Begini 5 Cara Aman dan Cepat Menurunkan Kolesterol Tinggi
27 July 2022 |
12:05 WIB
1
Like
Like
Like
Menyantap olahan dari daging sapi dan kambing jadi hal yang jamak dilakukan saat perayaan Iduladha bersama keluarga. Namun harus ingat kalau olahan daging yang kalian santap seringkali mengandung lemak yang dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam tubuh. Nah, kolestrol yang tinggi ini juga dapat memicu timbulnya penyakit lain yang berbahaya.
Menurut data dari WHO, kadar kolesterol tinggi juga menyebabkan 2,6 juta kematian di dunia. Bahayanya ketika kadar kolesterol naik, kadang kala biasa tidak ada gejalanya sehingga bisa menyebabkan risiko terjadinya kejadian yang fatal dapat meningkat. Untuk itu, penting menjaga kadar kolesterol.
Selebritas Nathalie Holscher membagi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol. Apalagi selama masa Iduladha ini dia juga tetap mengonsumsi olahan daging. Namun bedanya yang dia lakukan adalah menjaga batasannya agar tidak berlebihan.
“Walau umumnya dialami sama orang tua , tapi seumuran kita juga banyak yang mulai kena loh . Orang sekarang baru 20 an tahun udah banyak juga yang kadar kolesterolnya tinggi,” ungkap Nathalie dalam acara live Instagram bersama Ms Slim.
Selain itu karena hadirnya kolesterol sering kali tanpa disadari, maka perlu untuk mengecek secara rutin kadar kolesterol dalam darah minimal tiga bulan sekali. Termasuk juga menjaga pola hidup sehat juga harus diaplikasikan di keseharian, seperti olahraga, mengontrol asupan makanan berlemak, menghindari rokok maupun minuman beralkohol.
Menurutnya menjaga pola hidup sehat itu penting untuk menyeimbangkan pola makannya. Apalagi dirinya juga mengaku tidak terlalu ketat dalam menjaga makanan sehari-hari.
“Aku masih kok makan makanan berlemak kayak gorengan , sate kambing nasi padang bebek goreng, asal nggak tiap hari dan sebelum makan yang berlemak ini aku minum suplemen yang bisa mengontrol berat badan,” tuturnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah Bintaro Jaya Franciscus Ari mengatakan, salah satu faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut.
Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau kadar lemak darah secara berkala, baik pada hasil kolesterol yang tinggi ataupun normal sekalipun. Pada gangguan metabolisme kolesterol membutuhkan pemeriksaan yang lebih sering, umumnya setiap dua sampai tiga bulan sekali.
Menurutnya, pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah tetapi pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.
“Dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darah Anda, karena masing-masing obat memiliki cara kerja berbeda. Sebagian besar obat kolesterol memiliki target pada penurunan kadar LDL, dan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida, dan peningkatan kadar HDL,” jelasnya.
Editor: Fajar Sidik
Menurut data dari WHO, kadar kolesterol tinggi juga menyebabkan 2,6 juta kematian di dunia. Bahayanya ketika kadar kolesterol naik, kadang kala biasa tidak ada gejalanya sehingga bisa menyebabkan risiko terjadinya kejadian yang fatal dapat meningkat. Untuk itu, penting menjaga kadar kolesterol.
Selebritas Nathalie Holscher membagi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kadar kolesterol. Apalagi selama masa Iduladha ini dia juga tetap mengonsumsi olahan daging. Namun bedanya yang dia lakukan adalah menjaga batasannya agar tidak berlebihan.
Natalie berbagai cara jaga kolesterol (sumber gambar MS Slim)
“Walau umumnya dialami sama orang tua , tapi seumuran kita juga banyak yang mulai kena loh . Orang sekarang baru 20 an tahun udah banyak juga yang kadar kolesterolnya tinggi,” ungkap Nathalie dalam acara live Instagram bersama Ms Slim.
Selain itu karena hadirnya kolesterol sering kali tanpa disadari, maka perlu untuk mengecek secara rutin kadar kolesterol dalam darah minimal tiga bulan sekali. Termasuk juga menjaga pola hidup sehat juga harus diaplikasikan di keseharian, seperti olahraga, mengontrol asupan makanan berlemak, menghindari rokok maupun minuman beralkohol.
Menurutnya menjaga pola hidup sehat itu penting untuk menyeimbangkan pola makannya. Apalagi dirinya juga mengaku tidak terlalu ketat dalam menjaga makanan sehari-hari.
“Aku masih kok makan makanan berlemak kayak gorengan , sate kambing nasi padang bebek goreng, asal nggak tiap hari dan sebelum makan yang berlemak ini aku minum suplemen yang bisa mengontrol berat badan,” tuturnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah Bintaro Jaya Franciscus Ari mengatakan, salah satu faktor penyebab kadar kolesterol tidak normal yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dapat dilakukan dengan beberapa hal berikut.
1. Aktivitas fisik atau olahraga.
Aktivitas fisik yang disarankan meliputi program latihan yang mencakup setidaknya 30 menit dalam 4 sampai 6 kali seminggu. Kegiatan yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, ataupun berenang.2. Terapi nutrisi medis.
Anda disarankan mengonsumsi diet rendah kalori yang terdiri dari buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.3. Berhenti merokok.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki efek negatif pada kadar HDL dan rasio LDL/HDL. Berhenti merokok minimal 30 hari dapat meningkatkan kadar HDL secara signifikan.4. Mengurangi asupan alkohol.
Mengurangi asupan alkohol dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL.5. Pemeriksaan Rutin
Mulailah memeriksa kadar lemak darah , bila Anda sudah menginjak usia 40 tahun. Pemeriksaan juga mulai dapat dilakukan pada usia lebih muda, bila Anda memiliki faktor risiko penyakit darah tinggi, diabetes, obesitas, dan atau kebiasaan merokok.Pemeriksaan rutin diperlukan untuk memantau kadar lemak darah secara berkala, baik pada hasil kolesterol yang tinggi ataupun normal sekalipun. Pada gangguan metabolisme kolesterol membutuhkan pemeriksaan yang lebih sering, umumnya setiap dua sampai tiga bulan sekali.
Menurutnya, pada kelompok orang tertentu, perubahan gaya hidup mungkin saja cukup untuk memperbaiki kadar lemak darah tetapi pada kelompok lain, diperlukan terapi penanganan dengan bantuan obat-obatan.
“Dokter akan meresepkan obat kolesterol yang sesuai dengan kondisi lemak darah Anda, karena masing-masing obat memiliki cara kerja berbeda. Sebagian besar obat kolesterol memiliki target pada penurunan kadar LDL, dan sebagian lain pada penurunan kadar trigliserida, dan peningkatan kadar HDL,” jelasnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.