Ilustrasi pengguna Telegram. (Sumber gambar: Christian Wiediger/Unsplash)

Telegram Tembus 1 Miliar Lebih Pengguna Aktif Bulanan

21 March 2025   |   13:57 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Telegram kini memiliki 1 miliar lebih pengguna aktif bulanan. Informasi ini diumumkan oleh Founder dan CEO Telegram Pavel Durov melalui saluran pribadinya di aplikasi itu. Durov mengklaim bahwa Telegram menjadi aplikasi pengiriman pesan terpopuler kedua di dunia, setelah WhatsApp yang tercatat punya 2 miliar lebih pengguna bulanan.

Jumlah pengguna Telegram dilaporkan mengalami peningkatan dari 950 juta pengguna aktif bulanan pada Juli 2024, dan kini resmi mencatatkan 1 miliar lebih pengguna aktif bulanan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. 

Durov mengumumkan bahwa keterlibatan (engagement) pengguna di Telegram juga meningkat. Rata-rata setiap pengguna membuka Telegram sebanyak 21 kali sehari, dan menghabiskan 41 menit di aplikasi tersebut setiap hari.

Peningkatan itu pun berpengaruh pada semakin meroketnya laba perusahaan dari 2024. "Sementara itu, pertumbuhan pendapatan kami meningkat pesat, dengan laba sebesar US$547 pada tahun 2024," paparnya dikutip dari TechRound

Baca juga: Tiba-tiba Gabung ke Grup Telegram Tak Dikenal? Begini Cara Mengatasinya 

Diluncurkan pada 2013, Telegram dikenal sebagai aplikasi pesan dengan fitur privasi dan tata letak platform yang lugas. Telegram sejak awal juga dikenal karena melindungi percakapan dan memungkinkan pengguna mengirim file besar tanpa hambatan. 

Banyak yang menggunakan Telegram sebagai aplikasi pengiriman pesan yang aman terutama untuk melindungi data pribadi. Selama bertahun-tahun, Telegram telah mengumpulkan penggemar yang mengutamakan privasi pada aplikasi.

Dengan basis pengguna yang terus bertambah, layanan ini telah menjadi rumah bagi saluran publik, obrolan grup, dan pertukaran pesan pengguna dari seluruh dunia. Banyak yang menganggapnya sebagai pilihan praktis di tengah banyaknya layanan pesan serupa. 
 

Sindir WhatsApp

Dalam unggahannya, Durov juga menyinggung WhatsApp sebagai tiruan aplikasinya yang lemah. Dia menuding bahwa WhatsApp menggunakan anggaran besar untuk pemasaran sekaligus melobi guna memperlambat laju pertumbuhan pengguna Telegram. Dia juga menyebut aplikasi sebelah berulang kali meniru penemuan Telegram. 

"Di depan kami ada WhatsApp, tiruan Telegram yang murah dan sudah tidak relevan lagi. Selama bertahun-tahun, mereka mati-matian berusaha meniru inovasi kami sambil menghabiskan miliaran dolar untuk lobi dan kampanye untuk memperlambat kami," tulisnya. 

Namun, menurutnya, upaya tersebut gagal mencapai tujuannya. Sebaliknya, dia menyatakan bahwa Telegram tetap berdiri mandiri. "Mereka gagal. Telegram tumbuh, menjadi menguntungkan," kata Durov.

Meskipun WhatsApp memiliki lebih dari 2 miliar pengguna bulanan, Durov menyatakan bangga dapat mencapai angka satu miliar pengguna aktif bulanan tanpa harus bergabung dengan perusahaan yang lebih besar. Dia menyiratkan bahwa independensi yang dipegangnya memungkinkan Telegram lebih bebas untuk bereksperimen dan berkembang sesuai kecepatannya sendiri.

"Tidak seperti pesaing kami, Telegram mempertahankan independensinya. Kami baru saja memulai," sebut Durov.

Di luar China yang menggunakan WeChat, WhatsApp berdiri kokoh sebagai pemimpin platform obrolan populer dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Baik WhatsApp maupun Telegram bersaing untuk mendapatkan perhatian dari para pelaku bisnis dan kreator melalui berbagai fitur seperti akun dan saluran bisnis.

Telegram juga menarik minat penggemar kripto dengan mengintegrasikan blockchain TON, dompet, dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi untuk membuka konten, memberi tip kepada kreator, dan pembelian dalam aplikasi untuk aplikasi mini dan game. Termasuk, meluncurkan sistem verifikasi terdesentralisasi pada Januari tahun ini melalui jaringan akun pihak ketiga.

Baca juga: Begini Cara Melakukan Backup Data Telegram 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

SEBELUMNYA

Jadwal Terbaru Pemesanan Penukaran Uang Lebaran 2025 di Bank Indonesia

BERIKUTNYA

Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Selama Libur Nyepi & Lebaran

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: