Bunda, Yuk Pahami Lagi Kenapa Bermain Jadi Stimulasi Terbaik Untuk Anak
29 June 2022 |
11:54 WIB
Usia balita (golden period) merupakan waktu yang tepat memberikan stimulasi kepada anak karena pada masa ini, otak anak berkembang dengan pesat. Ada beberapa potensi dasar yang harus dikembangkan dalam masa emas pertumbuhan anak agar otaknya juga berkembang dengan baik dan optimal.
Potensi dasar tersebut, pertama adalah komunikasi, yakni ketika anak mulai belajar melafalkan sesuatu dan mengajak seseorang untuk berinteraksi. Kedua, emosi, yakni para orang tua harus selalu bijak untuk selalu mengontrol dan mengelola emosi sang anak.
Baca juga: 8 Tip Bermain Aman & Nyaman di Taman Hiburan
Ketiga, kognitif, yaitu kemampuan anak untuk mengembangkan cara berpikir, yang akan berpengaruh pada kecerdasan dan pengetahuannya.
Kemudian, yang terakhir adalah gerak kasar dan gerak halus. Gerak kasar ini merupakan kemampuan anak untuk melakukan gerakan dengan beban-beban berat seperti bola, sedangkan gerak halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan benda-benda yang lebih kecil dan halus seperti manik-manik.
Psikolog anak Ayoe Sutomo mengatakan potensi dasar terse but bisa berkembang dengan baik jika otak mendapatkan stimulasi yang baik dan seim bang. Selain dari ASI, imunisasi, dan gizi yang lengkap, para orang tua sekarang paling sering lupa memberikan stimulasi multi sensori.
Stimulasi multisensori pada anak ini melatih kemampuan pancaindra anak, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan peraba. Kegiatan anak yang bisa dijadikan para orang tua sebagai media pembelajaran dan stimulasi yang maksimal adalah saat mandi dan bermain.
“Selalu jadikan mandi sebagai kegiatan yang menyenang kan bersama anak. Saat mandi, anak mendapatkan stimu lasi dari kelima indra, dan orang tua bisa memberikan percakapan yang baik, sentuhan, dan wangi-wangian peralatan mandi yang berkualitas,” kata Ayoe.
Dengan mandi bersama, anak juga mendapatkan beberapa manfaat, di antaranya lebih mengenal suara orang tua, mengenal tekstur dan membentuk bonding emotion antara anak dan orang tua. Namun, ketika anak sudah berusia tiga tahun dan mengenal jenis kelamin, biasakan kegiatan mandi bersama ini dilakukan oleh orang tua yang sejenis dengan anak.
Baca juga: Kembangkan Imajinasi Anak dengan Bermain & Bercerita
Selain itu, bermain juga bisa merangsang dan berpengaruh besar terhadap kemampuan motorik kasar, motorik halus, dan kognisi anak. Sebaiknya, orang tua menghindari penggunaan kata ‘jangan’ atau ‘tidak’, sehingga anak memiliki kemampuan bereksplorasi dan menyalurkan kelebihan energinya.
Semua yang dilakukan anak adalah hal baik jika membawa kebahagiaan pada diri anak, tinggal orang tua yang memberi pemahaman tentang bahaya dan lain sebagainya. “Karena dunia anak adalah bermain, jangan sampai salah dalam memberi larangan, bisa jadi kita sedang melarangnya belajar mengenal sebuah pengetahuan,” kata Ayoe.
Dengan bermain, orang tua juga bisa membantu anak mengembangkan kemampuan kognitif, misalnya melalui permainan yang mengenalkan bentuk, ukuran, tekstur, warna, dan angka. Intinya, semua kegiatan sehari-hari merupakan stimulasi pada anak.
Catatan redaksi: artikel dikutip dari BI Weekend edisi 14 Juni 2015.
Editor: Fajar Sidik
Potensi dasar tersebut, pertama adalah komunikasi, yakni ketika anak mulai belajar melafalkan sesuatu dan mengajak seseorang untuk berinteraksi. Kedua, emosi, yakni para orang tua harus selalu bijak untuk selalu mengontrol dan mengelola emosi sang anak.
Baca juga: 8 Tip Bermain Aman & Nyaman di Taman Hiburan
Ketiga, kognitif, yaitu kemampuan anak untuk mengembangkan cara berpikir, yang akan berpengaruh pada kecerdasan dan pengetahuannya.
Kemudian, yang terakhir adalah gerak kasar dan gerak halus. Gerak kasar ini merupakan kemampuan anak untuk melakukan gerakan dengan beban-beban berat seperti bola, sedangkan gerak halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan benda-benda yang lebih kecil dan halus seperti manik-manik.
Psikolog anak Ayoe Sutomo mengatakan potensi dasar terse but bisa berkembang dengan baik jika otak mendapatkan stimulasi yang baik dan seim bang. Selain dari ASI, imunisasi, dan gizi yang lengkap, para orang tua sekarang paling sering lupa memberikan stimulasi multi sensori.
Stimulasi multisensori pada anak ini melatih kemampuan pancaindra anak, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan peraba. Kegiatan anak yang bisa dijadikan para orang tua sebagai media pembelajaran dan stimulasi yang maksimal adalah saat mandi dan bermain.
“Selalu jadikan mandi sebagai kegiatan yang menyenang kan bersama anak. Saat mandi, anak mendapatkan stimu lasi dari kelima indra, dan orang tua bisa memberikan percakapan yang baik, sentuhan, dan wangi-wangian peralatan mandi yang berkualitas,” kata Ayoe.
Dengan mandi bersama, anak juga mendapatkan beberapa manfaat, di antaranya lebih mengenal suara orang tua, mengenal tekstur dan membentuk bonding emotion antara anak dan orang tua. Namun, ketika anak sudah berusia tiga tahun dan mengenal jenis kelamin, biasakan kegiatan mandi bersama ini dilakukan oleh orang tua yang sejenis dengan anak.
Baca juga: Kembangkan Imajinasi Anak dengan Bermain & Bercerita
Selain itu, bermain juga bisa merangsang dan berpengaruh besar terhadap kemampuan motorik kasar, motorik halus, dan kognisi anak. Sebaiknya, orang tua menghindari penggunaan kata ‘jangan’ atau ‘tidak’, sehingga anak memiliki kemampuan bereksplorasi dan menyalurkan kelebihan energinya.
Semua yang dilakukan anak adalah hal baik jika membawa kebahagiaan pada diri anak, tinggal orang tua yang memberi pemahaman tentang bahaya dan lain sebagainya. “Karena dunia anak adalah bermain, jangan sampai salah dalam memberi larangan, bisa jadi kita sedang melarangnya belajar mengenal sebuah pengetahuan,” kata Ayoe.
Dengan bermain, orang tua juga bisa membantu anak mengembangkan kemampuan kognitif, misalnya melalui permainan yang mengenalkan bentuk, ukuran, tekstur, warna, dan angka. Intinya, semua kegiatan sehari-hari merupakan stimulasi pada anak.
Catatan redaksi: artikel dikutip dari BI Weekend edisi 14 Juni 2015.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.