Pilek Kelamin, Ini Risikonya
15 June 2021 |
20:56 WIB
Genhype pernah pilek kan? Kondisi ketika hidung mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun terus menerus.
Nah, ternyata pilek juga bisa terjadi di alat kelamin lho. Dalam istilah medis, pilek pada alat kelamin dikenal sebagai gonore atau kencing nanah.
Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Anthony Handoko menerangkan gonore adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi bakteri neisseria gonorrhoeae.
Bakteri ini tertarik pada selaput lendir dari tubuh atau pada daerah hangat dan lembap di saluran reproduksi, seperti leher rahim, saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, dan di uretra pada wanita dan laki-laki.
Biasanya, gonore ditularkan ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk seks oral dan anal, atau melakukan kontak dengan cairan tubuh penderitanya.
Risiko tinggi terjadi kepada mereka yang sering berganti-ganti pasangan ditambah tidak memakai alat kontrasepsi berupa komdom. Selain itu, gonore juga bisa menyerang pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, orang dengan riwayat infeksi menular seksual (IMS) atau yang positif HIV, serta pekerja seks komersial.
"Faktor risiko gonore yaitu mereka yang berusia produktif 15-49 tahun, memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman, mengobati diri sendiri dengan membeli obat yang tanpa anjuran dokter, sehingga mengalami masa inkubasi yang pendek," terang Anthony.
Gonore disebut pilek kelamin karena salah satu gejala yang dialami penderitanya yakni keluarnya cairan seperti ingus pada alat kelamin.
Anthony menerangkan biasanya penderita terutama pria, akan merasakan panas atau terbakar ketika buang air kecil. Diikuti oleh gejala lain berupa frekuensi buang air kecil yang cukup sering, keluarnya nanah (tetesan cairan berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan) dari penis.
Gonore juga bisa menyebabkan bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis serta nyeri pada testis.
Sementara pada perempuan, gejalanya sulit terdeteksi sebab bisa menyerupai infeksi jamur vagina pada umumnya. Biasanya, gejala paling sering yakni keluarnya cairan dari vagina seperti berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan. Lalu ketika buang air kecil, adanya sensasi nyeri dan rasa panas.
Frekuensi buang air kecil pun cukup sering. Beberapa penderita mengalami bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi, rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual, rasa nyeri juga dirasakan pada perut bagian bawah atau nyeri panggul.
Gejala lainnya yakni terjadi pembengkakan pada vulva, rasa terbakar atau panas di tenggorokan ketika sudah melakukan oral seks, serta demam.
Andrey menegaskan jika tidak diobati, wanita bisa mengalami penyakit radang panggul karena infeksi bisa menyebar lebih lanjut di saluran genital bagian atas.
Infeksi pun dapat menyebar lebih jauh ke saluran tuba dan menyebabkan kehamilan ektopik atau infertilitas. Infeksi kemudian dapat menyebar lebih jauh dan mempengaruhi perut dan hati.
Mengerikan ya. Jadi untuk kamu kaum milenial, berusahalah menghindari risiko terinfeksi gonore.
Editor: Indyah Sutriningrum
Nah, ternyata pilek juga bisa terjadi di alat kelamin lho. Dalam istilah medis, pilek pada alat kelamin dikenal sebagai gonore atau kencing nanah.
Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Anthony Handoko menerangkan gonore adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang disebabkan infeksi bakteri neisseria gonorrhoeae.
Bakteri ini tertarik pada selaput lendir dari tubuh atau pada daerah hangat dan lembap di saluran reproduksi, seperti leher rahim, saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, dan di uretra pada wanita dan laki-laki.
Biasanya, gonore ditularkan ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk seks oral dan anal, atau melakukan kontak dengan cairan tubuh penderitanya.
Risiko tinggi terjadi kepada mereka yang sering berganti-ganti pasangan ditambah tidak memakai alat kontrasepsi berupa komdom. Selain itu, gonore juga bisa menyerang pria yang berhubungan seks dengan sesama pria, orang dengan riwayat infeksi menular seksual (IMS) atau yang positif HIV, serta pekerja seks komersial.
"Faktor risiko gonore yaitu mereka yang berusia produktif 15-49 tahun, memiliki perilaku seksual aktif yang tidak aman, mengobati diri sendiri dengan membeli obat yang tanpa anjuran dokter, sehingga mengalami masa inkubasi yang pendek," terang Anthony.
Gonore disebut pilek kelamin karena salah satu gejala yang dialami penderitanya yakni keluarnya cairan seperti ingus pada alat kelamin.
Anthony menerangkan biasanya penderita terutama pria, akan merasakan panas atau terbakar ketika buang air kecil. Diikuti oleh gejala lain berupa frekuensi buang air kecil yang cukup sering, keluarnya nanah (tetesan cairan berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan) dari penis.
Gonore juga bisa menyebabkan bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis serta nyeri pada testis.
Sementara pada perempuan, gejalanya sulit terdeteksi sebab bisa menyerupai infeksi jamur vagina pada umumnya. Biasanya, gejala paling sering yakni keluarnya cairan dari vagina seperti berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan. Lalu ketika buang air kecil, adanya sensasi nyeri dan rasa panas.
Frekuensi buang air kecil pun cukup sering. Beberapa penderita mengalami bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi, rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual, rasa nyeri juga dirasakan pada perut bagian bawah atau nyeri panggul.
Gejala lainnya yakni terjadi pembengkakan pada vulva, rasa terbakar atau panas di tenggorokan ketika sudah melakukan oral seks, serta demam.
Andrey menegaskan jika tidak diobati, wanita bisa mengalami penyakit radang panggul karena infeksi bisa menyebar lebih lanjut di saluran genital bagian atas.
Infeksi pun dapat menyebar lebih jauh ke saluran tuba dan menyebabkan kehamilan ektopik atau infertilitas. Infeksi kemudian dapat menyebar lebih jauh dan mempengaruhi perut dan hati.
Mengerikan ya. Jadi untuk kamu kaum milenial, berusahalah menghindari risiko terinfeksi gonore.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.