Sebelum Anak Kembali ke Sekolah, Yuk Siapkan Fisik dan Mentalnya
14 May 2022 |
13:07 WIB
Pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen mulai diterapkan nih, Genhype. Sebelum kembali ke sekolah, tentunya kita harus melakukan persiapan matang terutama, kesiapan mental dan kesehatan anak. Selama pandemi tentu banyak perubahan yang dialami anak ketika mereka belajar dengan metode online.
Psikolog Klinis dan Keluarga dari Enlightmind Nirmala Ika menerangkan saat belajar di rumah, anak mendapat banyak kemudahan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan atau tugas yang diberikan guru. Kemudahan didapat melalui berselancar di internet.
Hal ini tentunya menjadi tantangan ketika mereka kembali ke sekolah. Belum lagi, selama dua tahun pandemi Si Kecil kecanduan gawai untuk mengisi waktu luang dari tugas sekolah.
"Kenalkan lagi bahwa rutinitas kembali ke sekolah juga bisa menjadi hal yang menyenangkan seperti bermain kembali dengan teman-teman, belajar, dan berkegiatan secara langsung," ujarnya saat dihubungi baru-baru ini.
Di satu sisi, dia juga meminta agar para orang tua harus mengedukasi kesiapan anak saat di sekolah, khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan mengingat selain penyebaran Covid-19, ada virus hepatitis akut misterius yang mengancam di usia mereka.
"Dilatih dan dibiasakan hal-hal yang bisa dilakukan seperti tertib memakai masker, mencuci tangan, jaga kebersihan," sebut Nirmala.
(Baca juga: Simak Ketentuan Lengkap PPKM Level 2 di DKI Jakarta, Mulai dari Perkantoran, Transportasi, Bioskop hingga Sekolah)
Dihubungi secara terpisah, Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener menyebut anak bisa disiapkan mentalnya dengan mulai bercerita kembali keseruan aktivitas di sekolah.
"Ceritakan juga bagaimana serunya bisa bertemu dan bermain langsung dengan teman-teman di sekolah, hingga mulai diajak nostalgia dengan keseruan sekolah sebelum pandemi," katanya.
Sebagai upaya perlindungan dari virus ketika di sekolah, Samanta menyarankan agar para orang tua mengedukasi anak akan pentingnya menjaga kebersihan.
Latih mereka untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer ketika akan dan setelah memegang sesuatu. Jangan lupa juga untuk mengimbau anak disiplin menggunakan masker.
Agar anak tidak jajan sembarangan yang bisa saja menimbulkan penyakit, orang tua perlu menyediakan bekal dari rumah dan siapkan peralatan makan dan minum untuk digunakan di sekolah.
Psikolog Klinis dan Keluarga dari Enlightmind Nirmala Ika menerangkan saat belajar di rumah, anak mendapat banyak kemudahan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan atau tugas yang diberikan guru. Kemudahan didapat melalui berselancar di internet.
Hal ini tentunya menjadi tantangan ketika mereka kembali ke sekolah. Belum lagi, selama dua tahun pandemi Si Kecil kecanduan gawai untuk mengisi waktu luang dari tugas sekolah.
"Kenalkan lagi bahwa rutinitas kembali ke sekolah juga bisa menjadi hal yang menyenangkan seperti bermain kembali dengan teman-teman, belajar, dan berkegiatan secara langsung," ujarnya saat dihubungi baru-baru ini.
Di satu sisi, dia juga meminta agar para orang tua harus mengedukasi kesiapan anak saat di sekolah, khususnya dalam menerapkan protokol kesehatan mengingat selain penyebaran Covid-19, ada virus hepatitis akut misterius yang mengancam di usia mereka.
"Dilatih dan dibiasakan hal-hal yang bisa dilakukan seperti tertib memakai masker, mencuci tangan, jaga kebersihan," sebut Nirmala.
(Baca juga: Simak Ketentuan Lengkap PPKM Level 2 di DKI Jakarta, Mulai dari Perkantoran, Transportasi, Bioskop hingga Sekolah)
Dihubungi secara terpisah, Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Elsener menyebut anak bisa disiapkan mentalnya dengan mulai bercerita kembali keseruan aktivitas di sekolah.
"Ceritakan juga bagaimana serunya bisa bertemu dan bermain langsung dengan teman-teman di sekolah, hingga mulai diajak nostalgia dengan keseruan sekolah sebelum pandemi," katanya.
Sebagai upaya perlindungan dari virus ketika di sekolah, Samanta menyarankan agar para orang tua mengedukasi anak akan pentingnya menjaga kebersihan.
Latih mereka untuk rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer ketika akan dan setelah memegang sesuatu. Jangan lupa juga untuk mengimbau anak disiplin menggunakan masker.
Agar anak tidak jajan sembarangan yang bisa saja menimbulkan penyakit, orang tua perlu menyediakan bekal dari rumah dan siapkan peralatan makan dan minum untuk digunakan di sekolah.
Penuhi Juga Asupan Gizi Anak
Ilustrasi bekal sekolah. (Sumber gambar: Pexels/Katerina Holmes)
Ahli Gizi dr. Tan Shot Yen menilai ibu harus kreatif dalam menyiapkan bekal untuk dibawa anak ke sekolah.
Misalnya untuk sarapan yang tidak sempat dilakukan di rumah, ibu bisa menyediakan nasi merah, pepes ikan, sayur bayam, dan apel di kotak makan paginya. Sementara sebagai camilan, bisa disisipkan buah naga dan siomay bungkus kulit tahu.
Untuk menjaga daya tahan tubuhnya, anak perlu dibekali dengan makanan yang bergizi. Tan menerangkan semua itu bisa didapatkan dari buah yang merupakan sumber terbaik antioksidan, vitamin, dan mineral. Kemudian sayur yang merupakan serat larut yang dapat menjaga kesehatan pencernaan dan pada akhirnya menjaga imunitas tubuh.
Tan mengimbau orang tua agar tidak memberikan anak pangan ultra proses, terlebih makanan dengan tinggi gula, garam, dan lemak. Ajak pula anak untuk rajin berolahraga guna meningkatkan antibodi, perbaikan performa sel darah putih, dan menurunkan stres.
Jangan lupa pula untuk berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa waktu untuk mendapatkan vitamin D3 yang selanjutnya meningkatkan respon imunitas.
"Daya tahan itu tidak sesimpel minum vitamin," tambah Tan.
Editor: Nirmala Aninda
Misalnya untuk sarapan yang tidak sempat dilakukan di rumah, ibu bisa menyediakan nasi merah, pepes ikan, sayur bayam, dan apel di kotak makan paginya. Sementara sebagai camilan, bisa disisipkan buah naga dan siomay bungkus kulit tahu.
Untuk menjaga daya tahan tubuhnya, anak perlu dibekali dengan makanan yang bergizi. Tan menerangkan semua itu bisa didapatkan dari buah yang merupakan sumber terbaik antioksidan, vitamin, dan mineral. Kemudian sayur yang merupakan serat larut yang dapat menjaga kesehatan pencernaan dan pada akhirnya menjaga imunitas tubuh.
Tan mengimbau orang tua agar tidak memberikan anak pangan ultra proses, terlebih makanan dengan tinggi gula, garam, dan lemak. Ajak pula anak untuk rajin berolahraga guna meningkatkan antibodi, perbaikan performa sel darah putih, dan menurunkan stres.
Jangan lupa pula untuk berjemur di bawah sinar matahari selama beberapa waktu untuk mendapatkan vitamin D3 yang selanjutnya meningkatkan respon imunitas.
"Daya tahan itu tidak sesimpel minum vitamin," tambah Tan.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.