Diadaptasi dari Novel Klasik 1817, Film Persuasion Dikemas Lebih Modern
17 July 2022 |
20:52 WIB
Satu lagi film orisinal Netflix yang menarik untuk ditonton berjudul Persuasion. Disutradarai oleh Carrie Cracknell, film ini merupakan adaptasi dari novel klasik dengan judul yang sama karya penulis Jane Austen yang diterbitkan pertama kali pada 1817.
Sebelumnya, novel tersebut juga pernah diadaptasi menjadi film pada 2007 dengan gaya penceritaan ala film klasik tahun 1800-an. Dalam adaptasi film Netflix, cerita Persuasion disajikan dengan penceritaan dan latar yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman.
Kisahnya berfokus pada kehidupan percintaan karakter Anne Elliot (Dakota Johnson) pada awal abad ke-19. Di antara aturan zaman yang dipenuhi standar sosial, Anne sering dianggap perawan tua karena belum memiliki pasangan di usianya yang menginjak 27 tahun.
Baca juga: Sutradara Squid Game Siapkan Proyek Film Killing Old People Club, Adaptasi dari Novel karya Filsuf Italia
Di sisi lain, dia harus berjuang untuk bangkit usai memutuskan pertunangan dengan Frederick Wentworth (Cosmo Jarvis), yang diperkenalkan oleh keluarga Lady Russell (Nikki Amuka-Bird).
Tujuh tahun berpisah, Anne dan Frederick kemudian dipertemukan kembali ketika keluarga Anne menyewakan rumah mereka kepada saudara perempuan dan suaminya.
Bertemu lagi dengan Frederick, Anne menemukan dirinya terjebak dalam cinta segitiga antara mantan tunangan dan sepupunya, William Elliot (Henry Golding), yang akan mendapatkan warisan ayahnya.
Dengan teman-teman dan keluarga Anne yang mendorongnya untuk bersama William, Anne terpaksa mempertimbangkan apa yang sebenarnya diinginkan dia di luar tekanan sosial di sekitarnya.
Eksplorasi Karakter Anne Elliot
Sutradara Carrie Cracknell sendiri dikenal kerap menggarap film yang berfokus pada cerita dan pengalaman perempuan dalam karya-karyanya.
Menurutnya, karakter rumit Anne, yang menolak dilamar di masa mudahnya sekaligus menyesalinya sejak itu, merupakan problematika yang sangat menarik.
Dengan menggandeng penulis Victoria Winslow dan Ron Bass untuk menulis skenario cerita, Cracknell mengatakan dia ingin menunjukkan sisi lain dari cerita yang ditulis Jane Austen yang mungkin belum diketahui oleh para penonton.
"Film ini dibuat dengan cinta dan perhatian yang besar terhadap materi sumber cerita dan rasa hormat yang sangat besar untuk Jane Austen," katanya dilansir dari New York Times, Minggu (17/7/2022).
Terkait pilihannya dalam memilih novel Persuasion untuk diangkat menjadi sebuah film, Cracknell mengaku bahwa dia sangat menyukai novel tersebut.
Menurutnya, karakter Anne Elliot dalam novel itu memiliki menarik. Selain sabar, Elliot adalah sosok yang tanggap, cerdas, lucu, sekaligus memiliki kecerdasan yang sinis.
Meski begitu, dia juga mengaku menghadapi kendala saat ingin mendeskripsikan secara penuh karakter Elliot.
"Ada pilihan untuk kebebasan, ada pilihan untuk hidup penuh, ada pilihan untuk menjadi dewasa, dan dia [Elliot] menolaknya. Jadi dia terjebak dalam masa muda yang tak berujung ini. Dia sepenuhnya bergantung pada keluarganya, dan dia tidak memiliki ruang sendiri," jelas Cracknell.
Baca juga: 10 Novel Terlaris Sepanjang Masa, dari Don Quixote hingga The Da Vinci Code
Terkait penggunaan bahasa modern dalam film ini, Cracknell mengatakan bahwa dia tertarik pada psikologi dan bahasa yang lebih modern karena memungkinkan dirinya untuk membingkai karakter dengan cara kontemporer yang bisa dimengerti semua penonton dari berbagai kalangan.
