Observatorium Bosscha yang terletak di Lembang, Bandung Barat. (Sumber gambar : Cagar Budaya Kemendikbud)

7 Fakta Menarik Bosscha yang Jadi Angker Gara-gara Pengabdi Setan 2: Communion

08 August 2022   |   10:58 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Observatorium Bosscha tengah jadi perbincangan di Twitter pasca muncul di film Pengabdi Setan 2: Communion. Menjadi lokasi syuting yang menampilkan adegan penuh misteri, Bosscha lantas disebut sebagai tempat angker. Padahal gedung ini sebelumnya dikenal romantis dalam film komedi musikal, Petualangan Sherina

Terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, observatorium Bosscha merupakan tempat untuk meneropong planet maupun benda-benda di luar angkasa. Setiap tahunnya, Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadan dan Syawal. 

Berikut fakta-fakta menarik seputar Observatorium Bosscha:


1. Dibangun orang Belanda

Gedung ini dahulu dikenal sebagai Bosscha Sterrenwacht. Karel Albert Rudolf (K.A.R.) Bosscha lah yang memiliki ide agar Hindia Belanda memajukan ilmu astronomi. Gagasan pembangunan observatorium ini dibantu oleh pamannya, R.A. Kerkhoven dan seorang astronom Hindia Belanda, Joan George Erardus Gijsbertus Voûte,.

Pada 12 September 1920 di Hotel Homann Bandung, dibentuklah Perhimpunan Astronomi Hindia Belanda atau Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereniging (NISV) untuk merealisasikannya. Karel Bosscha si Raja Teh Priangan yang dermawan, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. 

Sebagai penghargaan atas jasa Karel Bosscha, namanya diabadikan sebagai nama observatorium tersebut dan diresmikan pada 1 Januari 1923.


2. Alasan dibangun di Lembang

Lembang dipilih sebagai lokasi pembangunan karena tiga hal. Pertama, lokasinya tepat pada celah perbintangan untuk melihat gugus galaksi sisi selatan.

Kedua, topografi di wilayah Lembang berada pada posisi yang cukup aman. Ketiga, di Bandung akan dibangun sebuah perguruan tinggi yang mempunyai Jurusan Astronomi, sehingga dengan adanya Observatorium di Lembang akan membantu proses pembelajaran jurusan Astronomi tersebut.
 

3. Salah satu teropong terbesar buatan Jerman

Pada 7 Juni 1928, sebuah teropong refraktor ganda zeiss 60 cm ditempatkan di Bosscha Sterrenwacht. Teropong ini dibeli oleh Bosscha dan Dr. J. Voute di Jerman. Teropong ini merupakan salah satu teropong terbesar ketiga di bumi bagian selatan. 

Sepuluh tahun setelah berdiri, Bosscha Sterrenwacht banyak menghasilkan kontribusi bagi dunia astronomi internasional. Kontribusi tersebut terutama dalam optik bintang ganda dan penentuan garis bujur di bumi. 

 

Teropong Bosscha (Sumber gambar : Observatorum Bosscha)

Teropong Bosscha (Sumber gambar : Observatorium Bosscha)


4. Terdampak perang dunia

Selama Perang Dunia II segala aktivitas penelitian di Bosscha Sterrenwacht berhenti. Bahkan observatorium ini harus mengalami renovasi karena kerusakan akibat Perang Dunia II. 


5. Diserahkan ke Pemerintah Indonesia

Pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan observatorium ini kepada Pemerintah Indonesia. Gedung ini selanjutnya dijadikan tempat untuk belajar untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) Universitas Indonesia yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung. 

Mimpi agar orang Hindia Belanda belajar astronomi pun terwujud. Hingga kini ITB merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang menjalankan pendidikan sarjana, magister, dan doktoral dalam astronomi dan astrofisika. 


6. Observatorim terbesar di Indonesia dan dipakai seluruh dunia

Bosscha merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia dengan kontribusi dalam penelitian dan pendidikan astronomi yang signifikan di Asia Tenggara. 

Peneliti dan mahasiswa dari berbagai tempat diperkenankan datang untuk melakukan pengamatan astronomi, analisis data astrofisika, belajar instrumentasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan antariksa. 

Selain itu, mahasiswa, peneliti, maupun pengunjung juga bisa belajar sejarah, bangunan, manajemen, serta lingkungan di Observatorium Bosscha ketika datang ke gedung ini.


7. Jadi cagar budaya

Pada 2008, Bosscha ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional. Kemudian pada 2017, melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 184/M/2017, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya tingkat Nasional. 

Pada 2021, Observatorium Bosscha diangkat sebagai bangunan cagar budaya peringkat Kabupaten melalui surat Keputusan Bupati Bandung Barat 188.45/Kep.731-Disparbud/2021.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Jelang Comeback, BLACKPINK Rilis Poster Pre-release Single Pink Venom

BERIKUTNYA

Mengenang Pengabdi Setan 1980, Horor & Sindiran Terhadap Rezim Pembangunan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: