Pola kerja hibrida berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan (Sumber gambar: Unsplash/Sigmund)

Wah, Kerja Hybrid Ternyata Bikin Karyawan Indonesia Lebih Sejahtera dan Produktif

18 May 2022   |   20:14 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Setelah pandemi Covid-19 menyerang, salah satu aktivitas keseharian yang paling terdampak adalah pekerjaan. Kini, kita tak lagi melulu harus bekerja dari kantor tapi sudah banyak menerapkan pola kerja jarak jauh (remote) atau pola kombinasi yang dikenal dengan sebutan hibrida (hybrid). 

Terkait dengan pola kerja yang makin familiar ini, studi terbaru dari perusahaan siber Cisco menemukan bahwa pekerjaan hibrida telah meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan, keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, dan kinerja para pekerja. 

Sementara itu, organisasi atau perusahaan juga mendapatkan manfaat dari pola kerja ini yakni tingkat produktivitas karyawan yang lebih tinggi. Untuk itu, Cisco memberikan rekomendasi agar organisasi dapat membangun budaya inklusif dan pengaturan kerja hibrida untuk menunjang kesejahteraan karyawan dan produktivitas perusahaan.

Studi bertajuk "Employees are ready for hybrid work, are you?” menemukan bahwa sekitar 56 persen karyawan di Indonesia mengatakan bahwa kualitas kerja mereka telah meningkat, dan 53 persen menyatakan produktivitasnya juga meningkat dengan sistem kerja ini. 

Selain itu, sebanyak 77 persen responden di dalam negeri juga merasa bahwa peran mereka sekarang dapat dilakukan dengan sukses dari jarak jauh seperti yang telah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir. 

Kendati begitu, hanya satu dari empat atau sekitar 25 persen karyawan Indonesia yang berpikir bahwa perusahaan mereka sangat siap untuk menerapkan pola kerja hibrida atau jarak jauh seutuhnya pada masa mendatang. 

Managing Director Cisco Indonesia Marina Kacaribu mengatakan bahwa dua tahun terakhir telah menjadi pengalaman yang berharga untuk karyawan dan perusahaan bahwa pekerjaan saat ini tidak harus dilakukan secara langsung di kantor, tapi bisa dijalankan dari berbagai lokasi. 

“Dalam situasi pekerjaan hybrid, karyawan dan perusahaan di Indonesia merasakan manfaat nyata dari peningkatan kesejahteraan karyawan hingga produktivitas dan kinerja yang lebih baik,” katanya. 

Baca juga : Mengintip adaptasi desain ruang kantor akibat tren pola kerja hybrid 
 

Kerja hybrid meningkatkan kesejahteraan karyawan 

Laporan Cisco itu juga melihat dampak pekerjaan hibrida pada lima kategori kesejahteraan yang mencakup kesejahteraan emosional, keuangan, mental, fisik, dan sosial. Hasilnya, sekitar 63 persen responden mengatakan bahwa kerja hibrida dan jarak jauh meningkatkan berbagai aspek tersebut. 

Studi menyatakan sekitar 75 persen karyawan menyatakan waktu di luar kantor telah meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja. Selain itu, beberapa faktor pendorongnya adalah jadwal kerja yang lebih fleksibel (70 persen) dan waktu perjalanan yang berkurang atau hilang secara signifikan (55 persen). 

Temuan lain dari laporan ini juga menyatakan sekitar 87 persen responden Indonesia mengatakan bahwa kesejahteraan finansial mereka meningkat. Ini disebabkan oleh adanya penghematan biaya perjalanan atau bahan bakar (93 persen) dan penurunan pengeluaran untuk makan dan liburan (79 persen). 

Terkait tingkat kesejahteraan lain, sekitar 79 persen karyawan merasa memiliki tingkat kebugaran fisik lebih baik, 81 persen mengatakan perubahan kebiasaan makan yang lebih baik, 92 persen menyebut peningkatan hubungan dengan keluarga, dan 47 persen menyatakan hubungan dengan teman yang lebih erat. 

Editor : Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Puteri Indonesia 2022 Usung Tema Keindahan Borobudur

BERIKUTNYA

4 Rekomendasi Kafe yang Estetik di Kawasan Kemang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: