Sadhguru, pelopor gerakan Save Oil (Sumber gambar: https://www.consciousplanet.org/)

Gerakan Save Soil: Kondisi Tanah di Bumi Mencemaskan

06 June 2022   |   06:47 WIB
Image
Dika Irawan Asisten Konten Manajer Hypeabis.id

Isu perubahan iklim, emisi karbon, polusi udara, kelangkaan air, sering mengemuka setiap kali orang berbicara tentang masalah lingkungan.  Namun, sangat sedikit sekali orang yang berbicara tentang tanah. Padahal persoalannya tak kalah penting dan menkhawatirkannya, dibandingkan dengan yang lain. 

Tanah termasuk salah satu sumber kehidupan. Kebutuhan manusia didapat dari elemen ini. Sayangnya, pertanian, penggundulan hutan, dan faktor lainnya menurunkan serta mengikis lapisan tanah pada tingkat mencemaskan. Sama seperti persoalan lingkungan lainnya, tanah juga berada dalam situasi yang tidak aman. 

Dalam laman resmi gerakan ini, consciousplanet.org, diperkirakan di seluruh dunia, 52% lahan pertanian sudah terdegradasi. Jika hal ini dibiarkan maka bukan tak mungkin kelangsungan umat manusia akan terancam. 

Baca juga: 5 Film & Serial Dokumenter untuk Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Terpinggirnya persoalan tanah ini kemudian mendorong Sadhguru, yogi dan mistikus asal India meluncurkan gerakan sosial Save Soil atau Selamatkan Tanah pada 2022. Gerakan ini didirikan untuk mengatasi krisis tanah dengan menyatukan orang-orang dari seluruh dunia untuk peduli terhadap masalah tanah. 

Selain itu, lewat gerakan ini dia mengajak sejumlah negara untuk melembagakan kebijakan dan tindakan nasional gunakan meningkatkan kandungan organik di Tanah yang dapat diolah.

Gerakan ini memiliki tiga fokus utama. Pertama, mengalihkan perhatian dunia ke persoalan tanah yang sekarat. Kedua, menginspirasi 3,5 miliar orang untuk mendukung pengalihan kebijakan dalam menjaga, memelihara, dan mempertahankan tanah. Ketiga, mendorong perubahan kebijakan nasional di 193 negara agar lebih peduli terhadap pemeliharaan dan peningkatan kandungan organik tanah hingga 3-6%. 

Dikutip dari hindustantimes.com, pada Maret 2022, Sadhguru memulai perjalanan 100 hari dengan sepeda motor, dimulai dari Parliament Square London, Inggir. Ini adalah tanda dimulainya gerakan Save Soil. Sadhguru selanjutnya mengkampanyekan gerakan ini di seluruh Eropa, Timur Tengah, melewati 27 negara dalam perjalanan menuju India. 

Sadhguru tidak memulai gerakan lingkungan ini secara spontan. Melainkan, dia sudah memulainya sejak 1990-an. Diawali dari gerakan menghijaukan perbukitan di Velliangiri, Tamil Nadu, India. Setelah itu, gerakan tersebut menyebar secara luas ke seluruh negara bagian. Pada 2017, menggagas gerakan lingkungan Rally for Rivers. Melalui gerakan ini bertujuan untuk merevitalisasi sungai-sungai yang menipis dengan cepat di India. 

Jagadish "Jaggi" Vasudev Sadhguru adalah seorang pemimpin spiritual dari India. Dia pun dikenal sebagai guru spiritual dan yogi. Dia mendirikan yayasan, Isha Foundation, dengan jaringan sukarelawan di seluruh dunia mencapai 16 juta orang. Melalui yayasan ini, dia menggerakkan berbagai program, mulai dari yoga, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. 

Selama bertahun-tahun, Sadhguru telah meluncurkan berbagai gagasan terhadap perbaikan lingkungan. Hal itu terbukti dari gagasannya tentang Proyek GreenHands, Rally for Rivers and Cauvery Calling. Program-program itu sepenuhnya bergerak pada penanganan masalah lingkungan, juga penduduk di dalamnya. 
 

Konser musik

Baru saja, Isha Foundation menggelar konser streaming bertajuk Voice For Soil untuk memperingati Hari Lingkungan Dunia. Disiarkan secara langsung dari Filipina, pada Minggu (5/6/2022) waktu setempat, konser ini menghadirkan sejumlah musisi mancanegara. 

Mereka adalah Boobay (Filipina), El Gamma Penumbra (pemenang Asia's Got Talent), Datuk Ramli Ibrahim (Malaysia), Joey Ayala (Filipina), Leah Patricio (Grand Finalist The Voice) &, Tal Wilkenfeld (Australia/USA), The Boyz PH (Filipina), Fryda Lucyana (Indonesia), dan Pepita Curtis (Filipina). 

Pada kesempatan, musisi asal Indonesia, Fryda Lucyana membawakan lagu bertemakan alam, yaitu Berita Kepada Kawan karya Ebiet G. Ade, serta Kemarau karya The Rollies. 


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

30 Aktor Korea Terpopuler Bulan Ini, Son Sukku My Liberation di Posisi Teratas

BERIKUTNYA

Mopah hingga Ngloram, Intip 7 Bandara Indonesia dengan Desain Arsitektur Unik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: