Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak
08 August 2022 |
23:01 WIB
Memiliki gigi sehat dan bersih adalah dambaan setiap orang. Oleh sebab itu, perawatan gigi kerap dilakukan agar tidak terjadi kerusakan. Hanya, terkadang kala perawatan yang dilakukan belum menjamin gigi terhindar dari masalah kesehatan. Kondisi tersebut menjadi keresahan para orang tua yang mendambakan sang anak memiliki gigi yang sehat.
Selain faktor perawatan gigi, beberapa faktor lain juga berperan untuk mencegah terbentuknya lubang pada gigi, termasuk faktor genetik. “Kita memang mewarisi bagian mikrobiotik oral dari orang tua kita,” kata peneliti Chris Dupont dari J. Craig Venter Institute dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi September 2017.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Gigi Hingga Usia Lanjut
Direktur analisis dan publikasi di Denta Quest Institute Natalia Chalmers mengatakan, dalam sebuah hasil penelitian bahwa faktor gentik juga memberikan pengaruh terhadap kesehatan gigi anak. Hal tersebut erat kaitannya dengan pembentukan mikroba dalam mulut pada masa kanak-kanak.
“Temuan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya kebiasaan makan dan kebersihan mulut yang baik,” kata Chalmers yang juga seorang peneliti di Maryland School of Dentistry.
Selain rutin menyikat gigi, orang tua juga harus memerik sakan gigi anak pada dokter, paling tidak dua kali setahun. Tak hanya itu, kebiasaan menyikat gigi ini, saran Chalmers, harus dilakukan sesegera mungkin setelah mengonsumsi makanan.
Selain menyikat gigi, Chalmers juga menekankan pentingnya minum air putih setelah mengonsumsi ma kanan untuk menghi lang kan sisa makanan. “Semakin sedikit waktu kita membiarkan makanan atau minuman tetap berada di mulut kita dengan air bilas atau menyikat gigi, semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan gigi,” kata Chalmers.
Pada usia ini, memang sangat sulit menghindari kebiasaan anak makan permen. Hanya saja kandungan gula dalam permen tersebut dapat membuat gigi anak berlubang. “Dengan permen, anakanak tidak hanya menambahkan bakteri jahat yang menyebabkan berlubang, mereka juga kehilangan bakteri baik yang mereka kandung,” kata Chris Dupont.
Baca juga: Begini Cara Memelihara Kesehatan Mulut dan Gigi yang Dianjurkan
Dengan mengonsumsi banyak gula, katanya, dapat mempercepat hilangnya mikroba yang bisa diwariskan. Karena itu, konsumsi gula harus dikurangi.
Editor: Dika Irawan
Selain faktor perawatan gigi, beberapa faktor lain juga berperan untuk mencegah terbentuknya lubang pada gigi, termasuk faktor genetik. “Kita memang mewarisi bagian mikrobiotik oral dari orang tua kita,” kata peneliti Chris Dupont dari J. Craig Venter Institute dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi September 2017.
Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Gigi Hingga Usia Lanjut
Bagaimana lubang gigi terbentuk?
Dia menjelaskan, lubang pada gigi bisa terbentuk saat mikroba tertentu di mulut mendegradasi gula dan menghasilkan asam sebagai produk sampingan. Asam yang dihasilkan bakteri tertentu inilah yang akhirnya melarutkan gigi hingga memuncukan lubang. “Kami menemukan bahwa mikroba yang Anda warisi tidak dikaitkan dengan gigi berlubang.”Direktur analisis dan publikasi di Denta Quest Institute Natalia Chalmers mengatakan, dalam sebuah hasil penelitian bahwa faktor gentik juga memberikan pengaruh terhadap kesehatan gigi anak. Hal tersebut erat kaitannya dengan pembentukan mikroba dalam mulut pada masa kanak-kanak.
“Temuan tersebut juga menggarisbawahi pentingnya kebiasaan makan dan kebersihan mulut yang baik,” kata Chalmers yang juga seorang peneliti di Maryland School of Dentistry.
Faktor gen & lingkungan
Kendati demikian, Chalmers menegaskan para orang tua ha rus mengetahui dua penentu ke sehatan gigi anak, yaitu faktor lingkungan dan pengasuhan orang tua. Baik genetika mau pun lingkungan, keduanya mema inkan peran dalam pertum buhan gigi anak hingga de wasa.Pencegahan gigi berlubang
Untuk mencegah gigi berlubang, hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk anak-anak adalah membiasakan sikat gigi rutin dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida. Kandungan fluorida dalam pasta gigi ini berguna untuk membuat gigi lebih resisten terhadap keropos atau mencegah gigi berlubang serta membantu remineralisasi pada gigi.Selain rutin menyikat gigi, orang tua juga harus memerik sakan gigi anak pada dokter, paling tidak dua kali setahun. Tak hanya itu, kebiasaan menyikat gigi ini, saran Chalmers, harus dilakukan sesegera mungkin setelah mengonsumsi makanan.
Selain menyikat gigi, Chalmers juga menekankan pentingnya minum air putih setelah mengonsumsi ma kanan untuk menghi lang kan sisa makanan. “Semakin sedikit waktu kita membiarkan makanan atau minuman tetap berada di mulut kita dengan air bilas atau menyikat gigi, semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan gigi,” kata Chalmers.
Dimulai sedini mungkin
Untuk kebiasaan menyikat gigi pada anak, tambahnya, harus dimulai sesegera mungkin setelah gigi pertama bayi tumbuh. Selain kebiasaan menyikat gigi, para orang tua juga harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi anak. Dengan menghindari makanan dan minuman bergula, menurut Chalmers, dapat menurunkan risiko gigi berlubang pada anak. Salah satu contoh adalah konsumsi permen pada anak.Pada usia ini, memang sangat sulit menghindari kebiasaan anak makan permen. Hanya saja kandungan gula dalam permen tersebut dapat membuat gigi anak berlubang. “Dengan permen, anakanak tidak hanya menambahkan bakteri jahat yang menyebabkan berlubang, mereka juga kehilangan bakteri baik yang mereka kandung,” kata Chris Dupont.
Baca juga: Begini Cara Memelihara Kesehatan Mulut dan Gigi yang Dianjurkan
Dengan mengonsumsi banyak gula, katanya, dapat mempercepat hilangnya mikroba yang bisa diwariskan. Karena itu, konsumsi gula harus dikurangi.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.