Pembelajaran Sosial Emosional perlu dilakukan untuk mengatasi keterlambatan pertumbuhan pada masa pandemi. (Sumber gambar: Unsplash/Charlein Gracia)

Pembelajaran Sosial Emosional pada Anak Harus Diperhatikan saat Pandemi

21 July 2022   |   19:38 WIB

Selama dua tahun terakhir, Genhype yang kini memiliki anak mungkin akan mengalami fenomena pada anak yang cenderung lebih sulit beradaptasi dengan lingkungan dan orang baru. Ada juga beberapa kasus anak yang lebih mudah rewel karena suasana hati yang memburuk yang dirasakan sebagian orang tua.

Berdasarkan riset dari Danone Indonesia terhadap 1.232 ibu, setidaknya ada sekitar 300 sampai 400 ibu yang memiliki isu unik terkait anak saat masa pandemi hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah anaknya menangis saat ketemu orang baru (31,7 persen), anak yang terlambat berbicara (14,8 persen), dan belum bisa merespons orang lain (13 persen).

Baca juga: Dua Tahun Berlalu, Pandemi Pengaruhi Perkembangan Emosi dan Kesehatan Anak

Beberapa gejala atau fenomena ini merupakan tanda dari kasus keterlambatan dalam perkembangan sosial emosional dan motorik. Menurut psikolog keluarga Nadya Pramesrani, kasus ini umumnya terjadi karena si kecil kurang mendapatkan stimulasi dan keterbatasan ruang gerak yang mempengaruhi tingkat stres.

Hal ini membuat Nadya mendapatkan lima hal yang orang tua khawatir dalam perkembangan anak pada masa pandemi: anak yang cenderung mudah cemas, takut dan menarik diri saat bertemu orang baru atau keluarga yang jarang ditemui, penurunan aktivitas fisik karena meningkatnya waktu menatap layar, perilaku dan suasana hati anak yang memburuk, dan kecenderungan hiperaktif dan kurang fokus.

"Orang tua paham dengan kondisi si kecil untuk melihat apa yang menjadi tantangan anak. Ketika sudah tahu, orang tua bisa membantu optimalisasi tumbuh kembang anak secara sosial dan motorik," jelas Nadya pada Kamis (21/7/2022).

Dalam mengembangkan pembelajaran sosial emosi atau emotional social learning, psikolog dari Rumah Dandelion itu menerangkan ada enam cara yang bisa dilakukan untuk membantu perkembangan sosial emosi anak saat masa pandemi.
  • Pemberian asupan nutrisi yang tepat bisa membuat risiko sakit berkurang.
  • Penetapan struktur dan rutinitas baru yang sesuai dengan perubahan yang terjadi, di mana hal ini bisa mempermudah dalam adaptasi dan merasa aman.
  • Stimulasi kreatif di rumah yang diberikan melalui kerja sama antar orang tua dengan kegiatan yang menyenangkan dan memiliki tujuan.
  • Kesempatan bergerak aktif supaya bisa tumbuh sehat dan berani, minimal sekitar 5 jam atau 300 menit per hari. Bergerak aktif bisa menstimulasi rangsangan dalam otak dan membantu belajar dengan efektif.
  • Interaksi dua arah untuk pengembangan kemampuan emosional sosial dan melatih kebaikan dalam diri, melalui tugas kecil dari orang tua kepada anak dalam kesehariannya.
  • Ajak anak melihat sekeliling untuk tahu apa ada individu yang membutuhkan bantuan dan bagaimana cara membantunya. Contohnya adalah membantu menulis daftar belanja, merapikan lemari, dan memasak.
Baca juga: Yuk Kenali Manfaat Rutinitas Keluarga Bagi Kesehatan Mental Anak

Dalam proses pembelajaran sosial emosi, orang tua bisa menerapkan pola asuh yang membuat buah hati aman dan nyaman, sehingga dia bisa merasakan kapan mereka membutuhkan bantuan kepada orang tua. Di sisi lain, orang tua juga bisa memberikan bantuan dalam berbagai bentuk, misalnya motivasi, dukungan, hingga pendampingan, dan pemberian semangat.

Dengan adanya pembelajaran sosial emosi, anak-anak bisa mendapatkan beberapa manfaat jangka panjang seperti pemahaman dan kemampuan mengelola emosi, menciptakan relasi sosial yang sehat, memiliki kemampuan untuk menentukan dan menetapkan tujuan serta target yang terarah secara pribadi maupun profesional, membuat keputusan yang bertanggung jawab, serta mampu merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain.


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Galnas Gelar Workshop "Lukiskan Ekspresimu dengan Tangan dan Kaki"

BERIKUTNYA

Ada Pameran Tunggal Perupa Joko Kisworo di Galeri Nasional Indonesia Mulai 23 Juli 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: