Warkop Ulee Gajah | Dok. Pri

Melihat Keperkasaan Los Blancos dari Sudut Warkop Legendaris di Bireuen Aceh

09 May 2022   |   18:34 WIB
Image
Kamaruddin Mengingat bersama dengan menulis

Like
Warung Kopi 'Ulee Gajah' atau yang lebih familiar di telinga warga Bireuen dengan sebutan Warung Mie Ulee Gajah mendadak padat. Warga antusias menyaksikan pertandingan semifinal leg kedua Liga Champion antara, Real Madrid vs Manchester City, Kamis, 5 Mei 2022, dini hari.

Ratusan penonton memadati warung yang berada di Jalan Andalas atau T. Panglima Polem No.18, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, itu. 

Puluhan meja yang awalnya disusun rapi, menjelang pertandingan, tiba-tiba disusun acak. Begitu juga dengan teman semeja, menjadi acak. Yang lebih dulu duduk, harus berbesar hati berbagi kursi.

Dua orang pelayan lalu lalang memastikan pesanan di setiap meja. Seorang barista lihai mengayunkan saringan kopi. Sementara di bagian depan, Rak mie sudah kosong dua jam yang lalu. Hanya menerima pesanan indomie rebus.

Pengelola Warkop Ulee Gajah, Dara Fonna, mengayakan Warkop Ulee Gajah sudah ada sejak tahun 70-an. Warkop Ulee Gajah merupakan bisnis turun temurun dari orangtua.

"Sudah ada sejak tahun 70-an. Bisnis turun temurun milik orangtua," kata Dara yang merupakan anak semata wayang pemilik Warkop Ulee Gajah.

Sejak dulu, warkop yang hanya berjarak 100 meter dari Pendopo Bireuen ini menjadi tempat favorit bagi orang tua di hari biasa. Namun, apabila ada pertandingan sepak bola dini hari, tempat ini menjadi favorit bagi semua kalangan usia.

Saya memesan segelas sanger robusta dingin dan sepiring indomie rebus. Takaran kopi susu dan gula pas, sanger dingin serasa begitu segar, lancar menembus kerongkongan yang sedari tadi kering. Indomie rebus seperti biasa Standar Negara Indonesia (SNI).

Pertandingan Madrid vs Man City

Pertandingan babak pertama berlangsung seru, jual beli serangan membuat sorak-sorak suporter dari kedua belah kubu tak terelakan.

Namun tak ada gol yang tercipta, secara statistik Manchester City menguasai jalannya pertandingan babak pertama. Tapi, Real Madrid bermain apik, mengandalkan serangan balik yang berbahaya untuk pertahanan Man City.

Begitu babak pertama berakhir, satu dua penonton di Warkop Ulee Gajah pulang. 
Saya prediksi mereka bukan suporter dari kedua kubu yang sedang bermain, melainkan suporter Barcelona yang menanti kekalahan Madrid dan suporter Man United yang berharap Man City kalah dari Madrid. Karena hasil imbang 0-0, mereka memutuskan untuk pulang lebih dulu.

Berbeda dengan babak pertama, babak kedua, tim asuhan Ancelotti bermain lebih agresif, mereka menguasai jalannya pertandingan. Serangan demi serangan dilancarkan El Real. Benzema dan Vinicius Junior benar-benar jadi momok menakutkan bagi bek Man City, Laporte dan Ruben Dias.

Keasikan menyerang, Madrid lupa cara bertahan. Tim asuhan Guardiola yang sudah menunggu momen itu berhasil melancarkan serangan balik. Assist dari Bernardo Silva berhasil diselesaikan dengan baik melalui tendangan plesing Riyad Mahrez pada menit ke-73.

Mental juara melekat pada klub yang sudah menyabet tiga belas kali juara Liga Champion itu. Terbukti, menjelang babak kedua berakhir, pada menit 90 pemain pengganti Rodrygo berhasil mencetak gol setelah menyambut baik umpan dari Benzema.

Hanya berselang semenit Rodrygo berhasil mencetak brace pada pertandingan itu, setelah berhasil menanduk umpan crossing Dani Carvajal pada menit 91. Membuat Madrid berhasil membalikkan keadaan, skor 2-1 untuk kemenangan Madrid bertahan hingga pluit akhir babak kedua ditiup.

Namun, karena agregat 5-5, pertandingan dilanjutkan babak Extra Time. Pada babak Extra Time Madrid masih bermain menyerang. Silih berganti penyerang Madrid merepotkan pemain bertahan Man City.

Alhasil, Benzema kembali menjadi mimpi buruk untuk Man City. Pada menit 94, Madrid mendapatkan hadiah penalti setelah bek Man City melanggar Benzema. Benzema yang maju sebagai algojo berhasil mencetak gol dengan tenang. Ederson yang melompat ke arah kiri tertipu, rupanya kapten Madrid itu mengarahkan bola ke arah kanan tiang gawang.

Kemenangan itu, membuat sorakan penonton di Warkop Ulee Gajah terutama suporter Madrid semakin riuh tak terkendali. Untung saja, tidak ada meja atau kursi di warkop yang menjadi korban dari kesenangan suporter klub asal Spanyol itu. Gol di menit krusial itu, sekaligus menjadi mimpi buruk bagi suporter dari klub pemuncak klasemen Premier League itu.

Suporter Man City tampak mulai lesu, meneguk segelas kopi yang sudah kosong, buka tutup layar hp, tangan sudah pasti menopang kepala. Sementara fans Barcelona dan Man United sepertinya sudah tertidur lelap, berharap dewi fortuna berpihak musim depan.

Tak banyak serangan terjadi di babak Extra Time, tak ada lagi gol yang tercipta. Skor 3-1 dengan agregat 6-5 untuk kemenangan Madrid bertahan hingga peluit tanda berakhirnya pertandingan ditiup. Malam ini, warkop legendaris 'Ulee Gajah' menjadi saksi bisu kehancuran Man City.

Klub milik Mansour bin Zayed Al Nahyan dengan nilai klub $959 miliar harus menerima dengan lapang dada kalah dari klub milik Florentino Perez dengan nilai klub $757 miliar.

Editor: Dika Irawan

Disclaimer: Artikel yang ditulis Kamaruddiin tidak mewakili pandangan redaksi Hypeabis.id. Seluruh isi tulisan merupakan tanggungjawab penulis.

SEBELUMNYA

Cek Lagi Syarat Naik Kereta Api Saat Balik Mudik

BERIKUTNYA

MVP Optimistis Kuntilanak 3 Tembus 2 Juta Penonton, Ini Alasannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: