Baju Buton dari Sulawesi Tenggara, yakni baju Dolomani (Sumber gambar: IG/jokowi)

Yuk Berkenalan dengan Suku Buton yang Baju Adatnya Dikenakan Presiden Joko Widodo

17 August 2022   |   12:28 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Setelah menggunakan baju adat Bangka Belitung pada Pidato 16 Agutus 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan bajut adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Rabu (17/8/2022).

Dilansir dari laman setkab.go.id, Presiden Joko Widodo mengatakan baju adat dari Buton yang dikenakan adalah baju Dolomani. “Ini baju dari Buton, Sulawesi Tenggara,” kata Jokowi. 

Jokowi menuturkan bahwa Indonesia memiliki kekayaan adat dan budaya yang sangat tinggi, termasuk kekayaan terkait pakaian adat. Dia pun mengatakan akan terus mengangkat berbagai pakaian adat Indonesia untuk dipakai dalam berbagai kesempatan.

Baca juga: Bernuansa Hijau, Jokowi Kenakan Pakaian Adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR

“Dulu pernah Aceh, Sumatera Barat, pernah juga Kalimantan Selatan, pernah Sunda, pernah Jawa, Betawi, kemudian ke sana Bali, Sasak, Bugis, pernah semua. Memang kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan. Jumlahnya ribuan. Nanti sampai ke Maluku, Papua, semuanya nanti semuanya akan kita angkat,” katanya.

Sebagai informasi, sebelum menggunakan pakaian Dolomani, sang presiden menggunakan baju adat Pepadun dari Provinsi Lampung pada HUT ke-76 RI atau pada tahun lalu. Presiden menggunakan pakaian adat Timor Tengah Selatan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kain tenun Berantai Kaif Nunkolo pada 2020.

Sementara pada 2019 dan 2018, sang presiden menggunakan pakaian adat Klungkung dari Provinsi Bali dan Aceh. Adapun pada HUT ke-72 Republik Indonesia atau pada 2017 silam, Jokowi menggunakan pakaian adat Tanah Bumbu, Batulicin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun, sehari sebelumnya, Jokowi tampil dengan baju adat bernuansa hijau dengan aksesoris berwarna keemasan. Dalam unggahan di akun Instagram @jokowi, dia menuturkan bahwa baju adat yang digunakan dalam sidang tahunan MPR, Selasa (16/8/2022), merupakan adalah baju adat Paksian yang berasal dari provinsi Bangka Belitung.

"Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian dari provinsi Bangka Belitung dengan motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan," ujar Jokowi.
 

Suku Buton

Dilansir dari laman kebudayaan.butonkab.go.id, suku Buton adalah etnis yang berada di kepulauan Bau-bau Provinsi Sulawesi Tenggara. Suku ini menggunakan beragam bahasa, dan sampai sekarang terdapat lebih dari 30 bahasa dengan berbagai dialek. Beragam bahasa itu memiliki pengaruh dari bahasa sansekerta, arab, dan melayu.

Masyarakat Buton, memiliki peradaban yang tinggi. Peradaban tersebut dapat terlihat dari sejumlah peninggalan yang masih tersisa seperti Benteng Keraton Buton, Istana Malige, dan mata uang yang bernama Kampua.

Suku Buton adalah suku yang sangat mementingkan pendidikan. Kondisi ini membuat kesusasteraan mereka menjadi maju. Tidak hanya itu, suku Buton juga kerap mempelajari bahasa asing, dan langkah itu kerap membuat mereka memiliki kemajuan dalam bidang sosial.

Suku Buton memiliki modal sosial untuk mewujudkan keselarasan dan keharmonisan hiidup yang kerap disebut tradisi kangkilo. Tradisi ini meliputi kesucian ritual, rasa, dan akhlak yang akan membentuk karakter perilaku, tutur kata, dan sikap positif. Tidak hanya itu, suku Buton juga memiliki ritual dan pesta adat yang kerap dilakukan.

Masyarakat Buton, lanjutnya laman tersebut, memuja roh nenek moyang atau animise dan dinamisme sebelum pengaruh Hindu masuk ke Majapahait pada abad ke-13 dan Islam pada abad ke-15.

Agama Hindu dan Islam yang masuk membuat masyarakat Buton mulai menganut agama Hindu dan Islam. Meskipun begitu, mereka tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti memuja arwah nenek moyang dan dewa.

Baca juga: Simak 4 Hal Spesial dari Acara Perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka

Sementara itu, Islam yang masuk pada abad ke-15 telah meletakan dasar ilmu fikih terhadap kesultanan dan masyarakat Buton.

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Simak 4 Hal Spesial dari Acara Perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia di Istana Merdeka

BERIKUTNYA

Perjuangan Bertaruh Nyawa Mendur Bersaudara Mengabadikan Detik-detik Proklamasi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: