Kembangkan Headset VR & AR, Google Akuisisi Startup Raxium
05 May 2022 |
22:52 WIB
Raksasa teknologi dan mesin pencari Google telah lama menunjukkan minatnya untuk mengembangkan perangkat pendukung dunia virtual, seperti headset virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan mix reality (MR), yang diyakini akan menjadi perangkat penunjang teknologi virtual masa depan.
Langkah tersebut dibuktikan dengan akuisisi Google terhadap Raxium, yang merupakan perusahaan rintisan (startup) berusia lima tahun dengan fokus pada pengembangan teknologi MicroLED, yang dipercaya akan menjadi kunci adopsi perangkat kacamata VR.
Hal ini dikonfirmasi oleh Senior Vice President, Devices & Services Google, Rick Osterloh, dalam keterangan resminya. “Kami mengumumkan bahwa Google telah mengakuisisi Raxium, inovator dalam teknologi layar MicroLED panel tunggal,” tulisnya.
Dia melanjutkan bahwa tim di Raxium telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membuat tampilan resolusi tinggi yang diperkecil, hemat biaya, dan hemat energi, yang akan menjadi dasar bagi teknologi tampilan pada masa depan.
Dengan demikian, Osterloh menyatakan keahlian teknis dari tim Raxium di bidang ini akan memainkan peranan kunci bagi Google untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan upaya perangkat keras, seperti headset VR dan AR.
Sebelumnya, perusahaan yang juga mengembangkan ponsel pintar ini telah melakukan akuisisi terhadap perusahaan pembuat kacamata bernama North pada 2020, dengan fokus yang sama yakni untuk mengembangkan perangkat penunjang dunia virtual.
Selain itu, The Verge juga melaporkan pada awal tahun ini bahwa Google Labs tengah membangun headset augmented reality yang dikenal sebagai nama Project Iris, di bawah manajemen yang sama dengan demo obrolan video resolusi tinggi Project Starline.
Adapun, kabar akuisisi Google terhadap Raxium pertama kali dilaporkan oleh The Information beberapa waktu lalu. Ketika itu, disebutkan bahwa teknologi MicroLED dapat berguna untuk membangun tampilan AR yang lebih hemat energi ketimbang teknologi lain.
Selain itu, Raxium diketahui tengah mengerjakan integrasi monolitik untuk MicroLED yang berarti pembuatannya berasal dari jenis silikon sama dengan yang dipakai oleh sebagian besar prosesor. Dengan demikian, diharapkan bisa menurunkan harga secara signifikan.
Sebagai tambahan, Raxium dalam situs webnya menyatakan bahwa layar Super AMOLED yang banyak dipakai di ponsel pintar saat ini memiliki pitch piksel sekitar 50 mikron. Sementara MicroLED yang dikembangkan perusahaan hanya berukuran 3,5 mikro.
“Inovasi bahan, proses, dan struktur kami telah menghasilkan efisiensi yang belum pernah terjadi selebihnya. Lima kali lebih besar dari rekor dunia yang diterbitkan sebelumnya,” tulis Raxium.
Editor : M R Purboyo
Langkah tersebut dibuktikan dengan akuisisi Google terhadap Raxium, yang merupakan perusahaan rintisan (startup) berusia lima tahun dengan fokus pada pengembangan teknologi MicroLED, yang dipercaya akan menjadi kunci adopsi perangkat kacamata VR.
Hal ini dikonfirmasi oleh Senior Vice President, Devices & Services Google, Rick Osterloh, dalam keterangan resminya. “Kami mengumumkan bahwa Google telah mengakuisisi Raxium, inovator dalam teknologi layar MicroLED panel tunggal,” tulisnya.
Dia melanjutkan bahwa tim di Raxium telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membuat tampilan resolusi tinggi yang diperkecil, hemat biaya, dan hemat energi, yang akan menjadi dasar bagi teknologi tampilan pada masa depan.
Dengan demikian, Osterloh menyatakan keahlian teknis dari tim Raxium di bidang ini akan memainkan peranan kunci bagi Google untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan upaya perangkat keras, seperti headset VR dan AR.
Sebelumnya, perusahaan yang juga mengembangkan ponsel pintar ini telah melakukan akuisisi terhadap perusahaan pembuat kacamata bernama North pada 2020, dengan fokus yang sama yakni untuk mengembangkan perangkat penunjang dunia virtual.
Selain itu, The Verge juga melaporkan pada awal tahun ini bahwa Google Labs tengah membangun headset augmented reality yang dikenal sebagai nama Project Iris, di bawah manajemen yang sama dengan demo obrolan video resolusi tinggi Project Starline.
Adapun, kabar akuisisi Google terhadap Raxium pertama kali dilaporkan oleh The Information beberapa waktu lalu. Ketika itu, disebutkan bahwa teknologi MicroLED dapat berguna untuk membangun tampilan AR yang lebih hemat energi ketimbang teknologi lain.
Selain itu, Raxium diketahui tengah mengerjakan integrasi monolitik untuk MicroLED yang berarti pembuatannya berasal dari jenis silikon sama dengan yang dipakai oleh sebagian besar prosesor. Dengan demikian, diharapkan bisa menurunkan harga secara signifikan.
Sebagai tambahan, Raxium dalam situs webnya menyatakan bahwa layar Super AMOLED yang banyak dipakai di ponsel pintar saat ini memiliki pitch piksel sekitar 50 mikron. Sementara MicroLED yang dikembangkan perusahaan hanya berukuran 3,5 mikro.
“Inovasi bahan, proses, dan struktur kami telah menghasilkan efisiensi yang belum pernah terjadi selebihnya. Lima kali lebih besar dari rekor dunia yang diterbitkan sebelumnya,” tulis Raxium.
Editor : M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.