Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta. (Sumber gambar: Hypeabis/Susilo Jati)

Kala Eksekutif Perbankan, Jurnalis hingga Anggota DPR & Pejabat BUMN Bermain Ketoprak

30 July 2022   |   12:34 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Kecantikan Ken Dedes, putri dari Mpu Purwa, telah membuat akuwu atau pimpinan Tumapel, yakni Tunggul Ametung tertarik, dan menjadikannya seorang permaisuri. Namun, Ken Dedes meminta sang pemimpin untuk menunggu kepulangan Mpu Purwa yang tengah bertapa di hutan.

Tidak sabar menunggu persetujuan dari Mpu Purwa, Tunggul Ametung pun memutuskan untuk menculik dan membuat Ken Dedes sebagai permaisuri secara paksa. Ken Dedes yang telah menjadi permaisuri dan mendapatkan kemewahan mengaku tidak senang.

Ken Dedes yang mengaku tidak bahagia dengan Tunggul Ametung pun mengagumi Ken Arok yang merupakan pengawal Tunggul Ametung.

Baca juga: Ketoprak Financial Kembali Digelar, Edisi Kali Ini Terasa Spesial

Di sisi lain, Mpu Purwa yang selesai melakukan pertapa mencari-cari sang anak yang telah diculik oleh Tunggul Ametung. Dalam pencariannya, dia pun bertemu dengan Ken Arok di dalam hutan dan meminta agar Ken Arok menyelematkan anaknya.

Di suatu tempat, Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes, dan menyampaikan bahwa Mpu Purwa memintanya untuk menyelamatkan Ken Dedes. Ken Arok pun kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebuah keris, dan menyingkirkan sejumlah pengikut sang akuwu.

Kematian Tunggul Ametung membuat Ken Arok menjadi penguasa Tumapel. Ken Dedes pun menjadi permaisuri Ken Arok. Tidak sampai di Tumapel, Ken Arok pun kemudian berhasil mengalahkan raja Kerajaan Kediri, yakni Raja Kertajaya. Nama Tumapel pun kemudian diubah oleh Ken Arok menjadi Singasari.
 

Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta. (Sumber gambar: Hypeabis/Susilo Jati)

Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta. (Sumber gambar: Hypeabis/Susilo Jati)

Inilah yang terjadi dalam pertunjukan Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta yang diadakan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta oleh komunitas masyarakat keuangan, perbankan, BUMN, Akademisi, anggota DPR, dan jurnalis senior.

Pertunjukan yang berlangsung selama satu jam itu juga menggandeng pemain teater sekaligus pelawak Tessy, Polo, pemain wayang orang Barata, dan pemain ketoprak Adhi Budaya.

Adapun, lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta berhasil membuat para penonton yang menyaksikan tertawa dengan lepas. Celetukan dan improvisasi yang dilakukan serta adu peran para pemain, baik seniman maupun non seniman, mampu menghibur para penonton. 

Sutradara Aries Mukadi mengatakan bahwa dirinya hanya mengambil inti dari cerita lakon yang mengambil alur dari sudut pandang Ken Dedes. Tidak hanya itu, sejumlah perubahan alur cerita juga dilakukan tanpa mengubah inti dari cerita.

Dia menuturkan mengambil inti cerita lakon Ken Dedes lantaran durasi yang dimiliki tidak lah cukup. Menurutnya, lakon Ken Dedes membutuhkan waktu setidaknya 4 jam pertunjukan dengan jumlah babak mencapai sekitar 13 babak.

Namun, dalam pertunjukan Ketoprak Financial ini, waktu yang dimiliki hanya 60 menit. Dia pun hanya membagi pertunjukan lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta menjadi empat babak secara keseluruhan.

Pengambilan inti cerita dalam lakon ini membuat sang sutradara tidak memasukan beberapa cerita secara gamblang, seperti adegan Kebo Ijo yang memamerkan keris Mpu Gandring yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung sehingga Kebo Ijo menjadi terdakwa.

Aries juga mengungkapkan bahwa dirinya juga agak sedikit mengurangi sejumlah baku yang ada pada seni tradisi ketoprak dalam pertunjukan Ketoprak Financial, mengingat para pelakon bukan lah pemain ketoprak.
 

Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta. (Sumber gambar: Hypeabis/Susilo Jati)

Ketoprak Financial lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta. (Sumber gambar: Hypeabis/Susilo Jati)


Kemudian, sejumlah inti dari sebuah pagelaran ketoprak juga dikurangi dalam pertunjukan lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta – terutama dialog. “Dialog dalam wayang orang atau ketoprak merupakan unsur penting karena menyampaikan pesan-pesan,” katanya.

Menurutnya, apa yang disaksikan dan dinikmati penonton dalam pertunjukan wayang orang atau ketoprak adalah dialog yang disajikan. Tidak hanya itu, dalam pertunjukan ini juga terdapat sedikit pengurangan kata-kata luhur.

Pengurangan kata luhur itu bukan berarti pertunjukan menggunakan kata yang asal. Kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan adalah kata-kata yang telah dipilih. Sejumlah kata yang menunjukkan etika saat berbicara dengan raja, paparnya, tetap digunakan.

 “Paduka, gusti, nah itu kan ada etikanya,” katanya.

Meski dengan waktu persiapan yang terbatas karena kesibukan masing-masing pemeran, Aries berupaya membuat pertunjukan ini bisa membuat penonton mengikuti cerita, puas, dan senang dengan memberikan lebih banyak keleluasaan bagi pemeran untuk saling berimprovisasi.

Haryanto T. Budiman, pemain Tunggul Ametung, menuturkan bahwa sebelum pertunjukan para pemain mendapatkan pelatihan dari seniman baik pada saat sesi latihan hingga gladi resik sebelum tampil. Sebelum tampil di atas panggung, mereka berlatih sebanyak dua kali dan satu sesi training.

Dia menuturkan bahwa pertunjukan ini merupakan bentuk dukungan terhadap para pekerja seni di dalam negeri, dan berharap dapat melakukan kegiatan pertunjukan lebih sering lagi setelah pertunjukan lakon Ken Dedes: Harta, Tahta, & Cinta selesai. Tidak hanya itu, terdapat harapan juga pertunjukan ketoprak ini dapat melibatkan lebih banyak generasi muda.

Editor: Nirmala Aninda

 

SEBELUMNYA

10 PSE Lingkup Privat, Termasuk Steam dan PayPal Masuk Daftar Blokir Kemkominfo

BERIKUTNYA

Girls' Generation Rilis Mood Sampler Pertama untuk Album FOREVER 1

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: