Ilustrasi. (Sumber gambar: Pexels/Mikhail Nilov)

Berbagai Masalah Utama yang dihadapi Pasangan Muda Indonesia, dari Fulus hingga Jealous

25 May 2022   |   16:18 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Ada mitos yang dipercaya banyak orang bahwa saat bertemu dengan pasangan yang tepat maka tidak ada konflik yang akan menghambat suatu hubungan. Pada kenyataannya setiap hubungan akan mengalami masa-masa sulit yang harus dilewati.

Dua orang dalam satu hubungan tidak serta-merta menjadi satu orang yang sama, justru masing-masing menjadi bagian dari diri mereka yang lebih baik.

Tiap orang datang dengan masalah dan rasa sakit sendiri dan berbagi hidup dengan orang lain setiap hari tidak selalu jadi hal yang mudah dilakukan. Semua pasangan akan menghadapi beberapa atau setidaknya satu masalah besar.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Hubungan Pasangan ala Wedding Agreement The Series

Sebuah survei terbaru yang dirilis oleh Alvara dan Viu mengungkapkan persoalan-persoalan yang dialami oleh pasangan muda saat ini. 

Adapun survei ini terinspirasi dari respon pecinta drama Viu Original, Assalamualaikum Calon Imam 2, yang menghadirkan konflik rumah tangga pasangan muda, Alif (Miller Khan) dan Fisya (Mentari De Marelle). 

Karakter pasangan ini menghadapi badai rumah tangga dengan sejumlah persoalan yang melibatkan orang-orang terdekat.

“Drama ini merupakan cerminan persoalan pasangan muda secara umum di Indonesia, tentang keluarga baru yang harus berhadapan dengan konflik rumahtangga dan karier,” ujar Indra Gunawan, sutradara Assalamualaikum Calon Imam 2.

 

Ilustrasi konseling pasangan. (Sumber gambar: Pexels/cottonbro)

Ilustrasi konseling pasangan. (Sumber gambar: Pexels/cottonbro)


Empat masalah utama

Dalam survei yang melibatkan lebih dari 600 responden dari tujuh kota besar di Indonesia, para pasangan muda berusia 20 – 35 tahun ini mengakui empat masalah utama konflik mereka, yaitu perbedaan pendapat (31,4 persen), persoalan keuangan (27,1 persen), perilaku (23,4 persen) dan kecemburuan (20,9 persen). 

Mereka bahkan menyatakan bahwa bantuan penasihat pernikahan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Hal yang menarik, temuan ini juga mengungkap bahwa konflik perbedaan pendapat banyak dialami pasangan yang belum memiliki anak. Sementara persoalan keuangan lebih banyak dialami pada pasangan yang sudah memiliki anak.
 

Penyebab hubungan berakhir

Survei ini juga menanyakan perilaku yang membuat hubungan pernikahan berakhir. Hasilnya, 46,2 persen responden mengaku bahwa perselingkuhan adalah akhir dari segalanya. Hanya 19,1 persen yang menjawab perilaku suka memukul atau tindakan kekerasan.
 

Kunci pernikahan langgeng

Lantas, apa yang membuat pernikahan makin kuat? Sebanyak 35 persen responden menjawab saling menghargai satu sama lain dan diikuti menjaga komitmen pernikahan (26,3 persen). Sabar dan mengalah menempati posisi ketiga dengan menjaring 16,3 persen.

Di samping itu, survei ini juga menunjukkan bawa wanita memang memiliki saluran untuk menceritakan masalah pernikahan dibandingkan pria. 

Pria hanya memiliki tujuh saluran, sementara wanita memiliki 12 saluran. Para responden mengakui bahwa mereka mengadukan persoalan rumah tangga kepada orangtua (42,8 persen), Yang Maha Kuasa (35 persen), dan teman (30,6 persen). 

Baca juga: Ehm, Ini 9 Tanda Pasangan Kalian Belum Move On

Survei ini menjaring pendapat responden dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Banjarmasin dan Makassar.

Saksikan juga:

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Kalian Lagi Merintis Usaha? Perencana Keuangan Ingatkan Pentingnya Memisahkan Uang Pribadi dan Bisnis

BERIKUTNYA

Ramai Flu Singapura, Ini Gejala dan Cara Menanganinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: