain kesulitan untuk mengontrol urin akibat hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah, daerah vagina mungkin terasa renggang dan kering dan dasar panggul bisa melemah. Selain itu, pergeseran hormon yang terjadi karena menopause menyebabkan lapisan vagina kering, kurang elastis dan meradang.
“Hal-hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kepuasan selama hubungan seksual serta menciptakan permasalahan dalam kualitas hidup,” ungkapnya.
Yassin menjelaskan para wanita bisa memanfaatkan laser vagina. Ini merupakan teknologi non invasif yang kini dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan berpengalaman di Indonesia, khususnya Jakarta. Dengan demikian juga memudahkan pasien yang membutuhkan terapi tanpa harus ke luar negeri.”
Dokter spesialis obestetri dan ginekologi Ni Komang Yeni menjelaskan laser vagina dilakukan dengan treatment Femilift. Prosesnya menggunakan teknologi CO2 fractional laser yang mampu menghangatkan jaringan mukosa vagina, memperbaiki serat kolagen dan menstimulasi terbentuknya jaringan kolagen baru. Dia menjelaskan treatment ini tidak perlu naik ke meja operasi dan hanya membutuhkan waktu 7 menit.
“Sejauh ini belum pernah dilaporkan ada efek samping yang buruk atau membahayakan,” ungkapnya.
Komang menjelaskan pasca-treatment akan terjadi keluaran cairan vagina yang agak berlebih selama 2—3 hari, sehingga dianjurkan tidak melakukan hubungan suami istri selama itu. Pada perempuan menopause, di mana jaringan mukosa vagina yang sangat tipis dan kering, kadang kala muncul perdarahan yang sangat minimal, yang akan hilang sehari kemudian.
Femilift dapat membangun kembali jaringan kolagen baru pada dinding vagina, menambah sensivitas reseptor vagina, dan dan meningkatkan kemampuan kontraksi jaringan vagina yang ada, meningkatkan kekencangan vagina serta meningkatkan kepuasan seksual.
Femilift merawat seluruh area vagina, meningkatkan ketebalan dinding vagina dan memperkuat struktur pendukung pelvis. Pengobatan ini mengurangi gejala SUI dan secara efektif mengembalikan kontinuitas buang air kecil.
Editor: Dika Irawan
Hal ini sebenarnya merupakan kondisi yang lumrah. Namun, bagi sebagian perempuan, kondisi tersebut tidak menyenangkan. Saat ada solusibagi para wanita yang kurang puas dengan kondisi organ intimnya tersebut.
Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 13 Agustus 2017, Yassin Yanuar, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, menjelaskan salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah peremajaan fungsi vagina (vaginal rejuvenation). Terobosan di bidang kesehatan ini memang dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi vagina.
Baca juga: Bukan Pembenaran, Ternyata Ada 5 Manfaat Masturbasi untuk Kesehatan
Beberapa persoalan yang kerap muncul antara lain kesulitan untuk mengontrol urin akibat hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah, daerah vagina mungkin terasa renggang dan kering dan dasar panggul bisa melemah. Selain itu, pergeseran hormon yang terjadi karena menopause menyebabkan lapisan vagina kering, kurang elastis dan meradang.
“Hal-hal tersebut dapat menyebabkan penurunan kepuasan selama hubungan seksual serta menciptakan permasalahan dalam kualitas hidup,” ungkapnya.
Yassin menjelaskan para wanita bisa memanfaatkan laser vagina. Ini merupakan teknologi non invasif yang kini dapat dilakukan oleh dokter spesialis kandungan berpengalaman di Indonesia, khususnya Jakarta. Dengan demikian juga memudahkan pasien yang membutuhkan terapi tanpa harus ke luar negeri.”
Dokter spesialis obestetri dan ginekologi Ni Komang Yeni menjelaskan laser vagina dilakukan dengan treatment Femilift. Prosesnya menggunakan teknologi CO2 fractional laser yang mampu menghangatkan jaringan mukosa vagina, memperbaiki serat kolagen dan menstimulasi terbentuknya jaringan kolagen baru. Dia menjelaskan treatment ini tidak perlu naik ke meja operasi dan hanya membutuhkan waktu 7 menit.
“Sejauh ini belum pernah dilaporkan ada efek samping yang buruk atau membahayakan,” ungkapnya.
Komang menjelaskan pasca-treatment akan terjadi keluaran cairan vagina yang agak berlebih selama 2—3 hari, sehingga dianjurkan tidak melakukan hubungan suami istri selama itu. Pada perempuan menopause, di mana jaringan mukosa vagina yang sangat tipis dan kering, kadang kala muncul perdarahan yang sangat minimal, yang akan hilang sehari kemudian.
Lantas apa saja yang bisa dilakukan dengan treatment femilift?
1. Pengencangan Vagina
Setelah melahirkan, seiring dengan berjalannya waktu, jaringan vagina bisa menjadi kendur, menciptakan rasa longgar, dan berkurangnya kepekaan di daerah vagina. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kepuasan selama berhubungan seksual dan dapat menimbulkan permasalahan dalam kualitas hidup.Femilift dapat membangun kembali jaringan kolagen baru pada dinding vagina, menambah sensivitas reseptor vagina, dan dan meningkatkan kemampuan kontraksi jaringan vagina yang ada, meningkatkan kekencangan vagina serta meningkatkan kepuasan seksual.
2. Stress Urinary Incontinence (SUI)
Stress Inkontinensia Urin adalah istilah yang menggambarkan kebocoran urin tanpa disadari selama aktivitas yang mampu meningkatkan tekanan di perut seperti batuk, bersin, tertawa atau berolahraga. Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.Femilift merawat seluruh area vagina, meningkatkan ketebalan dinding vagina dan memperkuat struktur pendukung pelvis. Pengobatan ini mengurangi gejala SUI dan secara efektif mengembalikan kontinuitas buang air kecil.
3. Rehabilitas Pascamelahirkan
Persalinan mengakibatkan banyak perubahan psikologis pada tubuh perempuan. Pasca melahirkan, daerah vagina mungkin terasa renggang serta kering dan dasar panggul bisa melemah. Femilift dapat merehabilitas seluruh area vagina dengan kondisi jaringan vagina yang membesar dan kendur, serta memulihkan kekuatan dan fleksibilitasnya kembali.4. Post-Menopause
Pergeseran hormon yang terjadi karena menopause dapat mengakibatkan lapisan vagina menjadi lebih tipis, kering, kurang elastis dan meradang. Femilift meremajakan lapisan vagina, meningkatkan ketebalan dinding vagina dan mengembalikan pelumasan. Perawatan Femilift dapat mengurangi gejala tidak nyaman seperti gatal, rasa terbakar dan membantu memperbaiki fungsi seksual.5. Vagina yang Kering & Infeksi
Berulang Femilift membantu perempuan yang menderita kondisi infeksi dan kering pada vagina yang berulang dengan meremajakan lapisan vagina dan mengembalikan lubrikasi. Terapi ini meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan aliran darah, menghasilkan jaringan sehat yang baru dengan daya tahan kekebalan yang lebih tinggi terhadap infeksi dan memungkinkan vagina untuk secara alami mempertahankan tingkat PH normal.Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.