Incantation hingga Pengabdi Setan, Waspada Dampak Negatif Film Horor
13 July 2022 |
09:16 WIB
Musim panas jadi waktu yang tepat untuk film horor meramaikan sejumlah platform over the top (OTT) dan bioskop. Mulai dari Incantation yang berasal dari Taiwan dan rilis Jumat pekan lalu, hingga Pengabdi Setan 2 besutan sutradara tanah Air, Joko Anwar, yang akan tayang pada 4 Agustus 2022.
Sebelum itu, ada KKN di Desa Penari dari MD Pictures yang mampu menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 9,2 juta penonton. Film horor memang tengah naik daun karena penikmatnya cukup banyak dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: 5 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Film horor tentunya menghadirkan ketegangan dan sensasi menyeramkan bagi penontonnya. Terkadang ketakutan itu bisa menjadi terlalu nyata. Namun tahu kah kamu bahwa menonton film horor bisa memberikan efek nyata pada kesehatan mental?
Nah, berikut ini dampak menonton film horor bagi kesehatan mental.
Film horor mengandung trik psikologis yang menciptakan ilusi ketegangan dan bahaya melalui manipulasi gambar, suara, serta cerita. Meskipun otak kita sadar bahwa semua itu tidak nyata, namun tubuh secara bersamaan menilai seolah-olah itu nyata.
Direktur Eksekutif dari Anxiety and Stress Disorders Institute of Maryland Sally Winston mengatakan film horor dirancang untuk membangkitkan emosi tertentu seperti ketegangan, ketakutan, stres, dan keterkejutan. Ini dapat menyebabkan pelepasan hormon dalam tubuh seperti norepinefri , kortisol , dan adrenalin dari sistem saraf otonom.
Respons fisiologis dari hormon-hormon ini katanya bisa dilihat melalui pelebaran pupil mata, peningkatan denyut jantung, dan ketegangan otot. "Anda bisa merasa takut sementara pada saat yang sama mengetahui bahwa Anda aman," tutur psikolog itu dikutip dari Healthline, Rabu (13/7/2022).
Direktur Media Psychology Research Center Dr. Pamela Rutledge menerangkan memang adrenalin tersebut meningkat saat kamu menonton film horor. Namun euforia itu bisa muncul ketika kamu selesai menontonnya.
"Jadi, bahkan bagi mereka yang menikmati roller coaster emosional ini, film horor dan ketegangan dapat membuat lebih sulit untuk tidur," sebutnya.
Dia mengingatkan bahwa tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental.Dari riset yang terbit di National Library of Medicine pada 2010, menunjukkan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk berdampak negatif pada bagaimana otak memproses emosi di hari berikutnya. Hal ini dapat meningkatkan emosi negatif.
Kurang tidur juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Diperkirakan 90 persen orang dengan depresi mengalami kualitas tidur yang buruk. Bahkan kurang tidur meningkatkan risiko kematian karena bunuh diri pada orang dewasa.
Riset juga menunjukkan bahwa kurang tidur 3 malam berturut-turut atau lebih, menghasilkan distorsi persepsi, delusi, dan halusinasi. "Untuk individu yang sensitif, tidur juga dapat terganggu dengan meningternalisasi gambar (dari film) ke dalam mimpi," kata Rutledge.
Dengan kata lain, kengerian dari layar film dapat memicu mimpi buruk yang terbukti menganggu REM (tidur nyenyak) dan menyebabkan kualitas tidur terganggu.
Rutledge menerangkan kecemasan kronis meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan yang menimbulkan kejutan, sehingga membuat orang yang sudah stres dan cemas lebih cenderung merespons secara negatif.
Dia menyebut orang yang menderita sensitivitas kecemasan lebih cenderung mengalami dampak negatif dari menonton film horor. Kecenderungan untuk takut akan pikiran dan gambaran yang mengganggu dapat dipicu dan meningkatkan tingkat kecemasan atau kepanikan tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Sebelum itu, ada KKN di Desa Penari dari MD Pictures yang mampu menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 9,2 juta penonton. Film horor memang tengah naik daun karena penikmatnya cukup banyak dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: 5 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Film horor tentunya menghadirkan ketegangan dan sensasi menyeramkan bagi penontonnya. Terkadang ketakutan itu bisa menjadi terlalu nyata. Namun tahu kah kamu bahwa menonton film horor bisa memberikan efek nyata pada kesehatan mental?
Nah, berikut ini dampak menonton film horor bagi kesehatan mental.
1. Efek Fisiologis
Film horor mengandung trik psikologis yang menciptakan ilusi ketegangan dan bahaya melalui manipulasi gambar, suara, serta cerita. Meskipun otak kita sadar bahwa semua itu tidak nyata, namun tubuh secara bersamaan menilai seolah-olah itu nyata.
Direktur Eksekutif dari Anxiety and Stress Disorders Institute of Maryland Sally Winston mengatakan film horor dirancang untuk membangkitkan emosi tertentu seperti ketegangan, ketakutan, stres, dan keterkejutan. Ini dapat menyebabkan pelepasan hormon dalam tubuh seperti norepinefri , kortisol , dan adrenalin dari sistem saraf otonom.
Respons fisiologis dari hormon-hormon ini katanya bisa dilihat melalui pelebaran pupil mata, peningkatan denyut jantung, dan ketegangan otot. "Anda bisa merasa takut sementara pada saat yang sama mengetahui bahwa Anda aman," tutur psikolog itu dikutip dari Healthline, Rabu (13/7/2022).
2. Efek pada tidur
Direktur Media Psychology Research Center Dr. Pamela Rutledge menerangkan memang adrenalin tersebut meningkat saat kamu menonton film horor. Namun euforia itu bisa muncul ketika kamu selesai menontonnya.
"Jadi, bahkan bagi mereka yang menikmati roller coaster emosional ini, film horor dan ketegangan dapat membuat lebih sulit untuk tidur," sebutnya.
Dia mengingatkan bahwa tidur malam yang berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental.Dari riset yang terbit di National Library of Medicine pada 2010, menunjukkan bahwa kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk berdampak negatif pada bagaimana otak memproses emosi di hari berikutnya. Hal ini dapat meningkatkan emosi negatif.
3. Kesehatan mental
Kurang tidur juga dikaitkan dengan masalah kesehatan mental. Diperkirakan 90 persen orang dengan depresi mengalami kualitas tidur yang buruk. Bahkan kurang tidur meningkatkan risiko kematian karena bunuh diri pada orang dewasa.
Riset juga menunjukkan bahwa kurang tidur 3 malam berturut-turut atau lebih, menghasilkan distorsi persepsi, delusi, dan halusinasi. "Untuk individu yang sensitif, tidur juga dapat terganggu dengan meningternalisasi gambar (dari film) ke dalam mimpi," kata Rutledge.
Dengan kata lain, kengerian dari layar film dapat memicu mimpi buruk yang terbukti menganggu REM (tidur nyenyak) dan menyebabkan kualitas tidur terganggu.
4. Kecemasan
Rutledge menerangkan kecemasan kronis meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan yang menimbulkan kejutan, sehingga membuat orang yang sudah stres dan cemas lebih cenderung merespons secara negatif.
Dia menyebut orang yang menderita sensitivitas kecemasan lebih cenderung mengalami dampak negatif dari menonton film horor. Kecenderungan untuk takut akan pikiran dan gambaran yang mengganggu dapat dipicu dan meningkatkan tingkat kecemasan atau kepanikan tersebut.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.