Ini Dia 4 Alasan Kenapa Drakor 'Our Blues' Wajib Kalian Tonton

Tambah satu lagi drama Korea Selatan terbaru yang wajib masuk daftar tontonan Genhype yakni Our Blues. Ditulis oleh Noh Hee-kyung, drama ini menghadirkan sederet aktor papan atas Negeri Ginseng seperti Kim Woo-bin, Shin Min-a, Lee Byung-hun, Cha Seung-won, Lee Jung-eun, Han Ji-min dan Uhm Jung-hwa.

Our Blues adalah drama yang bercerita tentang pahit-manis kehidupan orang-orang yang tinggal dan bekerja di Pulau Jeju.  Dibuat dengan konsep bercerita drama omnibus, ini 4 alasan kenapa Our Blues wajib untuk kalian tonton.

 

1. Cara bercerita yang tak biasa

Our Blues mengikuti perjalanan hidup 14 karakter yang saling berkaitan, beberapa di antaranya adalah sahabat, tetangga, dan sanak saudara, berkat aktivitas mereka di Pasar Seopseop, Desa Pureung.

Setiap episode akan menyuguhkan cerita yang berfokus pada satu atau dua orang, namun tetap diwarnai oleh kehadiran berbagai karakter yang menjadi sorotan di episode lainnya. Hal ini pun menjadi sebuah cara bercerita yang sangat unik dan berbeda.

Berbeda dengan kebanyakan drama cenderung berfokus pada beberapa karakter utama, penulis Noh Hee-kyung justru membuat cerita drama Our Blues dengan menghadirkan kisah dari sederet karakter dengan berbagai latar belakang dan persoalan pasang surut kehidupan yang mengikuti mereka

“Saya tidak ingat kapan tepatnya, tetapi pada titik tertentu, menulis dengan dua karakter utama tidak lagi menarik bagi saya. Kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri, bukan?” kata Hee-kyung.

(Baca juga: Para Pemain Drama Our Blues berbagi Cerita tentang Karakter-karakter Unik di Jeju)

 

2. Karakter yang unik

Aktor ternama Lee Byung-hun akan menampilkan sisi yang berbeda dari peran-peran sebelumnya sebagai Lee Dong-seok, seorang sopir truk yang dilahirkan dan besar di Pulau Jeju.

Shin Min-a akan memerankan Min Seon-a, karakter yang juga jauh berbeda dari perannya di drama terakhir yang dibintanginya, Hometown Cha-Cha-Cha. Untuk pertama kali dalam karier aktingnya, Shin Min-a akan berperan sebagai seorang ibu.

Sementara itu, serial ini menandai kembalinya Kim Woo-bin ke membintangi drama setelah enam tahun lamanya. Sang aktor akan memerankan Park Jeong-jun, seorang pria romantis dengan kehidupan yang sibuk.
 

 

3. Cerita yang realistis

Our Blues menyajikan berbagai cerita mengenai orang-orang biasa, sehingga bisa relevan dengan kehidupan sehari-hari banyak orang. Menurut Lee Byung-hun, kisah dalam Our Blues terjadi dalam lokasi yang spesifik di Jeju, namun emosi yang terkait di dalamnya seperti kesedihan dan harapan adalah apa yang juga dialami oleh setiap orang.

Sementara itu, menurut Han Ji-min, penulis Noh selalu bisa menghasilkan para karakter yang umumnya dijumpai sehari-hari, namun tetap memiliki penyajian yang spesial. “Percakapan mereka dapat bersifat menyentuh sehingga meninggalkan kesan tersendiri bagi penonton,” katanya.

Untuk mendalami peran, tim produksi membeberkan bahwa beberapa aktor seperti Lee Byung-hyun dan Lee Jung-eun berusaha untuk mempelajari dialek Jeju, sementara Han Ji-min dan Kim Woo-bin bertemu dengan haenyeo (penyelam wanita) dan kapten kapal sungguhan. “Gambar orang-orang yang tinggal di Jeju akan digambarkan dengan jelas dan realistis,” kata tim produksi.

(Baca juga: Ini Alasan Kim Woo-bin & Shin Min-ah Tidak Jadi Pasangan di Drama Our Blues)

 

4. Pilihan lokasi yang unik

Pulau Jeju dikenal sebagai salah satu destinasi wisata populer di Korea Selatan. Dalam Our Blues, pulau ini menjadi lokasi syuting maupun latar belakang berbagai kisah yang menjadi daya tarik tersendiri.

Sutradara Kim Kyu-tae mengenang bahwa pengalaman syuting di pulau tersebut menyenangkan sekaligus cukup menantang akibat faktor cuaca yang tak terduga. “Angin di Jeju kadang sangat kuat dan dingin sehingga mempengaruhi tampilan rambut para aktor, namun di saat yang sama juga memberikan suasana yang berbeda ke dalam serial ini,” ujarnya.

Proses syuting Our Blues sendiri sebanyak lebih dari 80 persen dilakukan di Pulau Jeju dengan penampilan pulau yang realistis. Drama ini tidak hanya akan menampilkan pemandangan indah Jeju yang mencakup laut biru, tetapi juga akan memberikan gambaran realistis kondisi pasar tradisional Jeju yang justru menjadi latar tempat utamanya.