"Salah satu harapan besar yang saya miliki untuk film ini adalah untuk menarik penonton baru mengenal Austen, dan membuat mereka merasa bahwa mereka benar-benar memahami karakter-karakter dalam film," imbuh Cracknell.
Editor: Fajar Sidik
Sebelumnya, novel tersebut juga pernah diadaptasi menjadi film pada 2007 dengan gaya penceritaan ala film klasik tahun 1800-an. Dalam adaptasi film Netflix, cerita Persuasion disajikan dengan penceritaan dan latar yang lebih modern sesuai dengan perkembangan zaman.
Kisahnya berfokus pada kehidupan percintaan karakter Anne Elliot (Dakota Johnson) pada awal abad ke-19. Di antara aturan zaman yang dipenuhi standar sosial, Anne sering dianggap perawan tua karena belum memiliki pasangan di usianya yang menginjak 27 tahun.
Baca juga: Sutradara Squid Game Siapkan Proyek Film Killing Old People Club, Adaptasi dari Novel karya Filsuf Italia
Di sisi lain, dia harus berjuang untuk bangkit usai memutuskan pertunangan dengan Frederick Wentworth (Cosmo Jarvis), yang diperkenalkan oleh keluarga Lady Russell (Nikki Amuka-Bird).
Tujuh tahun berpisah, Anne dan Frederick kemudian dipertemukan kembali ketika keluarga Anne menyewakan rumah mereka kepada saudara perempuan dan suaminya.
Bertemu lagi dengan Frederick, Anne menemukan dirinya terjebak dalam cinta segitiga antara mantan tunangan dan sepupunya, William Elliot (Henry Golding), yang akan mendapatkan warisan ayahnya.
Dengan teman-teman dan keluarga Anne yang mendorongnya untuk bersama William, Anne terpaksa mempertimbangkan apa yang sebenarnya diinginkan dia di luar tekanan sosial di sekitarnya.
Poster film Persuasion (Sumber gambar: Netflix)
Eksplorasi Karakter Anne Elliot
Sutradara Carrie Cracknell sendiri dikenal kerap menggarap film yang berfokus pada cerita dan pengalaman perempuan dalam karya-karyanya.
Menurutnya, karakter rumit Anne, yang menolak dilamar di masa mudahnya sekaligus menyesalinya sejak itu, merupakan problematika yang sangat menarik.
Dengan menggandeng penulis Victoria Winslow dan Ron Bass untuk menulis skenario cerita, Cracknell mengatakan dia ingin menunjukkan sisi lain dari cerita yang ditulis Jane Austen yang mungkin belum diketahui oleh para penonton.
"Film ini dibuat dengan cinta dan perhatian yang besar terhadap materi sumber cerita dan rasa hormat yang sangat besar untuk Jane Austen," katanya dilansir dari New York Times, Minggu (17/7/2022).
Terkait pilihannya dalam memilih novel Persuasion untuk diangkat menjadi sebuah film, Cracknell mengaku bahwa dia sangat menyukai novel tersebut.
Menurutnya, karakter Anne Elliot dalam novel itu memiliki menarik. Selain sabar, Elliot adalah sosok yang tanggap, cerdas, lucu, sekaligus memiliki kecerdasan yang sinis.
Meski begitu, dia juga mengaku menghadapi kendala saat ingin mendeskripsikan secara penuh karakter Elliot.
"Ada pilihan untuk kebebasan, ada pilihan untuk hidup penuh, ada pilihan untuk menjadi dewasa, dan dia [Elliot] menolaknya. Jadi dia terjebak dalam masa muda yang tak berujung ini. Dia sepenuhnya bergantung pada keluarganya, dan dia tidak memiliki ruang sendiri," jelas Cracknell.
Baca juga: 10 Novel Terlaris Sepanjang Masa, dari Don Quixote hingga The Da Vinci Code
Terkait penggunaan bahasa modern dalam film ini, Cracknell mengatakan bahwa dia tertarik pada psikologi dan bahasa yang lebih modern karena memungkinkan dirinya untuk membingkai karakter dengan cara kontemporer yang bisa dimengerti semua penonton dari berbagai kalangan.
"Salah satu harapan besar yang saya miliki untuk film ini adalah untuk menarik penonton baru mengenal Austen, dan membuat mereka merasa bahwa mereka benar-benar memahami karakter-karakter dalam film," imbuh Cracknell.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.