Waduh, Netflix Kehilangan Hampir 1 Juta Pelanggan dalam 3 Bulan Terakhir
20 July 2022 |
14:30 WIB
1
Like
Like
Like
Persaingan yang semakin ketat di industri video streaming telah menggoyang kedigdayaan Netflix, sebagai penguasa pasar dalam kurun waktu yang panjang. Platform berlogo N merah itu kembali menelan pil pahit akibat kehilangan pelanggannya secara signifikan.
Sebelumnya, perusahaan mengungkapkan telah kehilangan sekitar 200.000 pelanggan (subscribers) pada kuartal pertama tahun ini. Terbaru, Netflix dalam laporan keuangan kuartalannya diketahui kehilangan sekitar 970.000 pelanggan atau hampir 1 juta pada paruh kedua tahun ini secara global.
Hilangnya konsumen tersebut jauh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Kendati, angkanya tidak se-mengerikan yang diprediksikan oleh perusahaan. Sebagaimana diketahui, raksasa video streaming itu sebelumnya memperkirakan bakal kehilangan 2 juta pelanggan.
Baca Juga : Ini Alasan Netflix Kehilangan 200.000 Pelanggannya
Dalam laporannya, mereka mengaitkan hasil yang sedikit lebih baik ini dengan pertumbuhan pelanggan yang di luar perkiraan, utamanya di wilayah Asia Pasifik. Sementara itu, wilayah Amerika Serikat dan Kanada menjadi yang paling buruk dengan pengurangan sekitar 1,2 juta pelanggan selama tiga bulan terakhir.
Walaupun telah kehilangan lebih dari 1 juta pelanggan sepanjang tahun hingga semester pertama ini, perusahaan optimistis bahwa periode kuartalan berikutnya akan menjadi momen positif. Netflix memperkirakan pertumbuhan sekitar 1 juta pelanggan secara global pada kuartal ketiga 2022.
Optimisme itu didorong oleh awal sejumlah serial yang memiliki performa luar biasa. Judul utama penggerak itu adalah Stranger Things 4 yang hingga sekarang telah mencatatkan lebih dari 1,3 miliar jam penayangan.
Baca Juga : Cek 6 Fakta Menarik Serial Stranger Things Season 4
Nantinya, paket berlangganan dengan iklan tersebut akan hadir sebagai alternatif dari paket bebas iklan dasar, standar, dan premium yang sudah eksis sebelumnya. Rencana tersebut telah resmi diumumkan oleh Netflix, bersama pengungkapan kemitraannya dengan Microsoft.
Dikutip dari The Verge, dalam wawancara pendapatan kuartal kedua tahun ini, Co-CEO Netflix Ted Sarandos menyatakan bahwa layanan dengan iklan itu tidak akan memuat seluruh konten yang bisa dinikmati oleh paket standar saat ini.
Tampaknya, Netflix akan membatasi sejumlah konten film dan serial yang hanya ditujukan oleh para pelanggan yang membayar secara penuh, tidak kepada mereka yang memanfaatkan layanan barunya itu.
Sebelumnya, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Netflix tengah berupaya untuk menegosiasikan kesepakatannya dengan studio untuk dapat memasukkan konten mereka ke layanan terbaru yang ditawarkan lebih murah bersama iklan.
Selain layanan berlangganan baru, perusahaan juga berupaya mengatasi isu berbagi kata sandi (password sharing) dengan mengenakan biaya tambahan. Dilansir Engadget, langkah ini akan mulai diuji coba terbatas di sejumlah negara mulai bulan Agustus.
Biaya tersebut utamanya dikenakan ketika pengguna melakukan streaming melalui televisi, dalam kurun waktu dan batasan syarat tertentu. Nantinya, Netflix akan menggunakan informasi seperti alamat IP, ID perangkat, dan aktivitas akun untuk mendeteksi lokasi rumah.
Untuk itu, perusahaan mengimbau agar pengguna memakai koneksi internet yang sama dan tidak memakai VPU atau layanan Proxy. Selain itu, mereka juga akan mengizinkan konsumen untuk berhenti membayar biaya rumah tambahan kapan pun, dan mengganti rumah tambahan hingga tiga kali setiap 6 bulan.
Editor : Dika Irawan
Sebelumnya, perusahaan mengungkapkan telah kehilangan sekitar 200.000 pelanggan (subscribers) pada kuartal pertama tahun ini. Terbaru, Netflix dalam laporan keuangan kuartalannya diketahui kehilangan sekitar 970.000 pelanggan atau hampir 1 juta pada paruh kedua tahun ini secara global.
Hilangnya konsumen tersebut jauh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Kendati, angkanya tidak se-mengerikan yang diprediksikan oleh perusahaan. Sebagaimana diketahui, raksasa video streaming itu sebelumnya memperkirakan bakal kehilangan 2 juta pelanggan.
Baca Juga : Ini Alasan Netflix Kehilangan 200.000 Pelanggannya
Dalam laporannya, mereka mengaitkan hasil yang sedikit lebih baik ini dengan pertumbuhan pelanggan yang di luar perkiraan, utamanya di wilayah Asia Pasifik. Sementara itu, wilayah Amerika Serikat dan Kanada menjadi yang paling buruk dengan pengurangan sekitar 1,2 juta pelanggan selama tiga bulan terakhir.
Walaupun telah kehilangan lebih dari 1 juta pelanggan sepanjang tahun hingga semester pertama ini, perusahaan optimistis bahwa periode kuartalan berikutnya akan menjadi momen positif. Netflix memperkirakan pertumbuhan sekitar 1 juta pelanggan secara global pada kuartal ketiga 2022.
Optimisme itu didorong oleh awal sejumlah serial yang memiliki performa luar biasa. Judul utama penggerak itu adalah Stranger Things 4 yang hingga sekarang telah mencatatkan lebih dari 1,3 miliar jam penayangan.
Baca Juga : Cek 6 Fakta Menarik Serial Stranger Things Season 4
Jurus Netflix
Untuk memulihkan diri mereka dari dampak kehilangan banyak konsumen, Netflix telah menyiapkan berbagai strategi. Jurus utamanya adalah layanan yang didukung iklan dengan harga lebih rendah, yang rencananya akan dirilis pada awal 2023 mendatang.Nantinya, paket berlangganan dengan iklan tersebut akan hadir sebagai alternatif dari paket bebas iklan dasar, standar, dan premium yang sudah eksis sebelumnya. Rencana tersebut telah resmi diumumkan oleh Netflix, bersama pengungkapan kemitraannya dengan Microsoft.
Dikutip dari The Verge, dalam wawancara pendapatan kuartal kedua tahun ini, Co-CEO Netflix Ted Sarandos menyatakan bahwa layanan dengan iklan itu tidak akan memuat seluruh konten yang bisa dinikmati oleh paket standar saat ini.
Tampaknya, Netflix akan membatasi sejumlah konten film dan serial yang hanya ditujukan oleh para pelanggan yang membayar secara penuh, tidak kepada mereka yang memanfaatkan layanan barunya itu.
Sebelumnya, The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Netflix tengah berupaya untuk menegosiasikan kesepakatannya dengan studio untuk dapat memasukkan konten mereka ke layanan terbaru yang ditawarkan lebih murah bersama iklan.
(Sumber gambar: Pexels/Harry Singh)
Selain layanan berlangganan baru, perusahaan juga berupaya mengatasi isu berbagi kata sandi (password sharing) dengan mengenakan biaya tambahan. Dilansir Engadget, langkah ini akan mulai diuji coba terbatas di sejumlah negara mulai bulan Agustus.
Biaya tersebut utamanya dikenakan ketika pengguna melakukan streaming melalui televisi, dalam kurun waktu dan batasan syarat tertentu. Nantinya, Netflix akan menggunakan informasi seperti alamat IP, ID perangkat, dan aktivitas akun untuk mendeteksi lokasi rumah.
Untuk itu, perusahaan mengimbau agar pengguna memakai koneksi internet yang sama dan tidak memakai VPU atau layanan Proxy. Selain itu, mereka juga akan mengizinkan konsumen untuk berhenti membayar biaya rumah tambahan kapan pun, dan mengganti rumah tambahan hingga tiga kali setiap 6 bulan.
Editor : Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.