Animasi banyak digunakan untuk berbagai media, mulai dari film hingga gim (Sumber gambar: Hans Eiskonen)

Industri Animasi Indonesia Naik Terus, Tapi Masih Kalah dengan Negara Tetangga 

22 April 2022   |   19:32 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Gambar bergerak atau yang kita kenal dengan istilah animasi telah memberikan warna bagi industri media dan hiburan Indonesia secara menyeluruh. Animasi banyak digunakan dalam banyak industri, misal untuk keperluan produk sebuah film hingga pengembangan gim. 

Ketua Asosiasi Industri Animasi Indonesia dan Kreatif Indonesia (AINAKI), Daryl Wilson mengatakan, bahwa industri animasi di dalam negeri terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih belum lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. 

“Perkembangan industri animasi kita pada 2015 sampai 2019 itu naik cepat hingga 153 persen, bahkan ketika masa krisis pandemi juga tetap berjalan. Tapi ini masih kalah jauh dari negara tetangga seperti Malaysia,” katanya. 

Dia mengungkap bahwa perbandingan kondisi industri animasi Indonesia dengan Malaysia memiliki skala 1 banding 12 (1:12). Angka ini menjadi jauh lebih lebar dengan negara yang punya pasar animasi sangat besar seperti Jepang, perbandingannya mencapai 1:589. 

Hal tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh Jepang yang mampu meraup 90 persen pendapatannya dari lisensi hak cipta karya-karya kreator. Sementara itu, tren pendapatan studio animasi di dalam negeri berasal dari jasa proyek ketika mengerjakan pesanan. 

CEO Studio Anantarupa, Ivan Chen, mengatakan bahwa sejatinya kekayaan intelektual yang telah dilensikan bisa berubah bentuk dari buku menjadi film, video gim, cinderamata, hingga seni pertunjukan. Perubahan bentuk ini adalah potensi ekonomi yang besar bagi kreator. 

“Studi kasus Harry Potter misalnya, yang memiliki bisnis besar di penerbitan buku juga mendapat keuntungan dari film box office, gim, hingga lisensi televisi. Pendapatan ini bahkan mencapai Rp435 triliun,” ujarnya. 

Menyoal tentang gim animasi, Ivan menyebut bahwa Indonesia merupakan pasar yang terus berkembang dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Kendati begitu, masih ada banyak kendala yang dialami untuk mengembangkan gim tersebut. 

Untuk itu, dia mendorong pemerintah untuk lebih aktif melakukan berbagai inisiatif untuk mengembangkan industri animasi dan kreatif dalam negeri. Misalnya dengan apa yang dilakukan di Jepang, di mana pemerintah akan membeli hak cipta dari sebuah karya animasi, memberikan perlindungan kekayaan intelektual, hingga memberikan dana pengembangan. 


Editor: Gita Carla

SEBELUMNYA

Penggemar RPG Wajib Coba Game Android Berbayar Ini! 

BERIKUTNYA

Kompro 2022 Masih Dibuka, Raih Kesempatan Workshop Bareng New York Film Academy

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: