Mitigasi Risiko Tetap Perlu Dilakukan Meski Kasus Covid-19 Melandai
29 April 2022 |
17:39 WIB
Dua tahun terakhir Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 500 juta kasus infeksi dan lebih dari enam juta korban jiwa secara global, namun pandemi masih jauh dari kata selesai. WHO memperingatkan agar kita tetap waspada bahkan ketika beberapa negara telah melonggarkan pembatasan menyusun penurunan kasus.
Senada dengan WHO, Yayasan Save the Children Indonesia juga merasa bahwa pemerintah dan masyarakat tetap perlu melakukan mitigasi risiko meskipun ada tren penurunan infeksi Covid-19 setelah varian Omicron.
Ketua Yayasan Save the Children Indonesia, Selina Patta Sambung, mengatakan salah satu langkah melakukan mitigasi risiko tersebut adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye Mudik Aman dan Sehat yang dilaksanakan secara hibrida (daring dan luring).
Save the Children bekerja sama dengan New Future Disaster Management Center (NFDMC) DKI Jakarta dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Jawa Barat, Polda DKI Jakarta & Jabar, Dishub DKI Jakarta melakukan kampanye Mudik Aman dan Sehat.
"Mudik aman dan sehat bagi kami bukan sekadar kampanye atau jargon, melainkan upaya mencegah keluarga, terutama anak-anak, menjadi korban dari pandemi COVID-19,” katanya.
Dia menuturkan 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak saat penyebaran Covid-19 varian delta pada tahun lalu. Di sisi lain, hampir 30.000 anak Indonesia kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19.
Save the Children tidak ingin masa kelam tersebut terulang lagi khususnya bagi anak-anak, karena mereka berhak hidup sehat, mendapatkan perlindungan, dan rasa aman.
"Sebab itu, kami kembali terlibat dalam kampanye Mudik Aman dan Sehat dan mendorong masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Selina.
Dia juga menuturkan Save the Children secara konsisten melakukan kampanye mudik, bermitra dan berkolaborasi dengan multipihak secara efektif sehingga melahirkan kampanye yang masif.
Selina berharap usaha kolektif dalam kampanye tersebut dapat membentuk norma dan perilaku sosial untuk mencapai perubahan positif untuk mencegah penyebaran Covid-19 selain meningkatkan kesadaran masyarakat.
Untuk diketahui, lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 membatasi aktivias masyarakat Indonesia, mulai dari sekolah yang harus dilakukan secara jarak jauh, bekerja dari rumah, hingga larangan pulang kampung atau mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Dengan tren penurunan kasus infeksi Covid-19 hingga April, tahun ini pemerintah kembali memperbolehkan masyarakat melakukan perjalanan mudik
Menjelang perayaan Idulfitri, diprediksi 79,4 juta orang akan melakukan mudik, baik menggunakan transportasi darat, laut, atau udara. Jadi, perlu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 secara terus-menerus dan masif.
Editor: Nirmala Aninda
Senada dengan WHO, Yayasan Save the Children Indonesia juga merasa bahwa pemerintah dan masyarakat tetap perlu melakukan mitigasi risiko meskipun ada tren penurunan infeksi Covid-19 setelah varian Omicron.
Ketua Yayasan Save the Children Indonesia, Selina Patta Sambung, mengatakan salah satu langkah melakukan mitigasi risiko tersebut adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye Mudik Aman dan Sehat yang dilaksanakan secara hibrida (daring dan luring).
Save the Children bekerja sama dengan New Future Disaster Management Center (NFDMC) DKI Jakarta dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI-NU) Jawa Barat, Polda DKI Jakarta & Jabar, Dishub DKI Jakarta melakukan kampanye Mudik Aman dan Sehat.
"Mudik aman dan sehat bagi kami bukan sekadar kampanye atau jargon, melainkan upaya mencegah keluarga, terutama anak-anak, menjadi korban dari pandemi COVID-19,” katanya.
Dia menuturkan 1 dari 8 kasus Covid-19 adalah anak-anak saat penyebaran Covid-19 varian delta pada tahun lalu. Di sisi lain, hampir 30.000 anak Indonesia kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19.
Save the Children tidak ingin masa kelam tersebut terulang lagi khususnya bagi anak-anak, karena mereka berhak hidup sehat, mendapatkan perlindungan, dan rasa aman.
"Sebab itu, kami kembali terlibat dalam kampanye Mudik Aman dan Sehat dan mendorong masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Selina.
Dia juga menuturkan Save the Children secara konsisten melakukan kampanye mudik, bermitra dan berkolaborasi dengan multipihak secara efektif sehingga melahirkan kampanye yang masif.
Selina berharap usaha kolektif dalam kampanye tersebut dapat membentuk norma dan perilaku sosial untuk mencapai perubahan positif untuk mencegah penyebaran Covid-19 selain meningkatkan kesadaran masyarakat.
Untuk diketahui, lebih dari dua tahun pandemi Covid-19 membatasi aktivias masyarakat Indonesia, mulai dari sekolah yang harus dilakukan secara jarak jauh, bekerja dari rumah, hingga larangan pulang kampung atau mudik untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Dengan tren penurunan kasus infeksi Covid-19 hingga April, tahun ini pemerintah kembali memperbolehkan masyarakat melakukan perjalanan mudik
Menjelang perayaan Idulfitri, diprediksi 79,4 juta orang akan melakukan mudik, baik menggunakan transportasi darat, laut, atau udara. Jadi, perlu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 secara terus-menerus dan masif.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.