Ilustrasi automation (dok. Freepik)

Begini Prediksi Tren Smart Automation pada 2022 versi Kofax

16 December 2021   |   12:24 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Akselerasi transformasi digital mendorong masifnya adopsi pola kerja baru yang tak lagi terpusat di kantor. Pola kerja hibrida atau bahkan remote sepenuhnya telah banyak diterapkan oleh perusahaan untuk menyesuaikan kondisi yang telah berubah. 

Senior Vice President of Technology Strategy and Experience Kofax, Adam Field, menyatakan bahwa model kerja jarak jauh dan hibrida akan terus diterapkan. Hal ini tidak hanya berdampak pada sisi positif saja.

Sisi lainnya adalah muncul hambatan-hambatan baru terkait dengan efisiensi, kolaborasi, hingga keamanan data. Jadi walaupun mungkin produksitivas meningkat dalam model kerja baru ini, tapi ada juga hal-hal lain yang perlu diperhatikan.

"Untuk 2022, sudah saatnya perusahaan memeriksa seberapa lincah mereka menyempurnakan model dan alur kerja operasionalnya," katanya.

Pemasok perangkat lunak automasi cerdas (smart automation) itu merilis 10 prediksi terpenting tahun depan yang diperkirakan bakal memainkan peran vital dalam operasional perusahaan :

1. Automasi tidak menghapus lapangan kerja

Mitos bahwa automasi akan menggantikan tenaga kerja manusia adalah hal yang tidak mungkin. Saat ini ada banyak lowongan pekerjaan, yang beriringan dengan makin luasnya pemanfaatan automasi.

Teknologi tidak akan mengambil alih, tapi justru meningkatkan pengalaman kerja manusia. Automasi akan menghilangkan pekerjaan yang membosankan dan menciptakan peluang baru bagi pekerjaan yang lebih memuaskan.

2. Kecerdasan buatan akan menjadi arus utama automasi

Perusahaan akan mencapai apa yang disebut next gen automation dengan kekuatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Automasi berkekuatan AI akan mampu mengambil keputusan pragmatis yang sebelumnya memerlukan campur tangan manusia

3. Rantai pasok yang terintegrasi akan banyak berinvestasi dalam automasi

Dipacu oleh ketidakpastian akibat pandemi, perusahaan ritel mulai menciptakan atau mengakuisisi saluran distribusi dari hulu ke hilir, karena rantai pasok yang terbatas. Agar efektif, mereka memerlukan wawasan tentang semua bagian yang dapat dikerjakan oleh automasi cerdas. 

4. Ketangkasan digital akan dimanfaatkan untuk membangun kembali daya saing bisnis

Banyak perusahaan sudah akan memanfaatkan rangkaian luas teknologi automasi berbasis kode rendah, yang dikemas dalam platform terpusat serta mudah diakses oleh pengguna bisnis dan pengembang profesional. Ketangkasan digital merupaakn kunci penting untuk bisnis bisa beroperasi lebih baik lagi. 

5. Automasi akan mendorong konvergensi pengorganisasian

Menyatunya teknologi automasi diikuti oleh menyatunya fungsi bisnis. Platform automasi akan memadukan berbagai teknologi yang dapat menimbulkan efek riak ke seluruh bagian perusahaan.

6. Menaklukkan data tidak terstruktur akan menjadi daya saing baru

Perusahaan saat ini terus dibombardir oleh data yang tidak terstruktur. Padahal jika data itu dapat diurai dan disusun, akan ada informasi mengenai wawasan bisnis yang sangat berharga. Automasi seperti pemrosesan dokumen akan memainkan peranan penting.

7. Cloud membuka kemungkinan baru beragam kebutuhan produktivitas

Kerja secara jarak jauh bukan lagi hal yang aneh. Oleh sebab itu, perusahaan perlu memilki titik sentuh digital yang mulus dengan memanfaatkan teknologi cloud yang aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya beraktivitas dan berproduktivitas.

8. Akan ada kenyamanan dalam pengendalian data

Berkat aturan yang matang misalnya dari GDPR atau CCPA, kedaulatan dalam hal perlindungan data sepenuhnya kembali ke tangan masyarakat. Konsumen akan lebih memiliki kebebasan untuk hanya membagikan hal yang ingin dibagikan.

9. Penerapan blockchain akan meluas ke lebih banyak aplikasi

Penggunaan teknologi blockcain terkini dan paling disorot saat ini adalah mata uang kripto. Akan tetapi, tahun depan akan lebih banyak implementasi yang memanfaatkan teknologi ini seperti berbagi informasi medis, hak kekayaan intelektual, dan keamanan konten original.

10. Ruang temu realitas campuran makin nyata

Teknologi mixed reality atau yang saat ini ramai disebut dengan metaverse akan semakin relevan. Pemanfaatannya pun akan mulai banyak dilakukan seperti rapat virtual yang lebih canggih, belajar dengan lebih menyenangkan, dan lain sebagainya.



Editor: Roni Yunianto

 

SEBELUMNYA

Kwarnas Pramuka Menyusun Pedoman Adopsi Inisiatif Kepramukaan Dunia

BERIKUTNYA

Satu dari Tiga Pegawai Wisma Atlet Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: