Ilustrasi ketiak (Sumber gambar: Unsplash/Sakshi Patwa)

Simak Penyebab & Cara Mengusir Bau Badan yang Mengganggu

11 July 2022   |   15:32 WIB

Salah satu momok cukup menakutkan adalah ketika kalian memiliki bau badan. bisa saja dikucilkan atau dihindari oleh teman-teman sejawat. Bahkan, dijauhi oleh orang-orang di dalam transportasi umum. Soal bau badan ini, reputasi kalian menjadi pertaruhannya. 

Masalah bau badan memang enggak boleh dianggap sepele. Persoalan ini tidak hanya merugikan kalian, tetapi juga orang-orang sekitar. Untuk itu, kalian perlu mencari tahu penyebab dan segera mencari solusi atas persoalan ini. 
 

Penyebab bau badan

Terkait penyebab bau badan salah satunya berasal dari keringat. Memiliki keringat berlebih tentunya bisa menjerumuskan kalian kalian pada masalah bau badan. Walau tidak berbau, keringat dapat memunculkan bakteri yang membuat badan, khususnya area ketiak mengeluarkan aroma yang tidak sedap. 

Dihimpun dari Bisnis Indonesia Weekend edisi 4 September 2016, Dermatologis Independen Indonesia Eddy Karta mengatakan, pada umumnya keringat itu mengandung air dan garam. Keringat dihasilkan oleh dua kelenjar di lapisan kulit, yaitu ekrin dan apokrin. 
 

Baca juga: 3 Kiat Atasi Reaksi Alergi di Kulit Secara Alami


“Kelenjar ekrin biasanya muncul saat terjadi peningkatan suhu tubuh karena aktivitas fisik atau cuaca panas. Kelenjar tersebut memang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh kita,” jelasnya. 

Sementara itu, kelenjar apokrin yang biasanya mulai aktif saat memasuki usia pubertas mengandung lemak dan protein, yakni dua zat bahan makanan bagi bakteri. Hasil ekresi bakteri yang mengkonsumsi zat-zat di dalam keringat inilah yang menghasilkan bau badan tersebut. 
 

Faktor pemicu

Apabila jumlah bakteri tersebut meningkat maka pemecahan asam lemak pada keringat di permukaan kulit meningkat, sehingga menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau lebih menyengat lagi. Aroma dan jumlah keringat sendiri dipengaruhi oleh ras, jenis kelamin, usia, dan juga genetik.

Begitu juga dengan bau badan bisa disebabkan oleh emosional, ataupun pakaian ketat yang membuat sirkulasi udara kurang baik, seperti pakaian berbahan pollester yang memudahkan pengembangbiakan bakteri.

Beberapa makanan yang mengandung bahan tertentu seperti daging merah, bawang, kafein, dan makanan lain yang berbau tajam juga akan membuat keringat mengeluarkan bau yang lebih menyengat.
 

Mandi saja tidak cukup

 

Ilustrasi mandi (Sumber gambar: Unsplash/John Fornander)

Ilustrasi mandi (Sumber gambar: Unsplash/John Fornander)

Eddy mengatakan mandi memang akan membantu menjaga kebersihan. Namun, mandi saja tidak cukup bagi yang memiliki masalah bau badan karena hanya dilakukan beberapa kali sehari, sedangkan keringat bisa berlangsung sepanjang hari, terutama saat makan, emosional bergejolak, dan beraktivitas. 

Bagi kalian yang bermasalah dengan bau badan, tak ada salahnya menambah cara lain walaupun sudah rajin mandi. Salah satu cara mengurangi bau badan adalah dengan berpakaian yang bersih, nyaman, dan menyerap keringat. 
 

Cara mengurangi keringat

Selain itu, juga ada cara lain, yakni dengan mengurangi keringat pada daerah ketiak dengan meminimalkan peningkatan suhu tubuh. “Keringat di ketiak akan semakin bertambah saat suhu metabolisme tubuh meningkat atau saat ada ketegangan emosional,” terangnya. 

Banyak pula cara ekstrem, seperti prosedur injeksi botox bahkan sampai bedah kosmetik untuk pengangkatan jaringan kelenjar keringat di bawah kulit. Namun, umumnya banyak yang menggunakan anti-perspirant.
 

Perhatikan kulit ketiak 

Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa kulit ketiak ada yang halus dan ada yang kasar? Menurut Eddy, daerah ketiak memiliki banyak kelenjar keringat dan folikel rambut. Apabila tidak dibersihkan dengan baik maka akan terjadi penumpukan kulit mati yang menyebabkan area ketiak menebal dan kasar. 

“Kebiasaan mencukur yang keliru seperti mencukur terlalu pendek atau arah yang tidak tepat akan membuat sisa akar rambut menjadi kasar,” tuturnya. 

Apalagi, rambut yang tumbuh ke dalam permukaan kulit juga memudahkan kulit ketiak menjadi kasar dan iritasi. Sebagian kulit yang terkelupas karena mencukur yang dilakukan terus-menerus juga akan membuat permukaan kulit menjadi tidak rata dan kering. 

Itu sebabnya, saat mencukur kalian perlu menggunakan shaving cream sebelum bercukur dan mosturizing cream setelah bercukur untuk menjaga kehalusan kulit Anda. Selain itu, sebelum bercukur sebaiknya Anda membasahi terlebih dahulu kulit ketiak dengan air hangat dan lakukan pada malam hari. Hal ini bertujuan memberikan waktu bagi kulit untuk beristirahat setelah kegiatan tersebut. 
 

Mitos perawatan kulit ketiak 

Eddy menuturkan ada tiga mitos perawatan kulit ketiak yang ternyata tidak teruji kebenarannya, yakni pertama, air lemon dapat mencerahkan kulit ketiak. Faktanya, bahan asam segar yang terkandung dari buah lemon cukup berbahaya karena apabila kulit ketiak terjadi iritasi, maka asam ini akan menimbulkan rasa perih dan lecet serta membuat kulit kering lalu menghitam. 

Kedua, air daun sirih dapat mencerahkan kulit ketiak. Faktanya, dalam air daun sirih itu sebenarnya ada zat kimia basa yang juga berisiko menyebabkan iritasi. 

Baca juga: Simak 3 Alasan Pentingnya Merawat Kulit di Malam Hari sebelum Tidur

Ketiga, mitos mencukur bisa membuat rambut makin cepat tumbuh dan menebal. Faktanya, jumlah rambut ditentukan secara genetik dari jumlah folikel, begitu pula dengan kecepatan pertumbuhan rambut. “Yang benar adalah mencukur menjadikan ujung rambut tumpul sehingga terlihat lebih kasar. 

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

JIPFest Digelar September 2022, Undang Fotografer dari Berbagai Negara

BERIKUTNYA

12 Makanan Khas Samarinda yang Wajib Kalian Coba

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: