Ilustrasi anak mulai suka pakai makeup. (Sumber foto: Karolina Grabowska/Pexels)

Bunda, Lakukan 5 Hal Ini saat Anak Mulai Coba-Coba Bersolek

30 May 2022   |   17:42 WIB

Memasuki usia balita, anak-anak biasanya cenderung suka meniru tingkah laku orang-orang di sekitarnya. Bunda tidak perlu khawatir bila Si Kecil tiba-tiba mengacak-acak peralatan riasan (makeup) bahkan mulai mencoba-coba memakai kosmetik di meja rias. 

Hal ini sangat wajar terjadi pada balita perempuan karena dia memang sedang berusaha meniru apa yang dilakukan ibunya. Psikolog Efnie Indrianie mengatakan anak perempuan yang sudah mulai menirukan kegiatan berdandan perempuan dewasa adalah hal yang wajar. Pada usia 3 tahun ke atas, anak sudah mulai mencerna dengan baik kegiatan yang ada di sekelilingnya hingga sampai pada tahap mulai menirukan kebiasaan yang dilihatnya.

“Bagi anak perempuan, secara gender anak pasti akan menyadari dirinya perempuan dan harus bertingkah laku layaknya perempuan. Perilaku perempuan yang paling mudah dia tirukan adalah perilaku sang ibu,” katanya.

Baca juga: Bunda, Yuk Siapkan Fisik & Mental Anak agar Siap Kembali ke Sekolah

Namun, terkadang perilaku yang banyak dilakukan di masyarakat Indonesia sekarang ini malah menjadikan anak sebagai obyek yang bisa dibentuk dan diberikan segala yang tidak didapatkan sang ibu pada masa kecilnya.

Di sini yang salah, saat anak mulai mengerti akan kebutuhan dasarnya, tugas sang ibu bukanlah membentuk kepribadiannya tetapi cukup dengan mengarahkan dan membantu kesulitan sang anak. Berikut ini langkah-langkah yang dapat bunda lakukan dalam mengarahkan anakyang mulai doyan berdandan:

1. Berikan kebutuhan sesuai usianya.

Mulailah dengan memberikan baju dan aksesori yang sesuai dengan usia anak.  Kemudian ajarkan juga pada anak untuk selalu bertingkah laku baik dan berpenampilan sopan. Ibu juga harus mengajarkan bahwa kecantikan bukanlah hal patut dibanggakan melainkan disyukuri.
 

2. Gali talenta anak.

Selanjutnya, masuk pada rumus kecantikan mind, body, dan soul. Setelah anak menyadari bahwa kecantikan hanya untuk disyukuri bantulah anak untuk menggali talenta dan potensi dirinya yang bis dikembangkan dengan baik serta bermanfaat bagi lingkungannya.

Dengan ini, cantik yang dimiliki tidak hanya berguna bagi dirinya tetapi juga untuk lingkungan sekitarnya. Biasanya, jika anak mulai diberikan pondasi dasar yang kuat dalam berpenampilan dan berperilaku akan menjadikannya seseorang yang lebih berkarakter.
 

3. Bentuk inner motivation dan inner power,

Menginjak usia remaja dan dewasa, tentunya anak tidak akan menginginkan sesuatu yang berlebihan dari dirinya. Bagaimanapun bentuk tubuh dan warna kulitnya, akan dikelola sebaik mungkin, sehingga tidak menjadi kecenderungan masalah utama yang akan mengalihkan perhatian dirinya dalam mengolah potensi diri.

“Jadi biarkanlah anak kita menjadi cantik. Cantik untuk membentuk inner motivation dan inner power, dengan cantik berarti cukup. Cantik dari hati tapi bukan dari standar model atau selebritis,” kata Efnie.
 

4. Awasi Si Kecil saat menggunakan perlengkapan makeup.

Tetap awasi Si Kecil saat menggunakan perlengkapan makeup ibu, terutama yang berpotensi membahayakan keselamatannya. Jangan sampai anak terluka atau tersengat listrik karena menggunakan peralatan tersebut.  Berikan juga penjelasan kepada anak tentang tujuan berdandan.
 
Pilihlah peralatan kosmetik yang aman bagi si kecil, misalnya untuk bedak, lotion, atau minyak wangi. Apalagi, kulit balita dan anak-anak, tentunya tidak sama dengan orang dewasa.
 

5. Berikan penjelasan dan pemahaman

Bunda perlu memberikan penjelasan dan pemahaman kepada Si Kecil, tentang penggunaannya dan peralatan mana yang boleh dipakai dan tidak. Jangan sampai anak memasukkan lipstik atau bedak ke dalam mulutnya.

Berikan juga pemahaman kepada anak, tentang kapan waktunya boleh berdandan. Kalau untuk ke sekolah atau sekadar bermain bersama teman-temannya, cukup berikan bedak dan lotion khusus anak. Beda halnya kalau ingin menghadiri pesta ulang tahun temannya.

Baca juga: Mencegah Efek Negatif Game Online pada Anak

Berikan arahan kepada anak tentang dandanan yang pantas dan tidak untuk anak seusia dia. Dengan begitu, anak tidak lagi meniru dandanan seperti orang dewasa. 

(Catatan redaksi: Artikel ini telah terbit di Bisnis Indonesia Minggu edisi 3 Mei 2015 dengan beberapa penyesuaian penulisan dengan konten Hypeabis.id)

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Pura-pura Jadi Lansia, Lukisan Mona Lisa Dilempar Kue oleh Pengunjung

BERIKUTNYA

Supaya Enggak Boring, Begini Cara Mengaplikasikan Seni Tiga Dimensi dalam Ruang Kerja

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: