Anak bermain komputer (ilustrasi-shutterstock)

7 Tips Parenting yang Tepat pada Era Digital

20 June 2021   |   16:24 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

Era digital menuntut para orang tua untuk melek teknologi. Pasalnya, penerapan pola asuh dan pendidikan menjadi lebih menantang lantaran harus berebut pengaruh dengan membanjirnya berbagai media hiburan yang mudah diakses dalam berbagai platform digital.

Kemajuan teknologi bisa menjadi peluang sekaligus tantangan, serta bisa mendekatkan ataupun menjauhkan hubungan anak dan orang tua. Untuk itu sangat penting bagi orang tua untuk melek teknologi sebagai bagian dari keterampilan dalam parenting.

Pasalnya, usia anak-anak tentunya membutuhkan sosok pendamping yang cakap dalam memberi arahan dan panduan selama berselancar di internet, bermain game, menonton video streaming dan berbagai aktivitas digital lainnya.

Jangan sampai ketidakmampuan orang tua dalam menerapkan parenting pada era digital, malah menjatuhkan pilihan pola asuh tertutup. Tindakan untuk melarang anak-anak berinternet bukanlah pilihan bijak, karena dalam media digital ini justru masih lebih banyak hal-hal positif yang bisa dimaksimalkan untuk pendidikan dan pengasuhan.

Nah pertanyaannya sekarang bagaimana sih pola asuh yang pas diterapkan untuk anak-anak pada era digital ini. Simak beberapa tips dari Adhira Nyi Mas Diane Wulansari, psikolog anak dan keluarga yang disarikan dari laporan Bisnis Indonesia Weekend.

Bangun komunikasi yang positif dan efektif.
Orang tua harus bisa membangun komunikasi yang positif dan efektif dengan anak-anak. Pola pengasuhan ini melibatkan berbagai aspek pemenuhan hak anak, seperti aspek kasih sayang,  karakter, intelektual, dan keselamatan.   
Anak sangat membutuhkan kasih sayang dari orang tua. Dengan memberikan kasih sayang kepada anak, orang tua akan bisa membangun hubungan yang sehat. Hal kecil yang bisa dilakukan misalnya membantu anak saat mengerjakan PR sekolah.

Bermain bersama.
Orang tua seharusnya memahami hak anak untuk bermain bersamanya dan juga hak untuk memiliki lingkungan yang bersahabat guna mendukung tumbuh kembang anak. “Kadang-kadang orang tua sibuk sama gawai, enggak ada hubungan emosional sama anak, cuma fisik. Bermain bersama dibutuhkan pada era digital,” jelasnya.

Terapkan proteksi dan aturan main.
Orang tua juga harus bisa menjaga keselamatan dan keamanan anak. Beri keamanan pada komputer dan gadget anak dengan menerapkan filter konten yang biasanya tersedia pada setiap gadget dan aplikasi. Selain itu, ajarkan pula anak untuk tidak sembarangan mem-posting sesuatu agar memahami bahwa menyebarkan sesuatu itu memiliki konsekuensi dan harus dipertanggungjawabkan sehingga anak mulai sadar hukum.

Menyeimbangkan aktivitas virtual dengan dunia nyata.
Orang tua perlu terlibat secara langsung dalam kegiatan fisik. Misalnya, ketika anak menonton masak-masakan di Youtube, orang tua mengajaknya untuk mempraktikkan di dapur.
“Lakukan praktik. Sebab itu menyangkut kesehatan dan keselamatan anak. Kalau cuma nonton itu one way, tetapi kalau praktik dan didampingi, maka seimbang dan anak jadi selamat,” tuturnya.

Alasan anak-anak zaman sekarang menyukai Youtube tidak lain karena orang tua mereka yang kurang kreatif. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk bisa mengikuti apa yang anak-anak pelajari di internet. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa kebersamaan anak dan orang tua bisa berkurang akibat pengaruh teknologi.

Buat Kesepakatan
Dampak kecanduan menjadi hal yang kerap mengkhawatirkan orang tua ketika mengizinkan anak akrab dengan teknologi. Agar hal tersebut tidak terjadi, orang tua perlu membuat kesepakatan terlebih dahulu dengan anak sebelum mengizinkan anak memiliki atau membuka gadget.

Kesepakatan tersebut bisa dikreasikan sendiri oleh orang tua. Misalnya, mengizinkan anak membuka handphone jika telah selesai mengerjakan PR. Kemudian, jika anak berhasil menjalankan kesepakatan tersebut, beri apresiasi, misalnya uang jajan dinaikkan atau dibelikan buku baru.

Perlu diketahui, perilaku anak terbentuk karena empat hal, salah satunya adalah kecanduan, lalu ketergantungan pada siapa yang lebih dipercaya, siapa yang lebih menyenangkan, dan siapa yang lebih lama menemani

Tanamkan nilai-nilai.
Hal penting dalam pola asuh anak adalah pembangunan karakter. Penanaman nilai moral atau agama bukan hanya tugas guru di sekolah. Namun paling dominan justru diperankan oleh orang tua di rumah. Penanaman konsep moral ini makin penting mengingat saat ini banyak orang pintar, namun tidak memiliki adab yang baik. Orang tua juga perlu menginformasikan tentang pentingnya pendidikan sejak usia anak-anak hingga dewasa, agar mereka siap menghadapi tantangan di masa depan. 

Memberi pendidikan seks.
Orang tua perlu memberikan pemahaman kepada anak mereka tentang kesiapan masa pubertas dan  mengajarkan tentang pendidikan seks sedini mungkin sebagai bagian dari ilmu pengetahuan. Sebab, jika anak tidak diberikan imun dan kesiapan saat memasuki masa pubertas, kecenderungan untuk terpapar konten-konten berbau erotis sangat besar, yang dikhawatirkan bisa berdampak negatif bagi perkembangan di masa remaja. (Bisnis Indonesia Weekend)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Peringati World Refugee Day, Ini 5 Fakta Penting tentang Sejarah Pengungsi

BERIKUTNYA

Xiaomi Patenkan Teknologi Sound Charging, Apa itu?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: