Ilustrasi mengatur gaji (Sumber gambar: Unsplash/Sasun Bughdaryan)

Sudah Sehatkah Keuangan Kalian? Yuk Check Up Dulu dengan Jawab 6 Pertanyaan Ini

13 July 2022   |   18:27 WIB

Seperti halnya kondisi tubuh, kesehatan keuangan juga harus diperiksa secara rutin. Dalam lingkup perencanaan keuangan, istilah ini dikenal dengan nama financial check up. Secara sederhana, aktivitas ini dimaksudkan untuk menilai apakah keuangan kita sehat atau tidak. 

Lantas bagaimana cara mencari tahu kesehatan keuangan kita? Dikutip dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 18 Desember 2016, Perencana Keuangan Independen Pandji Harsanto menjelaskan, untuk memulai pemeriksaan kesehatan keuangan, harus dimulai dengan memerinci arus kas bulanan dan neraca.  Untuk membuat arus kas bulanan tersebut bisa dengan cara menghitung jumlah penghasilan dan pengeluaran. 

“Penghasilan ini bisa termasuk gaji, komisi, dividen, hasil usaha, hasil dari sewaan properti, atau hasil dari kerja profesional. [Untuk] pengeluaran, termasuk juga belanja rutin bulanan dan cicilan utang,” ujarnya. 

Baca juga: Simak Yuk, Tip Rencana Keuangan Milenial Biar Gaji Enggak Cuma Numpang Lewat
 

Pandji juga menyarankan untuk menghitung pengeluaran tahunan seperti pajak atau premi asuransi dalam pos ini. Setelah memerinci kedua pos tersebut, selisih antara keduanya merupakan tabungan atau investasi. 

Setelah arus kas berhasil dirinci, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca keuangan. Hal ini dilakukan dengan menghitung total aset—baik aset lancar maupun tidak lancar— dan total kewajiban. Selanjutnya, selisih antara keduanya disebut dengan kekayaan bersih. 
 

Diagnosa keuangan

Jika penghitungan arus kas dan kekayaan bersih sudah dilakukan, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan diagnosa keuangan. Pandji merincinya menjadi enam indikator berupa pertanyaan, yakni: 
 

1. Apakah arus kas bulanan positif? 

Keuangan yang sehat dapat dilihat dari arus kas yang positif. Jika hasilnya negatif, perlu dilakukan langkah penyelamatan agar tidak semakin membebani keuangan. Pada prinsipnya terdapat dua hal utama yag harus diterapkan jika arus kas negative, yakni pertama, me-review pengeluaran dan kedua adalah me-review penghasilan. 
 

2. Apakah kekayaan bersih positif? 

Kekayaan bersih mengindikasikan total aset masih lebih besar dibandingkan dengan total utang (baik jangka pendek maupun jangka panjang).  Jika kekayaan bersih Anda negatif, sudah saatnya untuk mengevaluasi utang konsumtif Anda. 
 

3. Apakah masih ada utang konsumtif? 

Utang konsumtif ini biasanya terkait dengan penggunaan kartu kredit. Pandji mengatakan bunga kartu kredit sangat tinggi sehingga imbal hasil yang didapatkan dari investasi justru akan tergerus. Oleh karena itu, dia menyarankan untuk segera melunasi utang-utang konsumtif tersebut. 
 

4. Apakah dana darurat sudah mencukupi? 

Dana darurat adalah simpanan uang yang tidak boleh diganggu gugat apalagi untuk kebutuhan konsumtif. Dana ini biasanya disimpan pada rekening terpisah dan dipakai ketika keadaan benar-benar darurat. Tujuannya adalah supaya saat kondisi tidak diinginkan terjadi, uang investasi masih aman.  Pandji menjelaskan dana darurat idealnya mencapai tiga kali dari pengeluaran bulanan. 
 

5. Apakah uang pertanggungan asuransi jiwa dan benefit asuransi kesehatan sudah ideal? 

Jika ingin memiliki asuransi, Pandji menyarankan untuk menyesuaikannya dengan kondisi keuangan. Khusus untuk jumlah preminya, angka yang disarankan berada di kisaran 10 persen dari total penghasilan kotor. 

Selain asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi kerugian seperti tempat tinggal atau kendaraan juga bisa menjadi pertimbangan. 
 

6. Apakah rasio keuangan sudah ideal? 

Rasio keuangan dalam keluarga bisa dilihat dari enam indikator yaitu: rasio likuiditas, rasio tabungan, rasio utang terhadap aset, rasio cicilan utang, rasio cicilan utang tanpa agunan, dan rasio kebangkrutan. Untuk rasio likuiditas, dihitung dengan rumus kas atau setara kas dibandingkan dengan pengeluaran bulanan. 

“Hal ini mengindikasikan berapa lama Anda dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan jika penghasilan tidak ada sama sekali. Rasio ini minimal adalah enam kali pengeluaran bulanan,” ujarnya. 

Selanjutnya, rasio tabungan dihitung dengan membandingkan antara tabungan dan pendapatan kotor. Rasio tabungan menjadi indikator yang menyatakan berapa persen dari pendapatan kotor yang disisihkan untuk konsumsi di masa depan dalam bentuk tabungan. 

Untuk pemula minimal 10 persen. Adapun jika masih single idealnya mampu menyisihkan 20 persen sampai dengan 40 persen dari penghasilan kotornya untuk menabung maupun investasi. 

Kemudian, rasio utang terhadap asset dihitung dengan membandingkan total hutang dan total aset. Dipergunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam membayar utang-utangnya. Nilai total utangnya harusnya lebih kecil dari total asetnya. 

Selanjutnya, rasio cicilan utang merupakan total pembayaran utang hulanan dibandingkan dengan penghasilan pencari nafkah utama bulanan. 

Menunjukan seberapa banyak dari dana penghasilan pencari nafkah utama untuk membayar cicilan utang. Idealnya, maksimal 30 persen. Jika sudah berada di kisaran 35 persen maka bisa dikategorikan berbahaya. 

Sementara itu, rasio cicilan utang tanpa agunan merupakan total pembayaran cicilan tanpa agunan bulanan dibandingkan dengan penghasilan utama bulanan. 

Rasio ini hampir sama dengan rasio cicilan utang, tetapi biasa digunakan untuk utang konsumtif dan utang jangka pendek yang tenornya kurang dari 1 tahun.

 Angka maksimal adalah 15 persen, sedangkan kategori berbahaya adalah 20 persen. Terakhir, rasio kebangkrutan yang merupakan nilai bersih kekayaan dibandingkan dengan total aset. 

Baca juga: Perlu Enggak sih Kita Menyewa Perencana Keuangan?

Rasio kebangkrutan menunjukkan persentase tingkat kemungkinan kebangkrutan seseorang. Angka minimal adalah 35 persen, tetapi idealnya berada di atas 50 persen. Melakukan financial check up memang agak merepotkan dan rumit. Namun, hal ini penting untuk mengukur seberapa sehat keuangan keluarga anda saat ini. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Segar Hingga Unik, Berikut 5 Kuliner Khas Pulau Sumbawa

BERIKUTNYA

Sejumlah Serial Ini Mendominasi Ajang Emmy Awards 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: