Supaya Enggak Boring, Begini Cara Mengaplikasikan Seni Tiga Dimensi dalam Ruang Kerja
30 May 2022 |
18:15 WIB
Karya seni, apapun bentuknya terbukti selalu bisa menghadirkan suasana dan mood tertentu pada hunian. Tak hanya untuk kepentingan rumah tinggal saja, karya seni visual juga bisa dimanfaatkan di area ruang kerja atau kantor.
Variasi karya seni dekoratif untuk hunian tidak hanya terbatas pada lukisan atau instalasi berbingkai saja. Belakangan juga mulai muncul ragam karya seni visual baru yang cukup menawan. Salah satunya adalah karya seni 3 dimensi atau 3D.
Dalam Bisnis Indonesia Weekly edisi April 2018, Arsitek Cosmas Gozali mengatakan, untuk keperluan area kerja, karya seni akan memberi stimulasi mood yang beragam. Oleh karenanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menimbulkan efek dan kesan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Baca juga: Langkah Demi Langkah Mendesain Rumah dengan Konsep Shabby Chic
“Art termasuk karya seni 3D, di manapun tempatnya an sangat baik untuk menstimulasi cara berpikir dan produktivitas kerja. Namun, semua tergantung pada temanya apa, yang paling penting adalah keseimbangan atau balance yang dihadirkan baik dari pemilihan warna maupun bentuknya,” katanya.
“Jadi tidak ada alasan misalnya tidak ada space atau ruang yang cukup besar, visual seperti mural ini bisa dihadirkan di mana saja. Bisa ditembok yang agak besar, ataupun di sudut-sudut ruangan. Hal yang paling penting adalah bagaimana membuat setiap sudut ruangan sebagai piece of art,” jelasnya.
Bentuk visual yang disarankannya adalah bentuk-bentuk geometrik yang terkesan edgy. Namun, menurutnya, pemilihan bentuk ini harus disesuaikan kembali dengan komposisi dan keseimbangan tema yang ditawarkan. Jika terlalu banyak unsur geometrik, suasana ruang kerja menurutnya akan terkesan kaku.
“Misalnya bisa juga dipadukan dengan bentuk-bentuk lengkung seperti kurva, tetapi jangan terlalu banyak kurvanya juga karena bentuk seperti itu cenderung membuat kesan yang santai. Harus ada keseimbangan,” ucapnya.
Di samping warna dan bentuk, dia juga menyarankan untuk menambahkan kata-kata motivasi pada mural di dinding. Menurutnya, dengan penambahan unsur visual seperti itu akan membuat mural lebih bisa dinikmati saat para pekerja berinteraksi dengan ruang.
Meski begitu, menurutnya hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah keberagaman karakteristik dari penghuni area kerja. Konsep karya seni visual 3D yang dipilih, hendaknya mempertimbangkan hal itu agar dapat mencakup selera sebagian besar penghuni ruangan.
Editor: Dika Irawan
Variasi karya seni dekoratif untuk hunian tidak hanya terbatas pada lukisan atau instalasi berbingkai saja. Belakangan juga mulai muncul ragam karya seni visual baru yang cukup menawan. Salah satunya adalah karya seni 3 dimensi atau 3D.
Dalam Bisnis Indonesia Weekly edisi April 2018, Arsitek Cosmas Gozali mengatakan, untuk keperluan area kerja, karya seni akan memberi stimulasi mood yang beragam. Oleh karenanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menimbulkan efek dan kesan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Baca juga: Langkah Demi Langkah Mendesain Rumah dengan Konsep Shabby Chic
“Art termasuk karya seni 3D, di manapun tempatnya an sangat baik untuk menstimulasi cara berpikir dan produktivitas kerja. Namun, semua tergantung pada temanya apa, yang paling penting adalah keseimbangan atau balance yang dihadirkan baik dari pemilihan warna maupun bentuknya,” katanya.
Penempatan karya 3D
Cosmas megatakan, penempatan mural 3D ini dapat dapat memanfaatkan space dan bentuk ruangan yang beragam. Efek ilusi optik yang menipu mata bisa menjadi dekorasi yang menyenangkan untuk dipandang mata. Suasana kantor akan terasa lebih menyenangkan dan produktif dengan mural 3D ini.“Jadi tidak ada alasan misalnya tidak ada space atau ruang yang cukup besar, visual seperti mural ini bisa dihadirkan di mana saja. Bisa ditembok yang agak besar, ataupun di sudut-sudut ruangan. Hal yang paling penting adalah bagaimana membuat setiap sudut ruangan sebagai piece of art,” jelasnya.
Bentuk visual yang disarankan
Dari segi bentuk atau citraan visualnya, Cosmas menyarankan untuk tidak membuat mural yang menawarkan suasana vakansi. Gambar seperti gunung dan laut menurutnya malah akan mengurangi semangat bekeja dan membuat orang malas.Bentuk visual yang disarankannya adalah bentuk-bentuk geometrik yang terkesan edgy. Namun, menurutnya, pemilihan bentuk ini harus disesuaikan kembali dengan komposisi dan keseimbangan tema yang ditawarkan. Jika terlalu banyak unsur geometrik, suasana ruang kerja menurutnya akan terkesan kaku.
“Misalnya bisa juga dipadukan dengan bentuk-bentuk lengkung seperti kurva, tetapi jangan terlalu banyak kurvanya juga karena bentuk seperti itu cenderung membuat kesan yang santai. Harus ada keseimbangan,” ucapnya.
Pemilihan warna
Selain itu, dari segi pemilihan warna, Cosmas menyarankan untuk memadukan warna-warna turunan yang sifatnya cerah seperti paduan warna kuning, oranye, dan hijau. Dia tidak menyarankan menggunakan warna-warna primer yang lebih keras saat diterima retina manusia.Di samping warna dan bentuk, dia juga menyarankan untuk menambahkan kata-kata motivasi pada mural di dinding. Menurutnya, dengan penambahan unsur visual seperti itu akan membuat mural lebih bisa dinikmati saat para pekerja berinteraksi dengan ruang.
Meski begitu, menurutnya hal yang paling penting untuk dipertimbangkan adalah keberagaman karakteristik dari penghuni area kerja. Konsep karya seni visual 3D yang dipilih, hendaknya mempertimbangkan hal itu agar dapat mencakup selera sebagian besar penghuni ruangan.
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.