Tampilan Taara. (Sumber gambar: Taara/Google X)

Taara, Pesaing Starlink yang Sediakan Akses Internet Murah Berbasis Sinar Laser

21 March 2025   |   09:07 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Alphabet, perusahaan induk Google mengenalkan chipset baru yang diklaim dapat memanfaatkan kekuatan cahaya untuk memberi akses internet murah tanpa kabel dan berkecepatan tinggi. Dinamakan Taara, chip yang dikembangkan pusat inovasi laboratorium Google X ini memiliki ukuran sebesar kuku jari dan menjadi penantang bagi Starlink milik Elon Musk.

Tidak seperti Starlink yang mengandalkan jaringan satelit orbit rendah Bumi, chip Taara diketahui menggunakan teknologi optik ruang bebas. Sistem ini mentransmisikan data melalui sinar laser tak kasat mata yang melintasi atmosfer m sehingga menciptakan koneksi internet yang sangat cepat tanpa memerlukan serat optik.  

Baca juga: Mengenal Satria-1, Satelit Multifungsi Terbesar di Asia untuk Internet Cepat Indonesia

Dalam pengujian, para peneliti berhasil mengirimkan data pada kecepatan 10 gigabit per detik (Gbps) sejauh 0,6 mil (1 kilometer) di luar ruangan menggunakan dua chip Taara. "Kami yakin ini adalah pertama kalinya chip fotonik silikon mentransmisikan data berkapasitas tinggi di luar ruangan pada jarak ini," ujar Mahesh Krishnaswamy, manajer umum Taara, dikutip dari Live Science

Para peneliti di laboratorium Google X berharap Taara dapat menyediakan kecepatan internet seperti fiber ke wilayah-wilayah yang sulit diakses dengan kabel fiber optik tradisional. Kabel-kabel tradisional ini biasanya terkubur di bawah tanah, sehingga tidak praktis untuk daerah-daerah terpencil atau medan yang menantang, seperti pegunungan dan hutan. 

Dengan adanya Taara, masalah tersebut dapat diatasi. Frekuensi cahaya yang digunakan Taara pun disebut tidak tumpang tindih dengan pita frekuensi radio seperti 5G. Dengan demikian, Taara tidak harus bersaing dengan sinyal lain yang menghabiskan pita lebar. 

Krishnaswamy menambahkan tujuan Taara sejatinya untuk membuat konektivitas berkecepatan tinggi lebih murah dan lebih mudah diterapkan dengan mengurangi ukuran dan biaya infrastruktur. Khususnya dengan menciptakan jaringan mesh dari beberapa perangkat Taara yang terhubung bersama. 

Keunggulan lain dari perangkat ini yaitu dapat bertukar data secara langsung, menyediakan jangkauan yang berkecepatan tinggi dan mudah diskalakan di mana pun node Taara berada.

Dengan menggunakan chip yang disebarkan dalam jaringan mesh global, pihaknya melihat peluang untuk menghadirkan internet berkecepatan tinggi ke wilayah-wilayah yang kurang terlayani, memikirkan kembali cara pusat data dibangun dan dioperasikan, memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan lebih aman terutama untuk kendaraan otonom. 

Krishnaswamy menerangkan bahwa kabel serat optik mengandung untaian plastik atau kaca kecil yang mentransmisikan data sebagai pulsa cahaya. Kabel ini sangat efektif dalam membawa data berkecepatan tinggi melalui jarak jauh dibandingkan dengan kabel berbasis tembaga. Adapun kabel berbasis tembaga membawa data sebagai sinyal listrik yang lebih lambat dan lebih rentan terhadap gangguan.

Taara juga mengirimkan data sebagai sinyal optik. Akan tetapi, chip ini menghindari kebutuhan akan kabel dan jaringan bawah tanah yang memerlukan perawatan fisik. “Artinya, Taara dapat dipasang dalam hitungan jam, bukan hari, bulan, atau bahkan tahun yang diperlukan untuk memasang serat optik," jelas Krishnaswamy.

Chip Taara merupakan evolusi dari penemuan Google X yang sudah ada yakni Taara Lightbridge. Chip sebelumnya ini memiliki ukuran sebesar lampu lalu lintas.

Lightbridge memiliki rangka fisik dan mekanisme yang terdiri dari cermin, sensor, optik presisi, dan perangkat lunak cerdas untuk menyelaraskan berkas cahaya ke tempat yang diinginkan. Saat dua berkas saling mengunci, keduanya menciptakan tautan aman yang mampu mentransmisikan data hingga kecepatan 20 Gbps hingga jarak 12,4 mil (20 km).

Lantas kapan Taara mulai dirilis? Krishnaswamy mengatakan bahwa chip ini akan tersedia pada 2026. Pasalnya, divisi penelitian Google masih mengeksplorasi aplikasi potensial yang bisa ditautkan dengan chip ini. 

Baca juga: 3,9 Juta Serangan Siber Berbasis Web Terdeteksi di Indonesia, Genhype Waspada Berinternet

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Sinopsis & Daftar Pemain Film Komang, Diangkat dari Kisah Nyata Raim Laode

BERIKUTNYA

AOV Jujutsu Kaisen Hadir Lagi, Ada Skin Megumi Fushiguro & Nobara Kugisaki

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: