5 Mobil Dinas Presiden RI yang Canggih pada Masanya
08 August 2022 |
22:00 WIB
Tahun ini merupakan tahun spesial bagi Republik Indonesia. Negeri berpenduduk lebih dari seperempat miliar jiwa ini merayakan ulang tahun kemerdekaannya yang ke-77. Sebuah usia yang tidak dapat lagi dibilang muda. Berbagai persiapan dilakukan demi memeriahkan hari kemerdekaan yang diperingati setiap 17 Agustus.
Keriuhan persiapan tidak hanya di pusat-pusat kota, tetapi hingga ke pelosok-pelosok daerah yang sulit dijangkau transportasi. Jika menilik kembali sejarahnya, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI sesungguhnya mulai dirayakan ketika mencapai usia 5 tahun pada 1950, setelah mendapatkan pengakuan dari Belanda pada 28 Desember 1949.
Salah satu yang menjadi catatan sejarah adalah deretan kendaraan klasik yang digunakan mobil dinas presiden yang sebagiannya masih dilestarikan di beberapa museum. Sejak mobil dinas presiden pertama Buick-8 Series 90 digunakan Soekarno, pada tahun berikutnya mobil kepresidenan bertambah. Beberapa koleksinya adalah Cadillac 75, Mercedes-Benz 600, GAZ 13, Zil 111, Lincoln Cosmopolitan dan Chrysler Imperial. Berikut ulasan singkatnya.
Kini, mobil itu terjaga dengan apik di Museum Joang’45, Jakarta. Buick-8 yang ditunggangi Soekarno memiliki sejarah cukup panjang. Mobil itu pernah juga menjadi saksi peristiwa berdarah di Cikini pada 30 November 1957, yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Cikini.
Di sisi lain, mobil ini dilengkapi dengan kulkas kecil, power window, power steering, dan jump seat yang dapat dilipat untuk tempat duduk pengawal.
Mobil ini sempat keluar dari kandangnya karena digunakan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri upacara kemerdekaan pertama sebagai presiden. Meskipun selera Soekarno tergolong tinggi dalam hal memilih jenis mobil, tidak semua koleksi mewahnya dimuseumkan.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Palubuhu mengatakan Presiden Soekarno memiliki selera yang tinggi untuk pemilihan jenis mobil, sayangnya semua koleksi mobil mewahnya tidak dimuseumkan. “Ada yang sudah dilelang atau disimpan di tempat lain, yang di Museum Joeang hanya beberapa saja,” katanya.
Standar keamanan tinggi mencakup seluruh body hingga ban mobil. Badan mobil berlapis baja dan platina hitam yang tahan terhadap serangan peluru, mortir, dan guncangan.
Rodanya memiliki ketebalan beberapa inci sebagai anti peluru dan ranjau darat. Tidak lupa kaca anti peluru setebal tiga inci dan beberapa sensor untuk menjamin keamanan dan keselamatan sang penguasa.
Mobil ini kemudian digunakan oleh Presiden ketiga RI Habibie yang dilanjutkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden SBY pada awal pemerintahannya.
Fitur keamanan tambahan, termasuk ban run-flat Michelin PAX 245-700 R470 AC, tanki bahan bakar 90 L, dan sistem pemadam kebakaran otomatis. Di sisi lain, ada sistem pengaturan udara segar darurat, sistem kontrol pneumatik darurat untuk membuka jendela, serta tambahan panic alarm system.
Baca juga: Ramaikan HUT ke-77 RI, Pemerintah akan Gelar Pameran Arsip & Mobil Kepresidenan
Tidak ketinggalan kamera belakang, kaca dan jendela depan yang tahan panas, sistem adjutable doorhold pada keempat pintu, pintu belakang yang dapat ditarik, dan menutup secara otomatis, serta tirai belakang elektrik. “Karena beragam aksesori tambahan itu, mobil presiden ini jadi dua kali lipat lebih berat dibandingkan dengan mobil sejenis lainnya.”
Editor: Fajar Sidik
Keriuhan persiapan tidak hanya di pusat-pusat kota, tetapi hingga ke pelosok-pelosok daerah yang sulit dijangkau transportasi. Jika menilik kembali sejarahnya, peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI sesungguhnya mulai dirayakan ketika mencapai usia 5 tahun pada 1950, setelah mendapatkan pengakuan dari Belanda pada 28 Desember 1949.
Salah satu yang menjadi catatan sejarah adalah deretan kendaraan klasik yang digunakan mobil dinas presiden yang sebagiannya masih dilestarikan di beberapa museum. Sejak mobil dinas presiden pertama Buick-8 Series 90 digunakan Soekarno, pada tahun berikutnya mobil kepresidenan bertambah. Beberapa koleksinya adalah Cadillac 75, Mercedes-Benz 600, GAZ 13, Zil 111, Lincoln Cosmopolitan dan Chrysler Imperial. Berikut ulasan singkatnya.
1. Buick-8 Series 90
Ketika itu, untuk pertama kalinya Presiden Pertama RI Soekarno menggunakan kendaraan Buick-8 Series 90 produksi 1939 untuk melaju menuju upacara hari kemerdekaan. Mobil yang semula milik pembesar Jepang itu dimanfaatkan karena tim Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 1945 tidak mampu membeli sebuah mobil dinas kepresidenan.Kini, mobil itu terjaga dengan apik di Museum Joang’45, Jakarta. Buick-8 yang ditunggangi Soekarno memiliki sejarah cukup panjang. Mobil itu pernah juga menjadi saksi peristiwa berdarah di Cikini pada 30 November 1957, yang kemudian dikenal sebagai Peristiwa Cikini.
2. Chrysler Imperial Parade Limousine
Sejumlah literatur menyebutkan Chrysler Imperial Parade Limousine keluaran 1959 itu hanya diproduksi sebanyak enam unit di dunia. Pada masanya, tunggangan ini tergolong sangat mewah. Atapnya dapat terbuka secara otomatis. Injakan kaki di sisi pintu dapat keluar-masuk secara otomatis.Di sisi lain, mobil ini dilengkapi dengan kulkas kecil, power window, power steering, dan jump seat yang dapat dilipat untuk tempat duduk pengawal.
Mobil ini sempat keluar dari kandangnya karena digunakan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri upacara kemerdekaan pertama sebagai presiden. Meskipun selera Soekarno tergolong tinggi dalam hal memilih jenis mobil, tidak semua koleksi mewahnya dimuseumkan.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Palubuhu mengatakan Presiden Soekarno memiliki selera yang tinggi untuk pemilihan jenis mobil, sayangnya semua koleksi mobil mewahnya tidak dimuseumkan. “Ada yang sudah dilelang atau disimpan di tempat lain, yang di Museum Joeang hanya beberapa saja,” katanya.
3. Mercedes-Benz 500SEL Limousine 1987
Mobil kepresidenan semakin canggih pada zaman Soeharto. Mercedes-Benz merupakan pabrikan favorit presiden kedua RI yang berkuasa selama 32 tahun ini. Ketika itu Soeharto menggunakan Mercedes-Benz 500SEL Limousine 1987 yang dapat digeber hingga kecepatan 220 km/jam.Standar keamanan tinggi mencakup seluruh body hingga ban mobil. Badan mobil berlapis baja dan platina hitam yang tahan terhadap serangan peluru, mortir, dan guncangan.
Rodanya memiliki ketebalan beberapa inci sebagai anti peluru dan ranjau darat. Tidak lupa kaca anti peluru setebal tiga inci dan beberapa sensor untuk menjamin keamanan dan keselamatan sang penguasa.
Mobil presiden RI (sumber gambar: jibi)
4. Mercedes-Benz S600L W140 keluaran 1994
Setelah Limousine 1987 itu, mobil RI 1 berganti dengan Mercedes-Benz S600L W140 keluaran 1994. Meskipun usianya lebih muda, spesifikasi pengamanan varian ini justru lebih rendah dibandingkan kendaraan sebelumnya.Mobil ini kemudian digunakan oleh Presiden ketiga RI Habibie yang dilanjutkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden SBY pada awal pemerintahannya.
5. Mercedes-Benz tipe S600L model W221
Mobil dinas RI-1 kembali berganti pada 2008 dengan jenis Mercedes-Benz tipe S600L model W221 produksi 2006 pilihan SBY. Mobil ini merupakan kendaraan lapis baja yang tahan terhadap senjata militer standar dan mampu memberikan perlindungan terhadap fragmen yang muncul dari granat tangan, serta bahan peledak lainnya.Fitur keamanan tambahan, termasuk ban run-flat Michelin PAX 245-700 R470 AC, tanki bahan bakar 90 L, dan sistem pemadam kebakaran otomatis. Di sisi lain, ada sistem pengaturan udara segar darurat, sistem kontrol pneumatik darurat untuk membuka jendela, serta tambahan panic alarm system.
Baca juga: Ramaikan HUT ke-77 RI, Pemerintah akan Gelar Pameran Arsip & Mobil Kepresidenan
Tidak ketinggalan kamera belakang, kaca dan jendela depan yang tahan panas, sistem adjutable doorhold pada keempat pintu, pintu belakang yang dapat ditarik, dan menutup secara otomatis, serta tirai belakang elektrik. “Karena beragam aksesori tambahan itu, mobil presiden ini jadi dua kali lipat lebih berat dibandingkan dengan mobil sejenis lainnya.”
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.