Jadi Hantu Penuh Teror, Simak Asal-usul Sosok Ivanna van Dijk

Film horor Ivanna masih menjadi perbincangan publik di jagat maya. Kisah misteri yang menjadi bagian dari Danur Universe itu dibuat berdasarkan buku Ivanna van Dijk karya penulis Risa Saraswati yang diterbitkan pada 2018. Dalam empat hari penayangannya, film itu telah menarik lebih dari 500.000 penonton di bioskop.

Disutradarai oleh Kimo Stamboel, film Ivanna disebut-sebut menyajikan kengerian luar biasa dari hantu Ivanna. Sosok hantu Belanda yang misterius itu meninggalkan banyak pertanyaan tentang latar belakang hidup Ivanna van Dijk semasa hidupnya. Ivanna juga diketahui memiliki kaitan cerita dengan sosok hantu Elizabeth yang muncul dalam film Danur 2: Maddah.

Baca juga: Dibenci Saat Hidup Hingga Mati, Simak 7 Fakta Menarik Ivanna

Awal pertemuan Ivanna dan Risa Saraswati

Selain dikenal sebagai penulis novel-novel horor, Risa Saraswati juga dikenal publik memiliki kemampuan untuk berbicara dengan makhluk tak kasat mata. Cerita-cerita yang muncul dari pertemuan itulah yang membuat akhirnya Risa menjadikannya sebuah buku, termasuk ketika membuat novel Ivanna Van Dijk.

Novel itu bercerita tentang kisah hidup seorang hantu perempuan Belanda bernama Ivanna Van Dijk yang pada awal pertemuannya dengan Risa selalu menunjukan rasa tak suka kepadanya.

Mereka bertemu pertama kali di sebuah lokasi syuting tempat Risa melakukan pembuatan klip video lagu Story of Peter. Saat itu dengan tanpa alasan yang jelas, Ivanna seakan begitu marah dan berteriak-teriak mengusir Risa. Hal itu membuat Risa penasaran dan memutuskan untuk mencari tahu seperti apa sosok hantu Ivanna, darimana asalnya dan apa yang membuat dia begitu pemarah.

Sebenarnya Ivanna sosok hantu yang sulit berbagi, dia sangat marah ketika Risa memanggilnya. Dia mengatakan bahwa dia membenci Risa karena Risa terlihat berteman dengan Elizabeth yang juga merupakan seorang hantu perempuan Belanda.

Ketika marah, Ivanna terlihat begitu menakutkan bagi Risa, seakan-akan Risa adalah musuh bebuyutannya. Namun Risa tak pernah berhenti untuk memanggil Ivanna sampai akhirnya dia mau bercerita.
 

Mengenal asal-usul sosok Ivanna van Dijk

Menurut kisah dalam novelnya, Ivanna adlah seorang perempuan berparas cantik yang berasal dari Belanda bernama lengkap Ivanna van Dijk. Dia dan kedua orang tuanya, Peeter van Dijk dan Suzie, pindah ke Indonesia karena tugas militer sang ayah.

Di Indonesia, keluarga Ivanna sangat dekat dengan kaum pribumi, salah satunya dengan Goenawan, pembantu mereka. Namun, tak sedikit juga orang Belanda yang menguasai Indonesia kala itu yang tidak suka bahkan mengucilkan keluarga Ivanna karena kedekatan mereka dengan pribumi. 

Dimas van Dijk, adik Ivanna, memiliki sahabat perempuan bernama Elizabeth Bouwer, yang merupakan anak dari atasan ayah mereka, Rudolf Bouwer. Mengetahui keluarga Ivanna dekat dengan Goenawan yang pribumi, Rudolf Bouwer memindah tugaskan Peeter van Dijk ke kota lain untuk tidak terlalu akrab dengan pribumi.

Banyak hal yang menyulitkan keluarga van Dijk saat orang banyak tahu kedekatan keluarga mereka dengan pribumi, termasuk Peeter van Dijk dan Suzie yang mulai sering bertengkar. Suzie pun meninggal karena sakit-sakitan. Melihat keluarganya berantakan, Peteer van Dijk bunuh diri dengan tragis.

Kondisi itu menyisakan Ivanna seorang diri yang akhirnya memutuskan untuk menjadi wanita penghibur saat perpindahan kekuasaan Belanda ke Jepang sekitar tahun 1940-an. Untuk menyalurkan dendamnya pada pihak Belanda, Ivanna pun mengkhianati negaranya dengan menjadi informan Jepang, yang kala itu berkonflik dengan Belanda.

Namun, suatu ketika, Ivanna justru dibunuh secara kejam oleh tentara Jepang pada masa transisi antara penjajahan Belanda dengan Jepang di Indonesia. Ivanna mati setelah kepalanya dipenggal oleh tentara Jepang.

Dengan kisah akhirnya yang tragis dan penuh dendam dan pengkhianatan, Ivanna pun menjelma menjadi sosok hantu yang selalu terlihat marah, gusar dan mengusir yang meneror siapapun. Kalian dapat melihat kengerian heror hantu Ivanna dalam filmnya yang sedang tayang di bioskop.
 

Editor: Nirmala Aninda