Jangan Pakai Odol, Begini Pertolongan Pertama Tangani Luka Bakar
06 December 2021 |
10:58 WIB
Erupsi Gunung Semeru menyebabkan puluhan warga mengalami luka bakar dari derajat ringan hingga berat. Tentu kondisi ini harus mendapat penanganan segera agar tidak menjadi serius yang bisa saja mengancam jiwa. Dalam pertolongan pertama korban luka bakar, Dokter Spesialis Kulit di RS Abdi Waluyo Arini Astasari Widodo menjelaskan semua tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Namun yang pasti, semua luka bakar harus dijaga tetap bersih dan perlu dibalut atau diperban dengan tepat tergantung pada tingkat keparahan luka.
"Mengobati rasa sakit pada orang tersebut adalah kuncinya, kontrol nyeri yang tidak memadai dapat mengganggu perawatan pada luka bakar," ujarnya dalam pesan singkat, Senin (6/12/2021).
Untuk pertolongan pertama, Arini menerangkan bahwa area luka bakar harus disiram dengan air dingin mengalir secara menyeluruh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan lepaskan semua pakaian yang terbakar.
"Jika area luka bakar terbatas, rendam area yang terdampak dalam air dingin selama 30 menit untuk mengurangi nyeri dan edema, serta meminimalkan kerusakan jaringan," jelasnya.
Kata Arini bisa juga mengompres area terbakar dengan air dingin, tetapi jangan sekali-kali menaruh es batu langsung pada kulit, karena akan merusak kulit.
"Jangan mengoleskan odol, mentega, minyak, telur, mayones, itu mitos," tegasnya.
Arini mengingatkan untuk tidak takut nembersihkan luka dengan air dan sabun. Menurutnya banyak yang berpikir bahwa luka tidak boleh di cuci dan justru menjadi infeksi.
Apabila luka bakar luas, setelah disiram air dingin, Arini mengimbau agar balut area yang terbakar (atau seluruh badan) untuk mencegah kehilangan panas dan hipotermia (temperature tubuh menurun drastis).
"Hipotermia merupakan risiko khusus pada anak kecil, sehingga harus waspada apakah anak-anak kedinginan atau menggigil. Bawa ke rumah sakit sesegera mungkin terutama 6 jam pertama," imbau Arini.
Editor Fajar Sidik
Namun yang pasti, semua luka bakar harus dijaga tetap bersih dan perlu dibalut atau diperban dengan tepat tergantung pada tingkat keparahan luka.
"Mengobati rasa sakit pada orang tersebut adalah kuncinya, kontrol nyeri yang tidak memadai dapat mengganggu perawatan pada luka bakar," ujarnya dalam pesan singkat, Senin (6/12/2021).
Untuk pertolongan pertama, Arini menerangkan bahwa area luka bakar harus disiram dengan air dingin mengalir secara menyeluruh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan lepaskan semua pakaian yang terbakar.
"Jika area luka bakar terbatas, rendam area yang terdampak dalam air dingin selama 30 menit untuk mengurangi nyeri dan edema, serta meminimalkan kerusakan jaringan," jelasnya.
Kata Arini bisa juga mengompres area terbakar dengan air dingin, tetapi jangan sekali-kali menaruh es batu langsung pada kulit, karena akan merusak kulit.
"Jangan mengoleskan odol, mentega, minyak, telur, mayones, itu mitos," tegasnya.
Arini mengingatkan untuk tidak takut nembersihkan luka dengan air dan sabun. Menurutnya banyak yang berpikir bahwa luka tidak boleh di cuci dan justru menjadi infeksi.
Apabila luka bakar luas, setelah disiram air dingin, Arini mengimbau agar balut area yang terbakar (atau seluruh badan) untuk mencegah kehilangan panas dan hipotermia (temperature tubuh menurun drastis).
"Hipotermia merupakan risiko khusus pada anak kecil, sehingga harus waspada apakah anak-anak kedinginan atau menggigil. Bawa ke rumah sakit sesegera mungkin terutama 6 jam pertama," imbau Arini.
Editor Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.