Kenari merupakan komiditi unggulan di Desa Ay sejak zaman kolonial dan tetap menjadi primadona. (Sumber gambar: Econusa)

Kenari Khas Maluku, Komoditas Mungil yang Punya Manfaat Besar

01 August 2022   |   18:35 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Masyarakat Maluku kerap memanfaatkan kenari sebagai campuran acar sayuran dan sambal kacang untuk ulang-ulang (semacam gado-gado). Sebagian masyarakat juga memanfaatkan komoditas mungil itu sebagai campuran kue atau topping. Atau, sebagai taburan untuk minuman khas Maluku air guraka (semacam wedang jahe). 

Kepala Pemerintahan Negeri Lonthoir, Hanatin, mengatakan bahwa dahulu mereka membuat minyak untuk memasak dan menggoreng dari biji kenari. Tapi, sekarang tidak lagi, karena sudah banyak alternatif minyak dari kelapa dan proses pembuatannya hanya menghasilkan minyak dalam jumlah sedikit.

Selain dijual dalam bentuk kacang siap santap, masyarakat Banda mengolahnya menjadi halua kenari, yaitu kudapan manis dengan cita rasa gula karamel bercampur gurihnya kacang kenari Maluku. Lantaran tahan lama dan rasanya yang bikin ketagihan, halua kenari juga banyak dijadikan oleh-oleh favorit buruan wisatawan. 

Baca Juga : Manfaat Mengonsumsi Makanan Organik untuk Kesehatan dan Lingkungan

Hanatin menyebutkan, pohon kenari Maluku merupakan pohon produktif, yang bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Daun-daun yang berguguran akan menjadi pupuk alami bagi tanah, bijinya bisa dikonsumsi atau dijual, cangkang kenarinya bisa digunakan sebagai bahan pembuatan arang, sementara kayunya bisa dijadikan papan, balok, atau kayu bakar. 
 

“Tapi, batang kayunya hanya boleh digunakan, kalau pohonnya sudah tumbang secara alami. Entah karena usia sangat tua, atau roboh karena angin besar,” katanya. 


Sejauh ini belum pernah ada upaya penanaman kembali pohon kenari. Pembibitan kenari terjadi secara alami karena tidak semua buah kenari yang jatuh ke tanah diambil oleh masyarakat. Sebagian dibiarkan hingga menjadi bibit pohon baru. 

Hal lain yang tak kalah penting, pohon kenari yang sangat tinggi dengan batang yang besar berperan melindungi pohon-pohon pala di sekitarnya. Karena Kepulauan Maluku dikelilingi lautan, buah pala rentan berguguran sebelum panen, saat terkena uap air laut.
 

Selain buahnya, semua bagian dari pohon kenari dapat dimanfaatkan.

Selain buahnya, semua bagian dari pohon kenari dapat dimanfaatkan. (Sumber gambar: Econusa)


Padahal, pohon pala menjadi sumber pendapatan yang juga penting bagi masyarakat Maluku. Pohon kenari yang kokoh mampu menangkal uap air laut sehingga uap tersebut tidak mengenai pohon pala. 

Di sisi lain, produksi kacang kenari Maluku belum terlalu besar dan masih terbatas, karena untuk mendapatkan bijinya perlu kerja keras. Warga tidak memetik kenari secara langsung, melainkan menunggu buahnya jatuh, yang menandakan buah berwarna hitam itu sudah tua. 

Mereka kemudian mengupas kulit luar dan membuang daging buahnya, hingga tersisa biji yang terbungkus tempurung. Biji tersebut dijemur atau diasap selama tiga sampai empat hari hingga kering, baru kemudian dipecah dengan parang dan biji bagian dalamnya itulah yang dijual. Hanatin mengungkapkan bahwa warga menjual biji kenari Maluku ke pedagang lokal seharga Rp50.000 per kilogram.

Area pemasarannya belum terlalu luas. Karena itu, Hanatin sangat berharap, pemasaran bisa diperluas lagi, hingga seluruh Indonesia mengenal dan menggunakan bahan pangan lokal tersebut. Dengan begitu, masyarakat yang mendapatkan penghidupan dari kenari bisa hidup lebih sejahtera.
1
2


SEBELUMNYA

Bagi Penggemar, Bintang Star Trek Nichelle Nichols Adalah Sosok Inspiratif

BERIKUTNYA

Solois Dangdut Asal Yogyakarta Ndarboy Genk Rilis Single Sinyal Tresna

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: