Ada Etilen Oksida di Es Krim Vanila, Bos Haagen-Dazs Indonesia Tawarkan Penukaran Produk
20 July 2022 |
20:52 WIB
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik produk es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs. Keputusan ini diambil sehubungan dengan informasi yang diterima oleh Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) pada 8 Juli 2022 dari European Union Rapid Alert System for Food and Feed (EURASFF), tentang ditemukannya Etilen Oksida (EtO) yang masuk dalam kategori gas beracun.
Dalam keterangan resmi BPOM, produk yang ditarik adalah es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs kemasan pint dan mini cup. Produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis, terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia.
BPOM juga menginstruksikan importir untuk melakukan penarikan ke jenis kemasan lainnya, yaitu bulkcan (9,46 L). Lembaga pengawas ini juga meminta agar peredaran atau penjualan produk es krim merek Haagen-Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila, sampai produk tersebut dipastikan aman.
Baca juga: Tidak Asal Tuang, Ketahui 5 Teknik Penyajian Bir Ini
Untuk es krim merek Haagen-Dazs lainnya yang terdaftar di Badan POM, katanya tetap dapat beredar di Indonesia.
Sementara itu, Badan POM pun sedang berproses melakukan kajian kebijakan terkait EtO, termasuk memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melaksanakan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya.
Terkait ini Bos Haagen-Dazs Indonesia Dita Soedarjo, mengatakan pihaknya pun mengikuti instruksi BPOM tersebut. Oleh karena itu, pihaknya menarik es krim kriteria tersebut dengan tanggal produksi 1 Juni 2021 - 15 Maret 2022 dan tanggal baik dikonsumsi 1 Agustus 2022-27 Juli 2023.
“Kita voluntary recall. Kita peduli dengan customer kita,” ujar Dita kepada Hypeabis.id, Rabu (20/7/2022).
Es krim vanila dengan tiga kemasan dan kriteria tersebut katanya dapat ditukarkan dengan produk serupa dengan varian rasa lainnya. Penukaran bisa dilakukan ke outlet Haagen-Dazs terdekat dengan cara membawa produk beserta kemasannya dalam kondisi baik, untuk selanjutnya diverifikasi tanggal produksi dan tanggal baik konsumsinya.
Dita menyebut penukaran ini dapat dilakukan selambat-lambatnya 31 Agustus 2022. “Customer tidak akan rugi karena bisa ditukar,” tambahnya.
Demi menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pelanggan seraya menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, Haagen-Dazs Indonesia juga melakukan penghentian sementara penjualan sejumlah produk dengan beragam varian rasa. Berikut daftarnya :
Bicara soal kerugian, Dita menegaskan bahwa saat ini pihaknya mengutamakan keamanan pelanggan. Namun menurutnya kerugian yang dihadapi kemungkinan kecil karena yang bermasalah hanya rasa vanila.
“Customer itu raja, melebihi profit! Tidak ada itung-itungan kalau masalah seperti ini terjadi. Yang penting kita voluntary recall dulu, yang lain juga biar aman dan atur tukar vanila biar customer yang beli bisa tetap enjoy dengan aman,” tuturnya.
Di sisi lain, Dita menegaskan bahwa Haagen-Dazs sangat memprioritaskan kualitas dan keamanan makanan. Untuk itu, dia memastikan pabrik es krim tersebut tidak menggunakan etilen oksida dalam produknya dan mematuhi semua peraturan keamanan pangan dan standar ketat, termasuk di Indonesia.
“Pabrik sangat strict di sana protokolnya dan seluruh Haagen-Dazs tim tidak akan membiarkan ini terjadi lagi,” tegas Dita.
Editor: Nirmala Aninda
Dalam keterangan resmi BPOM, produk yang ditarik adalah es krim rasa vanila merek Haagen-Dazs kemasan pint dan mini cup. Produk es krim dengan merek yang sama untuk kemasan 100 ml dan 473 ml yang diimpor dari Prancis, terdaftar di Badan POM dan beredar di Indonesia.
BPOM juga menginstruksikan importir untuk melakukan penarikan ke jenis kemasan lainnya, yaitu bulkcan (9,46 L). Lembaga pengawas ini juga meminta agar peredaran atau penjualan produk es krim merek Haagen-Dazs lainnya dengan komposisi yang mengandung perisa vanila, sampai produk tersebut dipastikan aman.
Baca juga: Tidak Asal Tuang, Ketahui 5 Teknik Penyajian Bir Ini
Untuk es krim merek Haagen-Dazs lainnya yang terdaftar di Badan POM, katanya tetap dapat beredar di Indonesia.
Sementara itu, Badan POM pun sedang berproses melakukan kajian kebijakan terkait EtO, termasuk memantau perkembangan terbaru terkait peraturan dan standar keamanan pangan internasional, serta melaksanakan sampling dan pengujian untuk mengetahui tingkat paparannya.
Terkait ini Bos Haagen-Dazs Indonesia Dita Soedarjo, mengatakan pihaknya pun mengikuti instruksi BPOM tersebut. Oleh karena itu, pihaknya menarik es krim kriteria tersebut dengan tanggal produksi 1 Juni 2021 - 15 Maret 2022 dan tanggal baik dikonsumsi 1 Agustus 2022-27 Juli 2023.
“Kita voluntary recall. Kita peduli dengan customer kita,” ujar Dita kepada Hypeabis.id, Rabu (20/7/2022).
Es krim vanila dengan tiga kemasan dan kriteria tersebut katanya dapat ditukarkan dengan produk serupa dengan varian rasa lainnya. Penukaran bisa dilakukan ke outlet Haagen-Dazs terdekat dengan cara membawa produk beserta kemasannya dalam kondisi baik, untuk selanjutnya diverifikasi tanggal produksi dan tanggal baik konsumsinya.
Dita menyebut penukaran ini dapat dilakukan selambat-lambatnya 31 Agustus 2022. “Customer tidak akan rugi karena bisa ditukar,” tambahnya.
Demi menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan pelanggan seraya menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut, Haagen-Dazs Indonesia juga melakukan penghentian sementara penjualan sejumlah produk dengan beragam varian rasa. Berikut daftarnya :
Daftar produk Haagen-Dazs yang dihentikan sementara peredarannya. (Sumber gambar: Haagen-Dazs Indonesia)
“Customer itu raja, melebihi profit! Tidak ada itung-itungan kalau masalah seperti ini terjadi. Yang penting kita voluntary recall dulu, yang lain juga biar aman dan atur tukar vanila biar customer yang beli bisa tetap enjoy dengan aman,” tuturnya.
Di sisi lain, Dita menegaskan bahwa Haagen-Dazs sangat memprioritaskan kualitas dan keamanan makanan. Untuk itu, dia memastikan pabrik es krim tersebut tidak menggunakan etilen oksida dalam produknya dan mematuhi semua peraturan keamanan pangan dan standar ketat, termasuk di Indonesia.
“Pabrik sangat strict di sana protokolnya dan seluruh Haagen-Dazs tim tidak akan membiarkan ini terjadi lagi,” tegas Dita.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.