Lukisan lanskap Paul Cezanne Mont Sainte-Victoire (c. 1902–06). (Sumber gambar: The Metropolitan Museum of Art)

Paul Cézanne, Seniman yang Karyanya Berpengaruh Pada Perkembangan Seni Abad ke-20

27 June 2022   |   20:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Paul Cezanne adalah seorang pelukis yang lahir di Paris, Prancis. Seniman yang hidup pada 1838 – 1906 tersebut telah membuat banyak karya, dan berpengaruh bagi perkembangan seni pada abad ke-20. Cezanne dikenal dengan serial lukisan lanskap seperti Mont Sainte-Victoire (c. 1902–06) yang mewakili aspek ruang dalam dan desain datar.

Dilansir dari laman Sotheby’s, Cezanne pertama kali melukis dengan tema-tema romantis atau klasik dengan penggunaan warna gelap dan sapuan-sapuan kuas yang ekspresif. Dia juga kerap melukis langsung dari alam. Tidak hanya itu, sang pelukis juga kerap melakukan eksperimen-eksperimen untuk menciptakan dimensi dalam objeknya.

Karya Clairire (The Glade) dengan medium cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 100,32 x 81,2 cm adalah salah satu karyanya yang termasuk dalam fase iklim dalam produksi artistik di mana sang seniman mengeksekusi sejumlah karya terbaiknya, yakni karya-karya yang memiliki pengaruh penting pada perkembangan seni abad 20.

(Baca juga: Kenapa Lukisan Mona Lisa Karya Leonardo da Vinci Dilindungi Kaca Antipeluru?)

Selama dekade terakhir karirnya, motif sang seniman berkembang dalam dua arah yang berbeda. Pertama, dicontohkan oleh banyak pandangannya yang terlambat tentang Mont Sainte-Victoire. Sang seniman menggambarkan pemandangan terbuka dan luas yang didominasi oleh rasa kebebasan dan kelapangan.

Kedua, dalam karya Clairirie, dia berfokus pada pemandangan hutan lebat dari pertumbuhan liar di mana sebagian kecil dari langit terlihat. Sebelumnya, Cezanne menciptakan rasa perspektif dengan menempatkan elemen latar depan dan latar belakang dalam kontras yang dramatis.
 


Komposisi karya dalam Clairirie didominasi oleh sekelompok pohon memanjang, tersebar di sekitar kanvas, yang daunnya digambarkan dalam guratan pendek ke atas. Sapuan kuas gestur seperti itu berkontribusi pada rasa gerakan vertikal dalam komposisi dan perkuat dengan perlakuan serupa pada cat di semak hutan.

Dia mengkombinasikan pewarnaan itu dengan sapuan kuas yang diperluas, dan memungkinkannya mencapai tingkat abstraksi yang tumbuh dalam lanskapnya. Setelah menolak metode tradisional rendering perspektif, sang seniman membangun struktur spasial komposisi murni dengan menyandingkan bentuk dan warna yang berbeda.

Dia menciptakan komposisi yang dinamis dan seimbang secara visual dengan mengontraskan rendering batang pohon yang relatif mulus dan beberapa cabang pohon yang terbuka dengan sapuan kuas dedaunan yang lebih terlihat staccato.

Balai lelang Sotheby's berhasil menjual karya Clairire (The Glade) seharga US$41,69 juta pada 17 Mei 2022. Penjualan ini lebih tinggi dari estimasinya, yakni US$30 Juta – US$40 juta.

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Gelang Pintar Huawei Band 7 Rilis di Indonesia, Cek Spek & Harganya!

BERIKUTNYA

Ini Tiga Perusahaan Makanan dan Minuman Terbesar Dunia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: