Film Gangubai Kathiawadi, Gaungkan Suara dari Kaum Marjinal India
06 June 2022 |
18:36 WIB
Film Bollywood yang berlatar di distrik lampu merah Mumbai, India telah menyentuh hati jutaan penonton. Film itu adalah Gangubai Kathiawadi (2022), bercerita tentang wanita yang dipaksa menjadi pekerja seks, setelah diperdagangkan ke distrik lampu merah Kamathipura.
Karakter Gangubai diperankan oleh aktris Alia Bhatt dengan cerdik. Dia menunjukkan paras cantik seorang anak perempuan ketika menari di bawah sinar bulan, bermimpi untuk menjadi seorang bintang. Sampai suatu hari dia terpikat oleh pacarnya, Ramnik Lal (Varun Kapoor) yang menjanjikan masa depan di Mumbai di mana dia bisa menjadi bintang film.
Ternyata, Ramnik menjualnya ke rumah bordil, milik Madam Sheela (Seema Pahwa) yang kejam. Sutradara Sanjay Leela Bhansali memetakan perjalanan Gangubai dalam gaya sinematik.
Baca juga: Diangkat Jadi Film, Ini Histori di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh
Tidak terima dengan perlakuan sang madam dan lelaki hidung belang yang merendahkan harga diri perempuan di distrik ini, Gangubai beberapa kali menunjukkan perlawanan.
Aksi pemberontakan pertamanya adalah mengatur perjalanan ke bioskop untuk para pekerja di rumah bordil Madam Sheela. Bertahun-tahun kemudian, dia mengadakan acara nonton film di lingkungan itu sebagai strategi pemilihan daerah yang sedang berlangsung.
Karakter Gangubai diperankan oleh aktris Alia Bhatt dengan cerdik. Dia menunjukkan paras cantik seorang anak perempuan ketika menari di bawah sinar bulan, bermimpi untuk menjadi seorang bintang. Sampai suatu hari dia terpikat oleh pacarnya, Ramnik Lal (Varun Kapoor) yang menjanjikan masa depan di Mumbai di mana dia bisa menjadi bintang film.
Ternyata, Ramnik menjualnya ke rumah bordil, milik Madam Sheela (Seema Pahwa) yang kejam. Sutradara Sanjay Leela Bhansali memetakan perjalanan Gangubai dalam gaya sinematik.
Baca juga: Diangkat Jadi Film, Ini Histori di Balik Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh
Tidak terima dengan perlakuan sang madam dan lelaki hidung belang yang merendahkan harga diri perempuan di distrik ini, Gangubai beberapa kali menunjukkan perlawanan.
Aksi pemberontakan pertamanya adalah mengatur perjalanan ke bioskop untuk para pekerja di rumah bordil Madam Sheela. Bertahun-tahun kemudian, dia mengadakan acara nonton film di lingkungan itu sebagai strategi pemilihan daerah yang sedang berlangsung.
Film biopik Gangubai Kathiawadi (2022) tayang di Netflix. (Dok. Netflix)
Semua orang terus mengatakan padanya bahwa dia terlihat seperti bintang film. Serasi dengan kalimat terakhir dari film, yang agak hilang dalam terjemahan, “She came here to become a heroine, but she ended up as cinema.”
Gangu hidup di bawah tekanan Sheela, tetapi dia berhasil menunjukkan tekadnya dengan kepribadian sekeras baja. Usai Sheela mencoba untuk mengembalikan otoritasnya dengan membiarkan Gangu dilecehkan oleh preman, Gangubai membuat langkah berisiko dengan mencari perlindungan kepada mafia setempat, Rahim Lala (Ajay Devgn).
Cara ini berhasil dan dalam semalam, Gangubai menjadi wanita muda berpengaruh dengan misi untuk memperbaiki kondisi kerja yang lebih baik dan mengambil alih rumah bordil Sheela sesaat setelah sang madam meninggal.
Pengaruhnya di komunitas ini kemudian mendorong Gangubai untuk mencalonkan diri pada pemilihan lokal, mengatur kampanye tentang hak-hak pekerja seks dan berhasil menang.
Ini semua terjadi dengan latar belakang India pada 1950-an dan 1960-an, tetapi masalah yang sama masih diperjuangkan sampai sekarang.
Film biopik Gangubai Kathiawadi (2022) tayang di Netflix. (Dok. Netflix)
Kelompok rentan
Pekerja seks adalah salah satu kelompok paling terpinggirkan di India. Kendati prostitusi legal di India, sebagian besar kegiatan terkait seperti pengemis, mucikari, dan menjalankan rumah bordil adalah kejahatan. Artinya, pekerja seks sering berhadapan dengan polisi.
Sebagian besar dari mereka tidak punya hak pilih, tidak bisa membuka rekening bank atau mengakses subsidi negara karena tidak memiliki dokumen identitas yang diperlukan, dan banyak yang akhirnya terjebak dalam utang setelah mengambil pinjaman dari rentenir.
Aktor Seema Pahwa, yang berperan sebagai Madam Sheela Maasi dalam film tersebut, mengatakan bahwa dia menerima banyak tanggapan dari pekerja seks selama pemutaran khusus yang dia hadiri bersama mereka.
Dia berharap film ini akan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak pekerja seks, termasuk dalam profesi, dan bertindak sebagai katalis untuk masa depan mereka.
"Ini adalah peran besar yang harus dimainkan media ... untuk menciptakan kesadaran. Sangat menyedihkan bahwa isu-isu yang diangkat bertahun-tahun yang lalu masih relevan," katanya.
Sebagian besar dari mereka tidak punya hak pilih, tidak bisa membuka rekening bank atau mengakses subsidi negara karena tidak memiliki dokumen identitas yang diperlukan, dan banyak yang akhirnya terjebak dalam utang setelah mengambil pinjaman dari rentenir.
Aktor Seema Pahwa, yang berperan sebagai Madam Sheela Maasi dalam film tersebut, mengatakan bahwa dia menerima banyak tanggapan dari pekerja seks selama pemutaran khusus yang dia hadiri bersama mereka.
Dia berharap film ini akan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak pekerja seks, termasuk dalam profesi, dan bertindak sebagai katalis untuk masa depan mereka.
"Ini adalah peran besar yang harus dimainkan media ... untuk menciptakan kesadaran. Sangat menyedihkan bahwa isu-isu yang diangkat bertahun-tahun yang lalu masih relevan," katanya.
Film biopik Gangubai Kathiawadi (2022) tayang di Netflix. (Dok. Netflix)
Kisah heroik Gangubai mungkin terdengar seperti fantasi girlboss yang mustahil. Namun, sosoknya benar-benar ada.
Diadaptasi dari Mafia Queens of Mumbai, sebuah buku nonfiksi oleh jurnalis S. Hussain Zaidi dan Jane Borges, mengangkat kisah Gangubai Kothewali yang melakukan sebagian besar hal yang dikaitkan dengan dirinya dalam film tersebut, termasuk bertemu dengan perdana menteri Jawaharlal Nehru untuk melegalkan pekerjaan seks.
Gangubai Harjivandas, yang terkenal sebagai Gangubai Kothewali, adalah seorang pekerja seks India dan madam rumah bordil di daerah Kamathipura di kota Mumbai, India, pada 1960-an.
Dia dilahirkan sebagai Ganga Harjeevan Das Kathiawadi pada 1939 di Kathiawar, dengan keluarga pengacara yang berpengaruh. Dia adalah satu-satunya anak perempuan di keluarganya, sehingga dia dimanjakan oleh orang tuanya.
Gangubai belajar di sekolah negeri di daerah Gujarat. Meskipun dia telah menyelesaikan pendidikan dasarnya hingga SMP, dia tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Baca juga: Dibintangi Rio Dewanto, Simak Fakta-fakta Menarik Film Horor Thailand 'The Antique Shop'
Dia kemudian jatuh cinta dengan salah satu pegawai ayahnya dan melarikan diri bersamanya ke Mumbai pada usia 16 tahun. Gangubai muda terpikat oleh industri film Mumbai, dan ingin mencoba peruntungannya di kota besar. Namun, hidupnya berubah ketika kekasihnya menjualnya ke rumah bordil untuk imbalan seharga 500 rupee.
Editor: Dika Irawan
Diadaptasi dari Mafia Queens of Mumbai, sebuah buku nonfiksi oleh jurnalis S. Hussain Zaidi dan Jane Borges, mengangkat kisah Gangubai Kothewali yang melakukan sebagian besar hal yang dikaitkan dengan dirinya dalam film tersebut, termasuk bertemu dengan perdana menteri Jawaharlal Nehru untuk melegalkan pekerjaan seks.
Gangubai Harjivandas, yang terkenal sebagai Gangubai Kothewali, adalah seorang pekerja seks India dan madam rumah bordil di daerah Kamathipura di kota Mumbai, India, pada 1960-an.
Dia dilahirkan sebagai Ganga Harjeevan Das Kathiawadi pada 1939 di Kathiawar, dengan keluarga pengacara yang berpengaruh. Dia adalah satu-satunya anak perempuan di keluarganya, sehingga dia dimanjakan oleh orang tuanya.
Gangubai belajar di sekolah negeri di daerah Gujarat. Meskipun dia telah menyelesaikan pendidikan dasarnya hingga SMP, dia tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi.
Baca juga: Dibintangi Rio Dewanto, Simak Fakta-fakta Menarik Film Horor Thailand 'The Antique Shop'
Dia kemudian jatuh cinta dengan salah satu pegawai ayahnya dan melarikan diri bersamanya ke Mumbai pada usia 16 tahun. Gangubai muda terpikat oleh industri film Mumbai, dan ingin mencoba peruntungannya di kota besar. Namun, hidupnya berubah ketika kekasihnya menjualnya ke rumah bordil untuk imbalan seharga 500 rupee.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.