Vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Bio/Hypeabis.id)

Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

11 May 2022   |   17:30 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Selama pandemi virus Corona masih berlangsung, upaya untuk memperkuat daya tahan tubuh sangatlah penting baik untuk orang dewasa maupun untuk anak. Selain menjaga protokol kesehatan, vaksinasi Covid-19 untuk anak juga harus dipenuhi sesegera mungkin agar imunitas Si Kecil lebih kuat. 

dr. Meirdhania Andina SpA, MKes, Spesialis Anak dari Brawijaya Hospital Saharjo mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk anak sangat penting untuk membekalinya dengan senjata yang akan memerangi virus, baik untuk anak itu sendiri maupun orang di sekitarnya. 

 

dr. Meirdhania Andina SpA, MKes, Spesialis Anak dari Brawijaya Hospital Saharjo

dr. Meirdhania Andina SpA, MKes, Spesialis Anak dari Brawijaya Hospital Saharjo


Ada sejumlah contoh kasus serius yang melibatkan anak terpapar virus corona baru. Ini termasuk multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) yang menyebabkan sistem imunitas tubuh terganggu. 

Selain itu, fenomena long covid juga bisa terjadi pada kelompok anak. Tak sedikit anak yang mengalami gejala batuk berkelanjutan hingga kesulitan fokus yang mengganggu proses pembelajaran setelah infeksi Covid-19. Untuk itu, vaksin diperlukan sebagai upaya preventif. 

“Kita bisa lihat sendiri awal pandemi itu banyak yang menjadi korban dari virus Corona, tapi ketika vaksin sudah ada, bisa lebih landai dan terkendali. Ini tidak terkecuali juga bagi anak-anak,” katanya. 

dr. Andina mafhum, ada banyak anggapan dan kekhawatiran seputar vaksin bagi anak. Misalnya asumsi bahwa anak memiliki antibodi yang lebih kuat daripada orang dewasa, atau kekhawatiran mengenai efektivitas dan keamanan vaksin corona.  Akan tetapi, dia menegaskan bahwa vaksin bagi anak sudah ditinjau dan penting untuk diberikan.

Dia mengatakan bahwa berbagai penelitian di tingkat global terkait hal ini menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 aman untuk anak, dan 60 persen efektif, tidak jauh berbeda seperti yang terjadi pada kelompok orang dewasa. 

Justru, sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar anak dan remaja yang belum mendapatkan vaksinasi corona tidak membentuk antibodi yang sama seperti pada kelompok anak yang telah disuntik vaksin. 

dr. Andina menjelaskan gejala setelah mendapatkan vaksin Covid-19 sama dengan vaksinasi secara umum dan terjadi pada orang dewasa. Ada gejala reaksi sistemik seperti demam, diare, atau nafsu makan meningkat yang biasanya diharapkan para orang tua. 

Selain itu, ada juga gejala lokal semisal bengkak dan kulit kemerahan di sekitar tempat suntikan. Akan tetapi, hal-hal tersebut biasanya akan mereda dan hilang dalam beberapa hari, atau kurun waktu singkat. 

Memang, ada sejumlah kasus yang menyebabkan anak mengalami alergi setelah disuntik vaksin. Bila hal itu terjadi berlarut-larut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Begitu juga dengan kejadian MIS-C pasca infeksi Covid-19. 

Kapan waktu yang tepat vaksin Covid-19 untuk anak? 
dr. Andina mengatakan bahwa waktu yang paling tepat untuk vaksinasi Covid-19 untuk anak adalah ketika mereka sehat dan vaksinnya tersedia. Menurutnya, lebih cepat divaksin akan lebih baik untuk memberikan pertahanan ekstra bagi Si Buah Hati. 

Adapun di Indonesia, vaksin yang digunakan untuk kelompok anak usia 6-12 tahun adalah Sinovac. Ini berdasarkan hasil kajian dari Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait. Sementara itu, masih belum ada anjuran untuk vaksinasi anak di bawah usia 6 tahun, kendati sudah ada beberapa produsen vaksin yang menyatakan aman untuk hal tersebut. 

Dosis vaksin Covid-19 untuk anak sama seperti yang diberikan pada orang dewasa yakni 0,5 mililiter (ml) dengan dua kali vaksin. Jeda interval antara vaksin dosis pertama dan vaksin dosis kedua juga tidak berbeda, yaitu 1 bulan berselang. 

Anak yang sebelumnya telah terinfeksi virus Corona juga tetap dianjurkan untuk divaksin, setelah 3 bulan dinyatakan negatif. Begitu juga dengan mereka yang masih mengalami penyakit lain, perlu ditunggu sekitar 1 bulan setelah dinyatakan sehat. 

Untuk saat ini, masih belum ada imbauan untuk melakukan dosis penguat (booster) pada kelompok anak. Bukan menutup kemungkinan bahwa ke depan hal ini akan dilakukan, tapi untuk sekarang cukup dengan memenuhi vaksin penuh dua dosis.
 

Brawijaya Hospital Saharjo Jakarta

Brawijaya Hospital Saharjo Jakarta


Apakah ada pengecualian? 
Jawabannya ada. Andina menyatakan anak yang sedang dalam pengobatan steroid, kelompok yang memiliki kelainan darah dan tengah menjalani kemoterapi, serta mereka yang sedang mengalami infeksi atau demam tidak diberikan vaksin terlebih dahulu. 

Oleh sebab itu, penting untuk melakukan skrining awal pada anak sebelum mereka menerima vaksin Covid-19. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka siap dan tidak menimbulkan hal-hal buruk yang tidak diinginkan. 

Dokter menyarankan sebelum vaksin, orang tua perlu melakukan pengecekan kondisi anak, memastikan mereka dalam keadaan sehat, tidak memiliki infeksi, atau tidak memiliki riwayat alergi ringan maupun berat. 

Setelah vaksinasi, yang perlu diperhatikan adalah gejala atau reaksi lokal dan sistemiknya. Apakah hanya gejala ringan atau justru memunculkan gejala yang tidak biasa dan berkelanjutan?.

“Vaksin Covid-19 untuk anak itu sangat penting. Kita tidak pernah tahu sampai sejauh mana pandemi ini berlangsung. Tugas paling penting adalah menjaga diri dan memberikan pertahanan sebaik-baiknya,” tegas dr. Andina.

Sebagai tambahan informasi, untuk berkonsultasi dengan dr. Meirdhania Andina SpA, MKes, Spesialis Anak dari Brawijaya Hospital Saharjo dapat melakukan reservasi melalui link berikut ini.
 
Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Penyanyi Katy Perry Dipercaya Mengisi Suara Karakter Utama Film Animasi Ini

BERIKUTNYA

5 Kafe di Jakarta Barat yang Asyik buat Hangout

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: