Lansia seiring waktu akan kehilangan memori. (Sumber gambar : Pexels/Tristan Le)

Yuk Rawat Lansia, Kenali Risiko Alzheimer yang Bisa Bikin Pikun

29 May 2022   |   23:18 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pikun atau demensia, istilah awam yang menggambarkan lupa terhadap sesuatu ini sering disematkan pada orang lanjut usia (lansia). Kondisi tersebut bukan hanya kehilangan memori, namun juga kesulitan untuk berpikir, memecahkan masalah, hingga menurunnya kemampuan berbahasa dan bersosialisasi.

Dalam peringatan Hari Lanjut Usia Nasional yang jatuh setiap 29 Mei, penting untuk memahami kondisi medis yang bisa saja terjadi para orang tua kita yang sudah lansia. 

Pada kasus tertentu, demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit seperti Alzheimer. Psikiatri dari RS Pondok Indah dokter. Zulvia Oktanida Syarif menerangkan penyakit Alzheimer adalah suatu gangguan neurodegeneratif yang ditandai dengan penurunan daya kognitif dan perilaku, hingga mengganggu fungsi sosial dan okupasional seseorang.

"Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Demensia ada berbagai jenis, salah satunya Demensia Alzheimer," ujar wanita yang karib disapa Vivi itu.

Baca juga: Konsumsi 10 Makanan Ini Guna Mencegah Risiko Demensia

Penyakit ini timbul bukan hanya karena satu faktor. Faktor risiko Alzheimer yakni usia di atas 65 tahun, genetik atau adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit tersebut, faktor lingkungan seperti paparan bahan aluminium, cedera kepala, dan penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, serta diabetes.

Gejala paling umum dari Alzheimer selain hilangnya memori adalah salah mengenali orang, tempat, dan waktu. Lansia yang mengalami penyakit ini sulit berkomunikasi, mengalami depresi dan delusi. "Seperti keyakinan yang kuat, yang beda dari realita, misal meyakini barangnya hilang dicuri," terang Vivi.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Vivi menegaskan apabila ada gejala mudah lupa, jangan dimaklumi namun konsultasikan segera ke dokter.

Baca juga: Olahraga Teratur Dapat Mencegah Risiko Demensia

Terlebih, Alzheimer bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi gizi seimbang, hindari rokok dan narkoba. Kemudian kelola stres, bersosialisasi, gunakan otak untuk belajar hal baru atau keterampilan baru. Bisa dengan bermain teka teki silang, hingga berdansa Poco-poco guna menghafal memori seperti gerakan dengan musik.

"Ketika sudah terjadi, Alzheimer tidak bisa sembuh. Pengobatan hanya memperlambat perburukan gejala," tegas Vivi.
 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Pasangan Muda Wajib Tahu Ini, Kredit Rumah atau Ngontrak Dulu Ya?

BERIKUTNYA

Bikin Galau, Kahitna Ungkap Lagi Cerita Cinta di Panggung BNI Java Jazz Festival 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: