Presiden Joko Widodo tiba di Komplek Parlemen untuk mengikuti sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Jakarta, Selasa (16/8/2022). (Sumber gambar: hypeabis.id/Eusebio Chrysnamurti)

Bernuansa Hijau, Jokowi Kenakan Pakaian Adat Bangka Belitung di Sidang Tahunan MPR

16 August 2022   |   12:49 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Jelang perayaan hari Kemerdekaan Indonesia, setiap 16 Agustus presiden menyampaikan pidato dalam sidang tahunan di Gedung MPR/DPR di Senayan, Jakarta. Jika presiden terdahulu datang mengenakan setelan jas lengkap, presiden Joko Widodo beberapa kali hadir mengenakan baju adat saat berpidato.

Sejak 2017, Jokowi hadir di sidang tahunan MPR dengan pakaian adat yang berbeda-beda dari sejumlah provinsi di Indonesia, seperti baju adat suku Sasak dari provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2019, baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur pada 2020, serta baju adat suku Baduy luar dari provinsi Banten pada 2021.

Tahun ini, Jokowi tampil dengan baju adat bernuansa hijau dengan aksesoris berwarna keemasa. Dalam unggahan di akun Instagram @jokowi, dia menuturkan bahwa baju adat yang digunakan dalam sidang tahunan MPR hari ini merupakan adalah baju adat Paksian yang berasal dari provinsi Bangka Belitung.

Baca juga: Intip 5 Baju Adat yang Pernah Dikenakan Presiden Jokowi pada Upacara HUT RI

"Baju adat yang saya kenakan ini adalah baju Paksian dari provinsi Bangka Belitung dengan motif pucuk rebung yang melambangkan kerukunan dan warna hijau dipilih karena mengandung filosofi kesejukan, harapan, dan pertumbuhan," ujar Jokowi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Agung Hardjono menyampaikan, busana adat daerah Bangka Belitung merupakan salah satu busana adat tradisional yang mengalami perpaduan budaya, yakni budaya masyarakat Arab, China, dan Melayu. Akulturasi budaya tersebut terjadi, karena pada masa silam wilayah sekitar Bangka Belitung merupakan wilayah yang sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia, saat melakukan perjalanan laut (pelayaran) dan perdagangan. 

Menurut Agung, busana adat daerah Bangka Belitung menggambarkan bagaimana berbagai budaya bisa disatukan dan diselaraskan dalam satu wadah karya seni berupa desain pakaian yang begitu anggun. 

“Hal ini juga menggambarkan bagaimana Indonesia yang terdiri dari berbagai Suku, Bahasa, Agama, dan perbedaan-perbedaan lain, bisa disatukan dalam sebuah tatanan bernegara, yakni NKRI,” kata Agung. 

Agung juga menuturkan, bahwa penggunaan busana adat menumbuhkan kebanggan dan kecintaan kepada bangsa. Melalui busana adat, tidak ada lagi sekat-sekat atau batas antara satu golongan dengan golongan lain. 

“Dengan berbusana adat semua setara dan seimbang, tidak ada kalah atau menang. Ini yang ingin dicontohkan dan diajarkan oleh Presiden Jokowi,” tambahnya.

Pakaian pengantin Paksian merupakan salah satu dari banyak warisan budaya tak benda Indonesia. Pakaian pengantin Paksian memiliki nomor registrasi 201600321 dengan domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Untuk diketahui, berdasarkan Statistik Kebudayaan 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), jumlah penetapan warisan budaya takbenda (WBTB) menurut provinsi menunjukkan bahwa terdapat 31 WBTB dari provinsi Bangka Belitung dari 2013 sampai dengan 2020.

Pada 2013 – 2016, terdapat penetapan 21 WBTB yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Kemudian pada 2017, 2018, dan 2019 masing-masing sebanyak 2,4, dan 4. Adapun pada 2020, masih dalam Statistik Kebudayaan 2021, tidak ada penetapan.

Secara nasional, jumlah penetapan warisan budaya takbenda di Indonesia pada 2013 – 2020 mencapai sebanyak 1.239 WBTB. Sementara itu, masih dalam Statistik Kebudayaan 2021, cerita rakyat dari Provinsi Bangka Belitung mencapai sebanyak 21 cerita dengan perincian 18 berupa dongeng, 2 legenda, dan 1 mite.

Editor: Nirmala Aninda

Saksikan juga:

 

SEBELUMNYA

Presiden Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka Nasional 2022, Ini Daftar Lengkapnya

BERIKUTNYA

Peringati Hair Loss Awareness Month 2022, Simak Mitos dan Tips Cegah Kerontokan Rambut

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: