Desain Poster Lawas Top's Collection Kembali Naik Daun

27 July 2022 | 13:07 WIB

Poster top’s collection yang banyak terpajang di tempat cukur rambut (barbershop) pada 90-an hingga awal 2000an ini, mengadopsi gaya potongan rambut pada tahun 70-80an. Alhasil, tren potongan rambut yang ada pada poster tersebut dianggap jadul dan tidak sesuai dengan tren masa sekarang, karena memang sudah bukan masanya lagi. Atau bisa dibilang desain poster, gaya rambut, hingga model pada poster sudah ketinggalan zaman.

Poster simpel dengan background polos yang berisi berbagai foto pria-pria tampan berambut klimis ala tahun 70-an serta bertuliskan Top’s Collection dibagian atasnya sering kali menjadi poster yang wajib untuk dipajang oleh setiap pemilik tempat cukur rambut kala itu.

poster top

( sumber : https://images.app.goo.gl/bDXgHJqz13ndjNLW6 )

Tapi tahukah kamu pada jaman sekarang banyak sekali yang menjadikan konsep poster ini sebagai referensi content creator yang berkecimpung di industri kreatif sebagai konsep desain poster mereka? Bermula dari banyaknya konsep vintage atau jadul yang dikembangkan lagi untuk dijadikan sesuatu yang fresh, dan konsep poster top’s collection yang biasa diabaikan di tempat cukur ini menjadi salah satu konsep desain yang dibuat ulang oleh para creator di industri kreatif. Berikut beberapa contohnya:

1. Froyonion (Roy’s Collection)

(sumber : https://www.instagram.com/p/CcQCbkaphrp/ )

Froyonion adalah rumah produksi yang saat ini berkecimpung di belantika industri kreatif Indonesia yang saat ini sudah memiliki 114.000 lebih followers di Instagram (@froyonion) dan 587 ribu lebih subscribers pada kanal Youtube mereka. Selaku rumah produksi yang juga ikut meramaikan industri kreatif dalam negeri menjadi salah satu content creator yang mencoba mendaur ulang poster lawas top’s collection dan diparodikan menjadi Roy’s Collection.

Pada poster tersebut Froyonion mengulik tentang potongan gaya rambut yang pernah trend dari masa ke masa. Seperti, Polem (poni lempar), Undercut, French Crop, serta potongan rambut Mullet yang saat ini menjadi trend potongan rambut remaja pria.

2. Arkara.Idn (Top Crew Collection)

(sumber : https://www.instagram.com/p/Ce-DgF9vp6Z/ )

Selain itu, ada rumah produksi kreatif asal Yogyakarta yaitu Arkara.Idn. Rumah produksi yang terbentuk pada awal 2022 ini berfokus pada pembuatan Film Pendek dan beberapa content menarik di laman Instagram mereka yaitu @arkara.idn.

Poster top's collection yang diparodikan menjadi Top Crew Collection ini diberi background hijau dan font kuning, serta beberapa foto berwarna hitam putih memberikan kesan unik pada posternya. Poster ini bertujuan untuk memperkenalkan crew, talent, dan extrass yang akan terlibat dalam pembuatan film pendek pertama mereka yang berjudul Mburu Berkah.

3. Reality Club X Lomba Sihir

(sumber : https://www.instagram.com/p/CgRjxlYPTiv/)

Tidak mau kalah dengan rumah produksi kreatif, Reality club sebuah band pop dengan lagu hits seperti Anything You Want, Elastic Heart, dan Telenovia ini juga pernah memparodikan poster top’s collection. Guna mempromosikan proyek kolaborasi mereka dengan band bernama Lomba Sihir, yang diinisiasi oleh Bhaskara atau yang lebih akrab dipanggil Hindia oleh penggemarnya, Poster ini mempromosikan project kolabrorasi konser mereka pada Heyfest, Jum’at 22 Juli tahun 2022, di Bekasi,.

Poster berwarna dasar abu-abu muda ini dipadukan dengan foto-foto personil Reality Club dan Lomba sihir yang dipadukan dengan warna biru dan kuning ini membuat poster parodi ini terlihat lebih keren dan tidak melupakan kesan lawas pada poster aslinya.

Sebuah trend akan selalu berevolusi dan berputar setiap zamannya apalagi pada masa sekarang yang mudah sekali untuk mengakses informasi. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa trend yang telah usang akan didaur ulang dan menjadi sesuatu yang fresh kembali. Contoh nyatanya pada desain poster top’s collection yang biasanya diabaikan dan dianggap ketinggalan zaman sekarang menjadi sebuah konsep yang baru dan menjadi bahan content creator di industri kreatif.

Disclaimer: Artikel ini merupakan karya penulis secara pribadi yang tidak mewakili redaksi Hypeabis.id.

Editor: Dika Irawan