Workshop bertajuk Lukisan Ekspresimu dengan Tangan dan Kaki menghubungkan anak-anak dengan pameran seni rupa yang audiens utamanya adalah orang Dewasa (sumber gambar: Galeri Nasional Indonesia)

Galnas Gelar Workshop "Lukiskan Ekspresimu dengan Tangan dan Kaki"

21 July 2022   |   19:06 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Galeri Nasional Indonesia akan mengadakan workshop bertajuk Lukiskan Ekspresimu dengan Tangan dan Kaki pada 23 Juli 2022. Acara yang menggandeng anak usia 4-8 tahun ini merupakan program rintisan untuk mewujudkan ruang anak di Galeri Nasional Indonesia.

Kepala Galeri Nasoinal Indonesia (Galnas) Pustanto mengatakan program workshop bertajuk Lukisan Ekspresimu dengan Tangan dan Kaki menghubungkan anak-anak dengan pameran seni rupa yang audiens utamanya adalah orang dewasa.

“Sekaligus merupakan program rintisan untuk mewujudkan ruang anak Galeri Nasional Indonesia,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id

Dia berharap, workshop ini dapat membuat anak-anak mendapatkan pengalaman yang menarik dan menyenangkan untuk membuat karya seni rupa.

Pengalaman yang menyenangkan, paparnya, umumnya melekat pada ingatan anak hingga sang anak menjadi dewasa. Dengan begitu, lanjutnya, anak-anak dapat lebih mencintai dan mengenal tentang seni rupa.

Tidak hanya mengenal, dia melanjutkan bahwa anak-anak juga diharapkan mampu mengembangkan potensi dan kreativitasnya dengan menjadi bagian dalam workshop ini. “Serta menjadi generasi cemerlang yang turut berkontribusi bagi pembangunan bangsa Indonesia pada masa depan,” ujarnya.

Kurator independen Gie Sanjaya menuturkan penyelenggara acara ini akan menyuguhkan karya yang dipamerkan dalam pameran Manifesto VIII: Transposisi dan Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia kepada anak-anak.
 

Galeri Nasional/Twitter

Galeri Nasional/Twitter


Karya-karya tersebut, lanjutnya, merupakan pemantik untuk memunculkan persepsi, imajinasi, ekspresi, dan kreativitas anak.

“Masa anak-anak merupakan masa keemasan untuk berekspresi secara kreatif. Kadar kreativitas yang dimiliki anak masih sangat tinggi dan anak-anak dapat mengolah seni secara wajar dan spontan,” katanya.

Dia mengatakan bahwa anak-anak juga diajak untuk menggambar ekspresi secara bersama-sama selama 1 jam -1,5 jam. Mereka, paparnya, akan menggali imajinasi secara spontan melalui satu pertanyaan yang akan disampaikan.

Imajinasi yang mereka miliki, lanjutnya, dituangkan ke dalam sebuah kanvas berukuran 1,5 meter x 2 meter dan menggunakan cat yang berbahan aman untuk anak. Mereka, lanjutnya, juga bisa bermain cat menggunakan tangan atau kakinya untuk menciptakan lukisan unik hasil kreasi mereka sendiri.

“Berekspresi seni secara kreatif merupakan media untuk membina dan mengembangkan kreativitas anak pada usia dini,” katanya.

Dia menuturkan, pendidikan seni menjadi salah satu upaya untuk membantu anak menggali potensi dan kreativitas yang dimiliki, yang memberikan kesempatan setara bagi anak untuk mengalami proses kreatif dan apresiasi.

Dilansir dari akun media sosial Instagram Galeri Nasional Indoesia, Pameran Manifesto VIII: Transposisi akan diadakan dari 27 Juli sampai dengan 26 Agustus 2022. Pemeran ini merupakan pameran seni rupa kontemporer Indonesia yang digelar 2 tahun sekali.

Pada tahun ini, pameran Manifesto akan menampilkan 108 karya dari 108 peserta hasil kurasi tim kurator yang terdiri dari Citra Smara Dewi, Rizki A. Zaelani, Suwarno Wisetrotomo, dan Teguh Margono.

Manifesto yang mengusung tema Transposisi akan menghubungkan bentuk-bentuk kemajuan praktik seni rupa kontemporer yang berjalin pada berbagai bentuk praktik hidup masyarakat saat kini.

Sebelumnya, Pameran Manifesto diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia pertama kali pada  2008 untuk merayakan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Berlanjut ke Manifesto kedua “Percakapan Masa” (2010), Manifesto #3 “Orde dan Konflik” (2012).

Kemudian Manifesto No.4 “Keseharian” (2014), Manifesto V “Arus” (2016), Manifesto 6.0 “Multipolar: Seni Rupa Setelah 20 Tahun Reformasi” (2018), dan Manifesto VII “Pandemi” (2020) yang diselenggarakan dalam format daring.

Editor: M R Purboyo
 

SEBELUMNYA

Where the Crawdads Sing Kembali Jadi Novel Terlaris

BERIKUTNYA

Pembelajaran Sosial Emosional pada Anak Harus Diperhatikan saat Pandemi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: