4 Tindakan Penanganan yang Harus Dilakukan saat Ada Korban Tenggelam

Baru-baru ini, artis Ayu Anjani mengalami musibah dengan kehilangan adik dan ibundanya akibat peristiwa kapal tenggelam di Labuan Bajo, Selasa (28/6/2022). Kecelakaan ini diumumkan melalui akun Instagram resminya dengan berbagai ungkapan maaf dan ucapan duka dari para sahabatnya.

Kasus kematian akibat tenggelam merupakan salah satu kasus yang terjadi di kawasan perairan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data WHO pada 2020, kasus kematian akibat tenggelam mencapai 4.518 atau 0,27 persen dari total kematian di Indonesia. Angka ini lebih rendah dari data Institute for Health Metrics and Evaluation (2017) yang menunjukkan 2,2 persen kematian akibat tenggelam di Indonesia.

Baca juga: Jangan Pakai Odol, Begini Pertolongan Pertama Tangani Luka Bakar

Dalam beberapa kasus, kematian dari kasus kematian akibat tenggelam bisa diperparah karena tidak adanya tindakan dari masyarakat yang ada di sekitar lokasi kejadian maupun orang-orang yang berada dalam kapal seperti kru dan kapten. Padahal, kehadiran bantuan dari masyarakat awam bisa menjadi tindakan preventif dari mengurangi risiko bertambahnya korban.

Dikutip dari situs resmi Palang Merah Inggris dan WebMD, berikut enam tindakan dari penanganan terhadap korban tenggelam yang harus Genhype ketahui.
 

Sebagai masyarakat awam, hal pertama yang harus dilakukan saat melihat adanya korban tenggelam yang meminta bantuan adalah memanggil paramedis melalui nomor gawat darurat 119. Pemanggilan bantuan bisa membantu masyarakat dan korban ketika membutuhkan penanganan tenaga medis profesional.

Pemanggilan bantuan secara umum dilakukan jika terlihat ada orang yang meminta bantuan dan berisiko tenggelam, masalah pernafasan atau berhenti bernafas akibat tenggelam, dan adanya kasus anak-anak yang hampir tenggelam.

Jika kesulitan menghubungi paramedis, Genhype bisa meminta bantuan kepada orang terdekat seperti penjaga pantai atau polisi laut (jika kecelakaan terjadi di kawasan perairan luas) atau meminta bantuan masyarakat setempat jika Genhype yang berusaha menyelamatkan korban.
 

Ketika Genhype berhasil menarik korban agar tidak tenggelam, segera keluarkan korban dari kawasan perairan ke tempat yang kering. Lalu, segera periksa kondisi korban melalui pernafasan atau adanya gerak di bagian dada.

Langkah ini bisa dimulai dari mendekatkan telinga ke bagian mulut dan hidung untuk mendengar dan merasakan adanya nafas, lalu menarik kepala korban ke depan dan beri nafas buatan melalui mulut. Pastikan juga untuk mencubit bagian hidung saat melakukan prosedur ini dan ulangi sebanyak lima kali.
 

Tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan dalam situasi ini adalah resusitasi jantung paru (RJP) atau yang biasa dikenal dengan CPR. Melansir Alodokter, tindakan ini bisa dilakukan untuk mengembalikan kemampuan bernafas dan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga aliran darah atau pernafasan bisa kembali berjalan serta mengurangi dan mencegah risiko kerusakan otak.

Langkah ini akan berbeda pada orang dewasa dan anak-anak, di mana CPR pada orang dewasa biasanya dilakukan dengan menekan dada bagian tengah dan melepaskannya sebanyak 30 kali. Pada anak-anak, CPR untuk korban tenggelam bisa dimulai dari pemberian nafas buatan dan dilanjutkan dengan CPR seperti orang dewasa. Jangan lupa untuk memeriksa nafas korban di sela-sela CPR.

Baca juga: Praktis, Buku Saku Ini Tunjukkan Cara Memberi Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa
 

Jika langkah pemberian nafas buatan dan CPR masih belum memberikan hasil, rekomendasi selanjutnya adalah dengan memberikan tambahan nafas buatan sebanyak dua kali, satu putaran tambahan CPR, dan dua kali nafas buatan jika paramedis masih belum datang dan korban masih belum sadar.