Sekitar 85 Persen dari 1,7 Juta Bayi Bakal Diimunisasi Tahun Ini
12 May 2022 |
16:49 WIB
Kementerian Kesehatan menargetkan minimal 85 persen dari 1,7 juta bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar dan lanjutan pada 2019-2021 karena halangan pandemi Covid-19, dapat dilakukan imunisasi pada tahun ini, sehingga bisa terlindungi dari sejumlah penyakit.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondunuwu menuturkan bahwa secara ideal, seluruh 1,7 juta bayi tersebut dapat diimunisasi sepanjang tahun ini. "Idealnya harus 100 persen. Kami targetkan minimal 85 persen bisa diimunisasi," katanya.
Dia menuturkan bayi-bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap tersebut terdapat di sejumlah provinsi, misalnya Jawa Barat yang mencapai 332.000 bayi. Dia yakin target tersebut dapat tercapai, apabila berkaca dari pengalaman relatif berhasilnya vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan pandemi Covid-19 membuat penurunan signifikan imunisasi, baik dasar maupun lanjutan. Pandemi yang terjadi di dalam negeri membuat pergerakan tenaga kesehatan di lapangan menjadi terhambat dan sebagian lagi konsentrasinya tergeser untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Dengan penurunan kasus positif Covid-19, lanjutnya, Kementerian Kesehatan akan mengerahkan tenaga kesehatan dan mereka berkonsentrasi untuk menggalakkan imunisasi dasar dan lanjutan.
Peningkatan imunisasi dasar pada bayi, ujarnya, diharapkan dapat melindungi anak-anak dari penyakit-penyakit berbahaya tertentu dan memastikan bahwa anak tersebut saat memasuki usia produktif bisa bekerja optimal dan memperoleh pendapatan.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi menuturkan 1,7 juta bayi yang belum diimunisasi tersebut perlu mendapatkan perlindungan agar dapat sehat, tumbuh, dan berkembang menjadi generasi emas Indonesia.
Dia menuturkan semua pihak perlu waspada dengan penyakit-penyakit, misalnya campak rubella (MR). Tingkat penularan campak jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penularan Covid-19. Satu anak yang terkena campak dapat menulari 12 - 18 anak lain yang tidak diimunisasi.
Tidak hanya itu, MR juga dapat membuat janin yang ada di dalam kandungan menjadi cacat jika sang ibu yang tengah hamil tertular Rubela.
Editor: M R Purboyo
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondunuwu menuturkan bahwa secara ideal, seluruh 1,7 juta bayi tersebut dapat diimunisasi sepanjang tahun ini. "Idealnya harus 100 persen. Kami targetkan minimal 85 persen bisa diimunisasi," katanya.
Dia menuturkan bayi-bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap tersebut terdapat di sejumlah provinsi, misalnya Jawa Barat yang mencapai 332.000 bayi. Dia yakin target tersebut dapat tercapai, apabila berkaca dari pengalaman relatif berhasilnya vaksinasi Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan pandemi Covid-19 membuat penurunan signifikan imunisasi, baik dasar maupun lanjutan. Pandemi yang terjadi di dalam negeri membuat pergerakan tenaga kesehatan di lapangan menjadi terhambat dan sebagian lagi konsentrasinya tergeser untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi imunisasi bayi/Bisnis
Dengan penurunan kasus positif Covid-19, lanjutnya, Kementerian Kesehatan akan mengerahkan tenaga kesehatan dan mereka berkonsentrasi untuk menggalakkan imunisasi dasar dan lanjutan.
Peningkatan imunisasi dasar pada bayi, ujarnya, diharapkan dapat melindungi anak-anak dari penyakit-penyakit berbahaya tertentu dan memastikan bahwa anak tersebut saat memasuki usia produktif bisa bekerja optimal dan memperoleh pendapatan.
Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi menuturkan 1,7 juta bayi yang belum diimunisasi tersebut perlu mendapatkan perlindungan agar dapat sehat, tumbuh, dan berkembang menjadi generasi emas Indonesia.
Dia menuturkan semua pihak perlu waspada dengan penyakit-penyakit, misalnya campak rubella (MR). Tingkat penularan campak jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penularan Covid-19. Satu anak yang terkena campak dapat menulari 12 - 18 anak lain yang tidak diimunisasi.
Tidak hanya itu, MR juga dapat membuat janin yang ada di dalam kandungan menjadi cacat jika sang ibu yang tengah hamil tertular Rubela.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.