3 Persiapan Penting untuk Kuliah di Luar Negeri
23 May 2022 |
16:08 WIB
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China. Pepatah bijak yang menyerukan agar setiap orang terus belajar dan menambah pengetahuan meskipun hingga ke seberang lautan itu terasa begitu akrab di telinga. Kini kuliah di luar negeri semakin menjadi tren dan kian diminati masyarakat, termasuk pada masa pagebluk Covid-19 ini.
Upaya mendapatkan pendidikan bertaraf internasional tidak lepas dari tujuan untuk berkarier cemerlang dan memenangkan persaingan global pada masa depan. Saat ini, begitu banyak pilihan dan tawaran yang diberikan oleh sekolah atau universitas di luar negeri. Pertimbangan untuk memilih jurusan pendidikan dan negara tujuan belajar tidak jauh berbeda dengan memilih universitas di dalam negeri.
Namun, banyaknya pilihan justru mendorong peminat agar lebih selektif dalam memilih kampus di luar negeri. Nah buat Genhype yang bercita-cita untuk kuliah di luar negeri dalam waktu dekat ini, berikut beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan.
Paling penting adalah melakukan riset jurusan, universitas, dan negara tujuan. Usai diputuskan mana yang cocok maka perlu dilihat persyaratan dari sisi akademik dan kemampuan berbahasa. Tidak kalah penting dilihat dari peringkat dunia, kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan di mancanegara. Meski demikian, Tidak semua lulusan luar negeri akan lebih unggul dibandingkan lulusan di dalam negeri. Semuanya tergantung pada soft skill setiap individu.
Baca juga: 5 Tips untuk Dapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri
Membayar deposit uang kuliah tentu beda-beda setiap universitas. Ada yang mensyaratkan biaya kuliah setengah tahun pertama harus bayar di muka. Untuk biaya pendidikan sekitar US$3.000-US$40.000 per tahun, tergantung negara tujuan.
Adapun untuk biaya hidup rata-rata di seluruh negeri mulai dari US$400-US$2.000 per bulan. Jumlah tersebut dialokasikan untuk membayar sewa tempat tinggal, makan, uang saku, dan transportasi [perkiraan pada tahun 2015].
Sebab banyak universitas abal-abal yang juga menawarkan beasiswa abal-abal. Ketika lulus, ijazahnya tidak dapat [diterima] di dunia kerja. Jadi jangan asal ambil [tawaran], salah-salah universitas yang dituju abal-abal dan bermasalah.
Meski demikian, perlu disadari bahwa mendapatkan sertifikat kelulusan dari universitas internasional memang tidak menjadi jaminan moncernya karier seseorang. Faktor asal sekolah atau univesitas hanya menyumbang 50% terhadap kesuksesan seseorang.
Pastinya seseorang yang berkarakter, berkompetensi, dan mampu beradaptasi pada lingkungan baru akan mudah diserap oleh dunia kerja. Secara umum, keunggulan lulusan kampus luar negeri adalah mereka memiliki penguasaan berbahasa asing dan pengalaman bergaul dengan bangsa lain yang akan memperkaya wawasan saat mengambil keputusan.
Dewasa ini, dunia kerja lebih menekankan pada kemampuan kepribadian (attitude) untuk willing to work, think outside the work, dan working smartly.
Baca juga: 4 Hal Penting biar Enggak Galau setelah Lulus Kuliah
Catatan: Materi dirangkum dari artikel Harian Bisnis Indonesia Minggu, edisi 3 Mei 2015 berjudul PIlah-Pilih Universitas di Luar Negeri dengan narasumber Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Illah Sailah, Deputy Director of Marketing and Sales SUN Education Group Winny Kurniawati, Muhammad Abduhzen, Direktur Eksekutif Institut for Education Reform, Pengamat pendidikan Stefanus Kartono, Student Counsellor Nuffic Neso Indonesia Inty Dienasari, dan CEO Noizu Toku Toku Wibisono Sudjono.
Editor: Fajar Sidik
Upaya mendapatkan pendidikan bertaraf internasional tidak lepas dari tujuan untuk berkarier cemerlang dan memenangkan persaingan global pada masa depan. Saat ini, begitu banyak pilihan dan tawaran yang diberikan oleh sekolah atau universitas di luar negeri. Pertimbangan untuk memilih jurusan pendidikan dan negara tujuan belajar tidak jauh berbeda dengan memilih universitas di dalam negeri.
Namun, banyaknya pilihan justru mendorong peminat agar lebih selektif dalam memilih kampus di luar negeri. Nah buat Genhype yang bercita-cita untuk kuliah di luar negeri dalam waktu dekat ini, berikut beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan.
1. Riset jurusan, universitas dan negara tujuan.
Faktor yang melandasi keputusan untuk menimba ilmu di luar negeri biasanya karena jurusan yang ingin diambil tidak tersedia di Tanah Air, tetapi tingkat akreditasi di dunia lebih tinggi. Selain itu, pertimbangan mendapatkan jaringan global dan belajar budaya baru merupakan pijakan bagi mahasiswa yang ingin berkarier di luar negeri.Paling penting adalah melakukan riset jurusan, universitas, dan negara tujuan. Usai diputuskan mana yang cocok maka perlu dilihat persyaratan dari sisi akademik dan kemampuan berbahasa. Tidak kalah penting dilihat dari peringkat dunia, kualitas pendidikan di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan di mancanegara. Meski demikian, Tidak semua lulusan luar negeri akan lebih unggul dibandingkan lulusan di dalam negeri. Semuanya tergantung pada soft skill setiap individu.
Baca juga: 5 Tips untuk Dapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri
2. Persiapkan aspek kognitif dan biaya.
Faktor kemampuan berbahasa dan adaptasi perbedaan budaya, dan sisi kognitif anak harus menjadi pertimbangan. Setelah semua dipenuhi, maka perlu dilakukan perhitungan kemampuan dari sisi finansial untuk biaya kuliah dan biaya hidup selama di luar negeri.Membayar deposit uang kuliah tentu beda-beda setiap universitas. Ada yang mensyaratkan biaya kuliah setengah tahun pertama harus bayar di muka. Untuk biaya pendidikan sekitar US$3.000-US$40.000 per tahun, tergantung negara tujuan.
Adapun untuk biaya hidup rata-rata di seluruh negeri mulai dari US$400-US$2.000 per bulan. Jumlah tersebut dialokasikan untuk membayar sewa tempat tinggal, makan, uang saku, dan transportasi [perkiraan pada tahun 2015].
3. Perhatikan rekam jejak kampus.
Hal lain yang perlu dipersiapkan dalam memilih universitas di luar negeri adalah meneliti rekam jejak dan kualitas lembaga pendidikan yang dituju. Yang perlu dilihat adalah akreditasi, peringkat univesitas di dunia, dan kualitas beasiswa.Sebab banyak universitas abal-abal yang juga menawarkan beasiswa abal-abal. Ketika lulus, ijazahnya tidak dapat [diterima] di dunia kerja. Jadi jangan asal ambil [tawaran], salah-salah universitas yang dituju abal-abal dan bermasalah.
Meski demikian, perlu disadari bahwa mendapatkan sertifikat kelulusan dari universitas internasional memang tidak menjadi jaminan moncernya karier seseorang. Faktor asal sekolah atau univesitas hanya menyumbang 50% terhadap kesuksesan seseorang.
Pastinya seseorang yang berkarakter, berkompetensi, dan mampu beradaptasi pada lingkungan baru akan mudah diserap oleh dunia kerja. Secara umum, keunggulan lulusan kampus luar negeri adalah mereka memiliki penguasaan berbahasa asing dan pengalaman bergaul dengan bangsa lain yang akan memperkaya wawasan saat mengambil keputusan.
Dewasa ini, dunia kerja lebih menekankan pada kemampuan kepribadian (attitude) untuk willing to work, think outside the work, dan working smartly.
Baca juga: 4 Hal Penting biar Enggak Galau setelah Lulus Kuliah
Catatan: Materi dirangkum dari artikel Harian Bisnis Indonesia Minggu, edisi 3 Mei 2015 berjudul PIlah-Pilih Universitas di Luar Negeri dengan narasumber Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Illah Sailah, Deputy Director of Marketing and Sales SUN Education Group Winny Kurniawati, Muhammad Abduhzen, Direktur Eksekutif Institut for Education Reform, Pengamat pendidikan Stefanus Kartono, Student Counsellor Nuffic Neso Indonesia Inty Dienasari, dan CEO Noizu Toku Toku Wibisono Sudjono.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.